Rabu, 23 Desember 2009

Zyrex Jejaki Kerjasama

PT. Zyrexindo Mandiri Buana yang merupakan produsen laptop merk Zyrex datang ke IT Telkom pada selasa ini (15/12). Ditemui oleh Warek Bidang Akademik, Dr. Rendy Munadi dan KA. BAG Pemasaran dan Kerjasama Drs. Mahmud Imrona, MT di ruang rapat gedung rektorat - Lantai 1, beberapa wakil dari PT Zyrexindo yang dipimpin Bambang Gustono –Branch Manager Area Bandung menjelaskan seputar hal tentang laptop Zyrex.

“Ini pertama kali kami datang ke kampus IT Telkom untuk menawarkan kerjasama dengan pihak manajemen seputar produk kami, Zyrex “ ujar Bambang Gustono.

Dalam perbincangan tersebut, Zyrex banyak menceritakan pengalaman kerjasama dengan dunia pendidikan khususnya setingkat SMK dan Universitas.

“ Kami sudah menjalin banyak kerjasama baik itu penjualan produk maupun product knowledge sendiri kepada para siswa di SMK dan Universitas. “ tambah Bambang.

Dijelaskannya beberapa waktu yang lalu Zyrex mengadakan kerjasama dengan salah satu kampus di Salatiga tentang perakitan PC. Dimana para mahasiswa diajarkan bagaimana merakit PC dan PC hasil rakitannya kemudian langsung menjadi milik mahasiswa. Sementara di tempat lainnya Zyrex yang memiliki 70 Service Center di Indonesia ini berusaha untuk lebih memperkenalkan teknologi dan produknya melalui pendekatan pembuatan Gerai Service Center, membuka stand khusus pada event-event kampus, dan membuka pameran.

“ Kami sudah membuka Gerai Service Center khusus di beberapa kampus di wilayah Jakarta. Tujuannya tak lain agar mahasiswa lebih mudah melakukan proses perbaikan apabila produk kami mengalami kerusakan dan waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan tidak terlalu lama. “ kata bambang.

Zyrex mengklaim produknya lebih unggul dari beberapa bidang seperti,
1. Keunggulan pada Repair Time di Service Center, dimana para pelanggan tidak harus menunggu lama untuk perbaikan produknya dengan jaminan kurang dari 24 jam.
2. Karena Zyrex adalah merk lokal maka mereka lebih mengutamakan Quality of Service dan Quality Product sehingga para pelanggan Zyrex tetap dapat menikmati berbagai kemudahan.
3. Dalam melakukan uji pasar, Zyrex mendapat banyak masukan dari para pelanggannya maupun melihat langsung ke umum. Oleh sebab itu produk ini memiliki keunggulan lebih pada system Heat Management.
Ditanya soal bentuk kerjasama, Zyrex siap membantu pihak IT Telkom untuk membuka Posko/ gerai tersendiri di lingkungan kampus dengan catatan sudah melebihi 100 unit. Perihal kemungkinan untuk mem-bundle produk Zyrex sendiri pihak IT Telkom belum bisa menjanjikan karena harus terlebih dahulu dibicarakan pihak manajemen.


( df/ BSI )

Sosialisasi GUG dan COC untuk IT TELKOM

Good University Governance ( GUG ) dan Code of Conduct ( COC ) yang segera akan diimplentasikan di IT Telkom mulai disosialisasikan. Sebagai bentuk awalnya, pada hari Rabu (16/12 ) ini beberapa wakil dari pihak manajemen, dosen, staf, dan mahasiswa diundang untuk mengikuti kegiatan sosialisasi GUG dan COC.
Bertempat di ruang VIP B Gedung Serba Guna IT Telkom, LEKMI ITB yang ditunjuk sebagai Konsultan dalam kesempatan tersebut mempresentasikan tentang implementasi dari GUG dan COC dimana IT Telkom sama sekali belum memiliki metode atau alat ukur untuk pencapaiannya.

