Rabu, 16 September 2009

Album IT Telkom Today

Tausiah dan Buka Bersama IT Telkom



Di tengah bulan Ramadhan yang penuh berkah, Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menyelenggarakan tausiah dan buka bersama, Selasa (8/9). Bertempat di Gedung Serba Guna, acara diikuti oleh jajaran pejabat, dosen dan karyawan IT Telkom. Bertindak pemberi tausiah adalah Ustadz Adam Anhari.

Dalam tausiahnya sore itu, Ustad Adam menyampaikan tentang tiga syarat ibadah yang diterima Allah SWT yaitu niat, kaifiat dan selalu menegakan ibadah.

“Niat adalah bagian terpenting dari segala aktivitas, terutama dalah hal ibadah. Setiap shalat dan mengamalkan ibadah hanya dipersembahkan kepada Allah. Demikian pula kaifiat ibadah harus sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW,” papar Ustad Adam.

Kepada peserta tausiah, Ustad Adam mengingatkan agar tetap menegakan shalat dimanapun dan kapan pun, dan tetap mementingkan shalat di atas segala kepentingan dan kewajiban pribadi. Tujuan ibadah, kata Ustad Adam, adalah untuk membentuk pribadi yang bersih dan hatinya senantiasa bening. Artinya, jauh dari segala penyakit hati.

Tausiah diakhiri dengan acara doa bersama yang dipimpin oleh Ustad Adam. Usai waktu magrib, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama.


Penyerahan Lulusan Pasca Sarjana

Penyerahan lulusan Pasca Sarjana Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) ke PT Telkom berlangsung di Gedung Widyaloka I Telkom, Kamis (3/9). Secara simbolis, penyerahan dilakukan oleh Rektor IT Telkom, Ir. Husni Amani, MM.,MSc kepada Senior General Manager Learning Center PT Telkom, Riskan Chandra. Kepada para lulusan, Riskan berkata,

“Pengetahuan yang telah diraih bukan sepenuhnya untuk diri sendiri, melainkan untuk memberi kontribusi perusahaan,”

Perkembangan industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat pesat. Unjuk kualitasnya pun semakin hebat. Industri TIK berada di tengah persaingan yang amat ketat. Namun, itulah tantangan. Kepada lulusan Riskan berpesan untuk memiliki jiwa bisnis yang unggul.

Sama halnya Husni dalam sambutannya mengatakan,

“Di tengah perkembangan industri TIK yang maju pesat, IT Telkom harus terus berbenah diri. Dengan demikian, IT Telkom dapat terus menghasilkan lulusanyang mampu memberikan kontribusi terhadap daya saing bangsa,”

Sebanyak 13 lulusan yang terdiri dari karyawan PT Telkom itu telah menempuh waktu maksimal selama 16 bulan untuk studi di IT Telkom. Selama kuliah para lulusan telah menggunakan waktu maksimal kehadiran, yaitu 80%.

Tunggu Dulu !


Upacara Peringatan HUT RI ke-64 IT Telkom




Segenap sivitas akademika dan mahasiswa Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) melakukan upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-64, Senin (17/8). Upacara dimulai pukul 08.00 WIB dilapangan Rektorat Kampus IT Telkom. Bertindak sebagai pemimpin upacara saat itu adalah Wakil Rektor Bidang akademik, Dr. Rendy Munadi.

Di tengah suasana pagi yang cerah, Rendy menyampaikan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Dr.H. Susilo Bambang Yudhoyono. Pidato itu menyampaikan betaapa pentingnya arti sejarah bagi kehidupan berbangsa dan bertanah air, serta mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama merefleksi perjalanan kehidupan bangsa Indonesia selama 64 tahun kebelakang.


Disebutkannya, ada tiga momen sejarah yang patut di renungkan, di antaranya adalah : Pertama, makna proklamasi kemerdekaan 1945dan bagaimana untuk senantiasa mengaktualisasikan semangat kemerdekaan di masa kini dan mendatang. Kedua adalah tentang kejadian lima puluh tahun yang lalu, yaitu dikeluarkannya Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 yang menjadi tonggak sejarah kembalinya bangsa Indonesia kepada Undang-undang Dasar 1945. Saat itulah masa-masa bangsa Indonesia ingin mencari sosok demokrasi yang diyakini paling tepat untuk negerinya. Dan ketiga, tentang peristiwa sepuluh tahun silam, 1999, yang menjadi awal dari era reformasi. Awal yang ditandai dengan dua hal penting yaitu pertama kalinya dilakukan amandemen terhadap konstitusi Undang-Undang Dasar 1945, dan berakhirnya Dwi Fungsi ABRI.

Pidato tersebut juga mengingatkan kembali tentang pilar-pilar kehidupan bernegara. Di antaranya Kemandirian, Daya Saing dan Peradaban yang unggul. Kemandirian adalah dasar dari kekuatan, ketahanan, dan kemampuan untuk terus maju sebagai bangsa baik secara politik, ekonomi, maupun militer oleh negara manapun. Pilar kedua adalah daya saing yang makin tinggi. Era globalisasi sarat dengan persaingan dan tantangan. Namun, bangsa yang unggul adalah bangsa yang produktif dan inovatif, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, cerdas mengambil peluang, serta berani menghadapi perubahan. Pun, harus mampu membangun peradaban bangsa yang unggul dengan terus mempertahankan nilai, jati diri dan karakter bangsa yang luhur dan terhormat. Untuk melaksanakannya, perlu pemikiran dan karya besar bangsa ini. Artinya, sudah saatnya kita menjalankan grand strategy pembangunan ekonomi yang lebih tepat. Krisis ekonomi yang terjadi cukup menjadi pelajaran sehingga menelurkan pikiran-pikiran besar tentang arah dan strategi pembangunan ekonomi.

Maksudnya, pembangunan ekonomi Indonesia harus memadukan pendekatan sumber daya (resources), pengetahuan (knowledge), dan budaya (culture) Indonesia. Pertumbuhan ekonomi disertai pemerataan, growth with equity supaya benar-benar membawa rasa adil. Bangsa Indonesia harus memperkuat ekonomi dan pasar dalam negeri. Sumber pertumbuhan ekonomi tidak boleh hanya tergantung pada kekuatan ekspor. Setiap daerah harus menjadi kekuatan ekonomi lokal. Ekonomi nasional mesti dikembangkan berdasarkan keunggulan komparatif (comparative advantage) dan keunggulan kompetitif (competitive advantage).

Ihwal teknologi disebutkan, kuncinya adalah inovasi teknologi yang harus dilakukan secara terus-menerus dan fundamental. Bangsa yang inovatif, adaptif dan produktif akan mampu menjaga kelangsungan hidupnya. Di sini menonjol peran penelitian, pengembangan dan aplikasi teknologi serta budaya unggul dan kewirausahaan.

Dosen IT Telkom Raih Beasiswa Doktor

Dua dosen Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Erwin Susanto, ST.,MT dan Dana Sulistyo Kusumo, ST.,MT, meraih beasiswa untuk melanjutkan program doktor di luar negeri. Erwin mendapat beasiswa untuk melanjutkan program doktor di Kumamoto University Jepang, sedangkan Dana melanjutkan program doktornya di South Wales University Australia.

“Idealnya, dosen perguruan tinggi bergelar doktor,” kata Rektor IT Telkom, Ir. Husni Amani, MM.,MSc, saat ditemui usai penandatanganan Kontrak Beasiswa S2 dan S3 Luar Negeri Perguruan Tinggi Swasta Wilayah Kopertis IV Wilayah Jawa Barat (Jabar) dan Banten, Kamis (10/9).