Dalam penjelasannya Asep Herdiansyah, mewakili tim LEKMI ITB menjelaskan paparan singkat mengenai GUG dan COC. GUG yang disebut dalam bahasa sederhana sebagai peraturan normatif untuk mengelola IT Telkom harus berprinsip pada TARIF ( Transparansi, Akuntabilitas, Responsibiltas, Independensi, dan Fairness/ Keadilan ). Semua ini memiliki tujuan agar Tri Darma pendidikan di lingkungan IT Telkom dapat terwujud. Adapun budaya organisasi, tata nilai, serta COC akan ikut serta mendorong tercapainya GUG itu sendiri.

Tiga pilar untuk dapat mengimplementasikan GUG sesuai dengan tujuannya antara lain sistem kepimpinan yang terarah dan mendorong segenap anggota dan komponen organisasi untuk pencapaian institusi, selanjutnya adalah sistem manajemen yang efektif dan selaras, dan terakhir ialah landasan budaya organisasi yang kuat ( nilai, kepercayaan, harapn, prinsip, arti, perilaku, dan persepsi )
( df/ BSI )

Workshop BORANG Terbaru BAN PT Jenjang S1 di Lingkungan anggota APTIKOM



Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) yang menghimpun perguruan tinggi informatika dan komputer di seluruh Indonesia berusaha untuk menyelesaikan masalah dan tantangan yang dihadapi para anggotanya, dalam rangkaian pertemuan di antara para anggotanya yang dicetuskan melalui pemikiran, usulan, diskusi dan pembahasan serta berusaha untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kali ini IT Telkom menjadi tuan rumah penyelenggara Workshop BORANG Terbaru BAN PT jenjang S1 di lingkungan anggota APTIKOM.

Workshop yang dilaksanakan hingga sore ini membahas mengenai BORANG terbaru untuk Fakultas atau Sekolah Tinggi. Dalam sambutan awalnya, pihak IT Telkom yang diwakili oleh Warek I bidang Akademik Dr. Rendy Munadi mengatakan bahwa Borang terbaru dari BAN PT ini merupakan langkah awal yang besar menuju penyempurnaan standar dari borang sebelumnya. Diharapkan dengan adanya Borang terbaru seluruh anggota Aptikom dapat mengimplementasikannya di masing-masing lingkungan kampus sebagai satu dasar dan satu kesamaan untuk menyelenggarakan pendidikan.

Selanjutnya dari pihak Aptikom yang diwakili oleh Prof. Dr. Iping Supriana Suwardi, DEA membeberkan beberapa rencana dan juga acara yang bakal digelar sepanjang tahun 2010 seperti,

• Munas APTIKOM 2010 yang akan digelar di Jawa Barat dan POLTEK TELKOM didaulat sebagai tuan rumahnya.
• Pencanangan E-Government di 136 kecamatan seluruh Jawa Barat.
• Pembuatan buletin Aptikom bagi para naggota-anggotanya yang akan dimulai pada bulan januari 2010.
• Pemberian penghargaan bergengsi untuk situs-situs pemerintah jawa barat ( JABAR E-GOV AWARD 2010 ).
• Workshop Mata Kuliah ilmu komputer seluruh PT anggota aptikom di Indonesia.
• Pelatihan SISCO bagi para anggota Aptikom
• Seminar Strategi dan Malcolm Baldridge

Bahasan selanjutnya dibawakan oleh Dr. Zaenal Hasibuan dengan moderator ibu Dr. Esmeralda Contessa Djamal, MT. Dr. Zaenal Hasibuan yang lebih akrab dipanggil bang Ucok ini kemudian menerangkan materi lebih lanjut mengenai isi dari borang terbaru.


Om David-BSI

Business Fair 2009 : The Beginning of Success

Ajang tahunan bagi para mahasiswa yang mengambil mata kuliah khusus kewirausahaan ini digelar mulai 21 – 23 Desember 2009. Mengambil tempat di GSG IT Telkom, Business Fair 2009 yang mengambil tema unik “ The Beginning of Success “ diikuti oleh 25 stand dari mahasiswa Fakultas Rekayasa Industri dan Fakultas Informatika. Acara kali ini memang mengalami penurunan dari segi stand namun untuk urusan kualitas agaknya bisa dikatakan lebih baik.