Jelas Husni, peningkatan jenjang pendidikan dosen diarahkan pada pengembangan universitas. Pengembangan tersebut mencakup penelitian dan pengajaran. Memang tidak mudah memenuhinya, tergantung pendanaan juga. Namun, setiap perguruan tinggi punya target dalam peningkatan kualitasnya.

Dari 473 perguruan tinggi yang berada di bawah Kopertis IV Wilayah Jabar dan Banten, hanya enam yang mendapat kesempatan program beasiswa ke luar negeri, termasuk IT Telkom. Kopertis sendiri berperan dalam melakukan pembinaan, pengawasan, evaluasi dan menyalurkan dana beasiswa. Senada Husni, Abdul pun menganggap peningkatan kualitas pengajar adalah bagian terpenting dari pengembangan perguruan tinggi.

Disampaikan Koordinator Kopertis IV Jabar dan Banten, Prof. Dr. Abdul Hakim Halim,

“Ada dua cara untuk meningkatkan kualitas dosen, di antaranya dengan meningkatkan jenjang pendidikannya serta meningkatkan jabatan akademiknya,”

Abdul pun berpesan, usai meraih gelar doktor di luar negeri, pengambil beasiswa wajib mengabdi pada perguruan tinggi dimana ia mengajukan program beasiswa tersebut. Lamanya minimal selama tujuh tahun. Jika tidak, biaya yang sudah digunakan untuk kuliah harus dikembalikan lagi. Pun, selanjutnya dosen harus segera mengurus jabatan akademiknya.

Minim, SDM TIK di Timor Leste

Sumber daya manusia (SDM) teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Negara Timor Leste nyatanya masih minim. Hal itu dibenarkan Kepala Atase Pendidikan Kedutaan Timor Leste di Jakarta, Luis Andre Pinto, Msi, saat mengunjungi Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Kamis (10/9).

“Minimnya SDM TIK menyebabkan pemerintah Timor Leste kesulitan memiliki infrastruktur TIK secara mandiri” ujarnya.

Kunjungannya sendiri ke IT Telkom bertujuan untuk menindaklanjuti program beasiswa IT Telkom bagi mahasiswa internasional. Sebagai perguruan tinggi yang berbasis TIK, Luis berharap IT Telkom dapat mencetak mahasiswa Timor Leste menjadi SDM TIK profesional. Sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan TIK di Timor Leste.

Usia negara Timor Leste terhitung masih muda, mengingat negara tersebut baru merdeka 20 Mei 2002. Tentu bukan hal yang mudah untuk memiliki SDM dan infrastruktur yang mandiri.

“Timor Leste baru tujuh tahun merdeka. Butuh 15 hingga 20 tahun untuk mempersiapkan SDM,” kata Luis.

Pada dasarnya, pemerintah Timor Leste terus berupaya memenuhi kebutuhan SDM TIK. Namun butuh waktu untuk merealisasikannya secara matang.

Seminar Internal Publikasikan Tiga Penelitian

Seminar internal kembali digelar di Vip B Gedung Serba Guna kampus Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Rabu (2/9). Mempublikasikan tiga kajian penelitian oleh dosen IT Telkom, yaitu Sony Sumaryo, Luciana Andrawina, dan Adiwijaya. Peserta penelitian didominasi oleh mahasiswa IT Telkom angkatan 2009.

Presentasi pertama oleh dosen Fakultas Rekayasa Industri, Luciana Andrawina. Ia menyampaikan materi penelitiannya yang berjudul Model Konseptual : Hubungan antara Knowledge Sharing dan Competitive Advantage. Kajian ini cukup penting. Pasalnya, terdapat pemahaman lebih dalam tentang hubungan antar konsep utama yang mendukung proses manajemen pengetahuan. Adanya perubahan menuju era persaingan berbasis pengetahuan menjadikan tantangan bagi industri yang unggul dalam persaingan. Kesadaran akan pentingnya pengelolaan aset intangible yang melekat dalam diri setiap karyawannya harus dikelola menjadi pengetahuan organisasi.

Dilanjutkan dengan presentasi penelitian dari dosen Fakultas Sains, Adiwijaya. Ia menyampaikan kajian Multiple Watermarking pada Citra Medis. Ia menekankan pada dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam citra medis digital. Yaitu autentikasi kepemilikan (origin authentication) dan keaslian citra (integrity control). Kepemilikan citra medis harus dinyatakan dengan benar. Modifikasi pada citra medis haruus dapat dideteksi sehingga keaslian citra tersebut terjamin. Multiple Watermarking adalah solusi dari dua masalah tersebut.

Presentasi ketiga disampaikan oleh Sekretaris Program Pasca Sarjana, Ir.Sony Sumaryo,MT. Kepa da peserta seminar Sony menyampaikan tentang Peran Unit Pelayanan Teknik Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK) IT Telkom- Departemen Perindustrian dalam meningkatkan produk dalam negeri dan pendidikan. UPT TIK bertujuan mewujudkan sinergi positif potensi antara perguruan tinggi, pemerintah, industri kecil dan menengah (IKM), pihak-pihak terkait dan masyarakat. Sehingga dapat meningkatkan nilai tambah produk dan jasa TIK dalam negeri, agar setara dengan produk dan negara maju lainnya.

Cerdaskan Masyarakat Peduli Sampah

Kenyataannya, kerap dijumpai masalah saat pendidikan lingkungan diterapkan di tengah masyarakat. Kendalanya, partisipasi masyarakat terhadap lingkungan masih rendah. Terutama masalah sampah. Penyebabnya adalah kurangnya pemahaman terhadap masalah sampah itu sendiri, serta rendahnya komitmen masyarakat dalam menyelesaikan masalah tersebut. Disinilah mahasiswa berperan aktif mencerdaskan masyarakat.

Melalui kegiatan Pengenalan Dunia Kampus Telekomunikasi (PDKT) 2009 Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Minggu (16/8), 1950 mahasiswa dan mahasiswi baru (maba/miba) melakukan aksi kepedulian lingkungan. Bahkan, mereka juga menciptakan medianya sendiri dengan membuat poster-poster bertema lingkungan.

Selain kampanye lingkungan, mereka melakukan kerja bakti, penyuluhan dan pembagian keranjang sampah Takakura. Pengabdian masyarakat ini dilakukan bagi warga desa Palasari, Sukapura, PGA dan Sukabirus. Sebanyak 100 keranjang Takakura dibagikan di sana. Takakura adalah keranjang sampah yang dapat mengolah sampah organik rumah tangga. Keranjang ini merupakan hasil karya tim PKMM XXII PIMNAS 2009 IT Telkom.

“Kegiatan ini adalah sebuah bentuk kepedulian mahasiswa guna memberi pencerahan dalam mengatasi masalah lingkungan, terutama masalah sampah. Sekaligus menanamkan kesadaran positif di kalangan maba/miba IT Telkom,” papar mahasiswi Teknik Industri sekaligus anggota tim PKMM XXII PIMNAS 2009 IT Telkom, Herpin Dwijayanti.

Dipaparkan juga mahasiswi Teknik Telekomunikasi sekaligus kominfo BEM IT Telkom, Yulian Aryanti,

“Warga yang menerima keranjang Takakura wajib di gunakan sebagaimana fungsinya. Informasi tentang penggunaan Takakura disosialisasikan panitia ke setiap ketua RT dan RW,”

Jika masyarakat diberikan pemahaman baik tentang lingkungan, tentu memungkinkan masyarakat melakukan komitmen menyelesaikan masalah tumbuh dengan sendirinya. Buktinya, animo masyarakat terhadap kegiatan ini sangat baik. Sayangnya, karena keterbatasan jumlah Takakura, akhirnya beberapa warga terpaksa tidak kebagian Takakura. Bahkan beberapa dari mereka mengaku tetap ingin mencobanya.