“ Kami baru pertama kali mengikuti Business Fair ini dan tentu saja kami merasa optimis tentang peluang usaha jualan kami ke depan! “ ujar Frida, salah satu mahasiswa yang membuka stand khusus makan dan minuman.

Ditemui di tempat terpisah Ketua Panitia Business Fair mengungkapkan beberapa hal mendasar yang nampak berubah di event tahun ini. Diantaranya soal jumlah peserta yang turun dari 32 stand kini hanya ada 25 stand. Hal ini dikarenakan para mahasiswa dari Fakultas Teknik Elektro tidak ada yang mengambil mata kuliah ini.

“ Tahun lalu dominasi mahasiswa dari FE sangat besar dan menjadikan event ini pun penuh. Tapi kami tidak kecewa karena kami optimis, event kali ini akan berlancar sukses! “ jawab Ketua panitia.

Nampak lebih dari 6 meja saji berukuran besar disiapkan untuk para tamu pengunjung. Acara ini dibuka dengan pidato singkat dari Rektor IT Telkom Husni Amani, Ir., MSc., MBA. Selain bazar stand penjualan makanan dan minuman, event ini juga akan diisi oleh seminar beserta pemberian Innov-Award 2009 yang terbagi dalam 8 kategori penghargaan.

Pelatihan Excel Untuk Pamong Desa Sukapura

Sudah menjadi keharusan bagi setiap perguruan tinggi untuk mengabdi kepada masyarakat. Melalui berbagai macam cara yang positif, instusi pendidikan dapat menyumbangkan kemampuannya bagi masyarakat umum.




Hal ini pula yang dilakukan kampus Institut Teknologi Telkom melalui unit Training and Community Service dalam gelaran acara Training pengenalan Microsoft Excel dan Word bagi para pamong desa yang bekerja di kantor Desa Sukapura. Acara yang digelar Rabu ini ( 23/12 ) mengambil tempat di laboratorium Fakultas Teknik Informatika, Gedung F Lantai 2.

Acara yang digelar mulai pukul 14.00 wib ini dibimbing langsung oleh dua orang dosen dari fakultas TIF yaitu Erda Guslinar, ST ( Dosen RPLD ) dan Endro Andriyanto, ST.,MT ( Dosen Jaringan Komputer ). Menurut Endro acara ini harus menjadi kegiatan rutin bagi warga masyarakat di sekitar kompleks IT Telkom atau masyarakat umum.

Acara ini hanya berlangsung satu hari dan dihadiri oleh 8 ( Delapan ) orang peserta yang semuanya merupakan anggota perangkat desa Sukapura.


Serahkan Bantuan

Tepat pada pukul 16.30 WIB Camat Dayeuhkolot Drs. Tata Irawan berkunjung ke IT Telkom. Kunjungannya kali ini tak lain ialah untuk menerima sumbangan perangkat PC dari IT Telkom. Kecamatan Dayeuhkolot yang terdiri dari Kelurahan/desa Cangkuang Kulon, Cangkuang Wetan, Citeureup, Dayeuhkolot, Pasawahan, dan Sukapura memang belum begitu banyak disentuh soal Teknologi Informasi.

Dalam sambutan singkatnya Tata menekankan perlunya kerjasama lebih kuat dan baik antara pihak IT Telkom dan Pemerintah setempat.

“ Kami memang masiih tertinggal dalam penerapan teknologi informasi namun kami juga berharap bantuan-bantuan dari kampus IT Telkom yang memang berada di wilayah kecamatan ini untuk lebih meningkatkan kerjasamanya. Dengan adanya pelatihan seperti ini kami sangat berterima kasih karena kami merasa diberi perhatian oleh IT Telkom. “ demikian penjelasan Drs. Tata Irawan.

Beberapa poin penting yang menjadi PR bagi kedua belah pihak antara lain peningkatan kerjasama yang lebih baik antara pemda Kabupaten bandung dan IT Telkom seperti melalui program pelatihan bagi warga sekitar kampus, kesempatan bagi putra dan putri daerah untuk dapat kuliah di kampus IT Telkom dengan standar yang sudah ada, dan juga peningkatan bantuan lain seperti program magang bagi para mahasiswa di departemen-departemen yang berada di Kabupaten Bandung.