SMK Bina Putra Nusantara Siapkan Lulusan Mahir TIK

SMK Bina Putra Nusantara Tasikmalaya siapkan lulusan mahir Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kabar itu dihembuskan Wakil Kepala Sekolah Bidang SMK Bina Putra Nusantara, Agus Sugiarto, saat melakukan kunjungan studi banding ke Institut Teknologi Telkom, Jumat (28/8).


“SMK Bina Putra Nusantara membuka kompetensi keahlian Teknik Transmisi Telekomunikasi untuk tahun ajaran 2009-2010,” kata Agus saat menyempatkan diri berkunjung ke laboratorium Sistem Komunikasi Serat Optik Fakultas Elektro dan Komunikasi IT Telkom.

Agus menilai, ada kolerasi antara Teknik Transmisi Telekomunikasi SMK Bina Putra Nusantara dengan Teknik Telekomunikasi IT Telkom kendati di level yang berbeda. Oleh karena itu, SMK Bina Putra Nusantara gencar melakukan studi banding ke lembaga pendidikan berbasis TIK termasuk IT Telkom.

“Mewujudkan sistem pembelajaran yang ideal adalah tugas besar bagi civitas akademika SMK Bina Putra Nusantara. Studi banding ke IT Telkom akan menjadi bahan pertimbangan bagi kami untuk menentukan kebutuhan SMK Bina Putra Nusantara ,” jelasnya.

Kurikulum dan silabus level SMK dan perguruan tinggi jelas memiliki perbedaan. Namun, Agus berharap dapat mengemas kembali sehingga sesuai dengan level SMK. Pasalnya, animo masyarakat cukup besar pada bidang TIK. Belum lagi jumlah SMK berbasis TIK masih terbatas di Indonesia. Di Tasikmalaya saja dari 153 pendaftar, hanya 75 siswa yang dapat diterima Teknik Transmisi Telekomunikasi SMK Bina Putra Nusantara. Harapannya, siswanya akan diarahkan menjadi lulusan siap kerja, wirausaha dan keberlanjutan studi ke perguruan tinggi.

Edukasi Perbankan Sosialisasikan Cashless Society

Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) bersama Bank Central Asia (BCA) dan Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan edukasi perbankan, Selasa (25/8). Bentuk edukasi berupa sosialisasi penggunaan kartu sebagai instrumen pembayaran nontunai di era Cashless Society ke depan. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk seminar itu diikuti oleh mahasiswa IT Telkom. Acara berlangsung di Vip B Gedung Serba Guna kampus IT Telkom.

“Mahasiswa boleh dibilang sebagai agen perubahan. Mereka adalah calon-calon pelaku ekonomi masa depan. Oleh karena itu, edukasi perbankan terkait pembayaran nontunai guna menciptaakan Cashless Society penting diterapkan di perguruan tinggi, termasuk di IT Telkom,” jelas Iwan Isdawarman, staf humas BCA.


Secara global, perkembangan transaksi ekonomi kini mengarah pada terbentuknya cashless society. Tampak dari besarnya animo masyarakat melakukan transaksi melalui perangkat elektronik seperti mobile banking, ATM, e-payment, e-money, dan e-banking. Tak dipungkiri, transaksi elektronik terus meningkat sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan teknologi sistem pembayaran.

“Efisiensi dan efektifitas transaksi keuangan, itulah nilai tambahnya. Pasalnya, instrumen pembayaran nontunai memudahkan kasir dan kostumer untuk meminimalisir tumpukan uang. Banyak negara sudah mulai beralih ke transaksi nontunai. Saya yakin Indonesia pun bisa beralih kesana” pungkas Iwan.