Dalam sambutan balasan Direktur Dukungan Akademik IT Telkom Drs. Suwandi MSi mengatakan bahwa kemajuan kampus IT Telkom juga merupakan kemajuan bersama bagi warga sekitarnya. Untuk ke depannya kerjasama ini perlu ditingkatkan.

Menyinggung tentang lamanya AMDAL yang keluar pada saat hendak dilakukan pembangunan gedung Learning Center di awal tahun yang lalu, Camat Dayeuhkolot mengungkapkan bahwa masih terdapat kekurangan dari sisi koordinasi di lingkungan internalnya namun beliau berharap di kemudian hari, kedua belah pihak akan lebih sama-sama menjalin hubungan yang baik.

Sebagai penutup acara pihak IT Telkom menyerahkan 2 set PC dan perlengkapannya untuk diberikan kepada pihak dari desa Sukapura dan desa Dayeuhkolot.

Om David- BSI IT Telkom

Learning Center IT Telkom : Saat Perpustakaan Jadi Ikon

Sebagai perguruan tinggi (PT) yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan visi menuju World Class University, Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) telah mendirikan Gedung Learning Center (LC) sebagai ikon atau penanda identitasnya. Gedung tersebut diresmikan, Selasa (22/12) di gedung LC kampus IT Telkom, jl. Telekomunikasi No 1, terusan Buahbatu Bandung.




Sejak peletakan batu pertama pembangunan gedung LC, Sabtu 23 Februari 2008, oleh Komisaris Utama PT. Telkom, Tanri Abeng dan Direktur Utama PT. Telkom Rinaldi Firmansyah, LC telah di canangkan bakal menjadi ikon IT Telkom. LC merupakan pengembangan perpustakaan IT Telkom. Untuk itu, perpustakaan mampu menjadi pusat pembelajaran infokom dengan peranaannya sebagai sumber informasi untuk pembelajaran keilmuan dan pengembangan riset.

Disampaikan Kepala Bagian Perpustakaan IT Telkom, Dra. Yani Nuraeni,

“Kini perpustakaan bukkan backoffice lagi. Justru jantung dari aktivitas keilmuan di perguruan tinggi adalah perpustakaan. Seiring perkembangannya, perpustakaan beralih menjadi tempat belajar dan diskusi yang nyaman dan memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjungnya,”

Tambahnya, pembangunan gedung LC diharapkan dapat mengembangkan fasilitas layanan perpustakaan yang berkualitas. Tersedianya ruang yang nyaman dapat menumbuhkan minat baca dan minat berkunjung ke perpustakaan di kalangan mahasiswa.

“Kini perpustakaan tidak hanya berisi buku-buku saja, melainkan sudah merambah peranan sebagai pusat informasi. Sehingga seluruh sumber informasi terdaapat di sana. Diantaranya internet, digital library, e-book, referensi penelitian, koleksi TA/PA, jurnal online dan publikasi internasional,” ungkap Yani.

Kedepannya, perpustakaan juga mengembangkan penerapan teknologi RFID di layanan perpustakaan. Untuk meningkatkan minat baca dikalangan mahasiswa perpustakaan IT Telkom memiliki program sosialisas minat baca dengan cara kompetisi menulis dan referensi buku. Sedangkan untuk mengembangkan layanan umum yakni Perpustakaan IT Telkom memiliki ensiklopedi ICT .

Ihwal standar perpustakaan Wakil Rector Bidang Umum, Hendratno SE., AKt, mengungkapkan perpustakaan LC sudah melebihi standar cukup perpustakaan. Sebagai pusat pembelajaran, LC berdiri di atas tanah seluas 5000 meter persegi dengan 5 lantai. Lantai dasar LC direncanakan untuk penyediaan fasilitas belajar 24 jam. Terdapat beberapa fasilitas pendukung belajar mahasiswa beruapa ruang diskusi untuk belajar kelompok, fasilitas umum (ATM, kafetaria, toko dan lain-lain). Lantai dua disediakan untuk ruang pameran pendidikan dan produk laboratorium IT Telkom, display sejarah telekomunikasi, ruang multimedia dan ruang kelas English Self Access Programme (ESAP). Lantai tiga dan empat dimaksimalkan untuk pemanfaatan layanan perpustaakaan. Terdapat ruang koleksi buku, ruang tunggu (lobby), pameran atau display karya civitas academica, Telkom Corner, Pojok Perjuangan, ruang bealajar mandiri dan kelompok.