Sebagai calon agen perubahan di masa depan, mahasiswa mau tidak mau harus siap memasuki era transaksi nontunai. Apalagi instrumen perbankan terus mengalami peningkatan guna mencapai ke efektifan, keefisienan dan keamanan yang maksimal. Diakui mahasiswa Teknik Telekomunikasi 2009 yang menjadi peserta seminar saat itu, Deden Denni Rendra,

“Pelaku ekonomi bukan hanya pebisnis atau pengusaha saja, melainkan mahasiswa dan lapisan masyarakat lainnya juga. Jadi, masyarakat dan mahasiswa juga perlu mendapatkan edukasi tentang perbankan,” ujar Deden.

Sosialisasi tersebut menyampaikan materi tentang edukasi kartu pembayaran. Secara detai mengungkapkan manfaat kartu pembayaran bagi masyarakat, khususnya mahasiswa. Terdapat berbagai macam kartu pembayaran yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi Dalam sosialisai tersebut, BCA juga memberikan tips pemilihan kartu pembayaran yang cocok bagi mahasiswa.

Selasa, 15 September 2009

Uje : Hati dan Pikiran Harus Online

“Hati dan pikiran harus online dengan Allah,” lantang Uje dalam suaranya yang khas, menyampaikan ceramah tentang kesungguhan berdoa dan meminta kepada Allah.

Ustadz Jeffry Al-Buchori alias Uje, menjelaskan fenomena zaman sekarang banyak orang yang tidak sungguh-sungguh saat menyebut nama Allah, alias tidak online. Termasuk pada saat melaksanakan ibadah shalat, terkadang hati dan pikirannya tidak fokus terhadap Allah. Inilah yang bahaya.

Ihwal bulan suci Ramadhan, Uje mengatakan,

“Jika musafir sukses menempuh jalan yang dilaluinya, maka ia akan sampai di kota tujuan. Demikian juga jika seseorang sukses dalam menjalankan puasanya, maka ia akan sampai pada tujuan puasa, yakni menjadi hamba yang bertakwa,”

Hal itu sesuai dengan dalam surat Al Baqarah:183, dimana Allah mewajibkan orang-orang beriman untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan untuk menjadi orang-orang yang bertakwa. Orang yang beriman adalah orang yang selalu takut kepada Allah.

Uje memang sudah tidak asing di kalangan masyarakat muslim tanah air. Demi mendengarkan ceramah singkat Uje,masyarakat rela menunggu dari siang hingga sore di Lapangan Bola kampus IT Telkom. Namun ceramah Uje hanya berlangsung kurang lebih 30 menit.

Konser Amal dan Tabligh Akbar

Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) bersama LDK kampus Politeknik Telkom menggelar Konser Amal dan Tabligh Akbar, Jumat (4/9). Acara yang bertajuk “Fight in Ramadhan ‘till the End” (FIRE) berlangsung di Lapangan Bola kampus IT Telkom. FIRE menampilkan nasyid dan seni musik islami. Di penghujung acara, Ustadz Jeffry Al-Buchori memberikan ceramahnya.

“Tabligh akbar merupakan puncak dari rangkaian kegiatan selama bulan Ramadhan,” papar mahasiswa Teknik Telekomunikasi 2007 IT Telkom sekaligus ketua panitia FIRE Ahmad Fajar Ridwan.

Rencananya, hasil dari Konser Amal dan Tabligh Akbar akan disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat Syamsul 'Ulum (LAZIS) untuk didistribusikan kepada yang berhak, termasuk kepada korban gempa bumi di beberapa daerah di Jawa Barat.

Pun, kepanitiaan FIRE telah menggelar berbagai lomba untuk menyambut dalam rangka menyambut bulan suci ini. Yakni, lomba menggambar dan mewarnai untuk tingkat TPA (Taman Pendidikan Al-Quran). Sebanyak 25 TPA mengikuti kegiatan tersebut. Sejak awal Ramadhan, masjid Syamsul 'Ulum IT Telkom sudah dihidupkan dengan berbagai kegiatan islami, seperti bazar, workshop Al-Quran dan festifal Nasyid.