“Bagi dunia pendidikan yang terbenting adalah peningkatan kualitas mahasiswa. Selain pusat belajar mahasiswa, LC juga diharapkan dapat menjadi tempat wisata pendidikan bagi masyrakat umum kalangan pelajar,” ungkap Hendratno.

Grand Opening Learning Center (LC) IT Telkom, digelar Selasa (22/12). Acara berlangsung di Gedung Learning Center (LC) IT Telkom pukul 09.00. Grand Opening LC merupakan peresmian pemanfaatan gedung Learning Center dan dimeriahkan dengan seminar Peran Perpustakaan dalam Menghadapi World Class University.


Gedung Learning Center


Gedung LC diibangun lima lantai diatas tanah seluas 5.700 meter persegi. Sesuai dengan rencana awal pembangunannya, gedung dibangun berdasarkan standar internasional. Arsitektur bangunan mengandalkan pencahayaaan alami serta meu maksimalkan sirkulasi udara dengan adanya ruang-ruang terbuka. LC berada di titik pusat luas wilayah IT Telkom sehingga memudahkan akses bagi mahasiswa. Selain itu, LC memiliki tingkat kebisingan yang rendah. Terdapat 120 tiang pancang pada struktur bangunan untuk mendukung kekuatan bangunan. Alhasil, struktur bangunan relative lebih tahan terhadap gempa. Pembangunan gedung LC menghabiskan dana sekitar 30 milyar rupiah.

Lantai dasar LC direncanakan untuk penyediaan fasilitas belajar 24 jam. Terdapat beberapa fasilitas pendukung belajar mahasiswa beruapa ruang diskusi untuk belajar kelompok, fasilitas umum (ATM, kafetaria, toko dan lain-lain). Lantai dua disediakan untuk ruang pameran pendidikan dan produk laboratorium IT Telkom, display sejarah telekomunikasi, ruang multimedia dan ruang kelas English Self Access Programme (ESAP). Lantai tiga dan empat dimaksimalkan untuk pemanfaatan layanan perpustaakaan. Terdapat ruang koleksi buku, ruang tunggu (lobby), pameran atau display karya civitas academica, Telkom Corner, Pojok Perjuangan, ruang bealajar mandiri dan kelompok, Koleksi TA/PA mahasiswa, e-book, referensi penelitian, jurnal online dan majalah ilmiah internasional.

Awalnya, gedung LC diperkirakan rampung Desember 2008. Namun jalannya rencana tidak selalu berjalan mulus. Ada beberapa kendala yang dihadapi IT Telkom baik dari eksternal maupun internal. Di antaranya masalah perizinan, analisis dampak serta pendanaan. Namun segala sesuatunya dapat tertangani dengan baik. Proses pembangunan LC berlangsung selama 8 bulan dan disertai 3 bulan masa perawatan. Keduanya dilakukan oleh PT. Waskita Karya. Gedung LC resmi diserahkan dari Waskita ke IT Telkom pada bulan November lalu. Dan kini, telah sampailah penantian IT Telkom pada peresmian pemanfaatan gedung LC.

Pembangunan gedung LC diharapkan dapat mengembangkan fasilitas layanan perpustakaan yang berkualitas. Tersedianya ruang yang nyaman dapat menumbuhkan minat baca dan minat berkunjung ke perpustakaan di kalangan mahasiswa. Keberadaan LC turut memberikan kontribusi terhadap peningkatan porsi e-learning di IT Telkom. Tersedianya ruang kelas di LC cukup memenuhi kebutuhan untuk ruang kegiatan belajar mengajar seiring dengan bertambahnya jumlah mahasiswa baru dan program studi baru.

JPPA OSN, Jalur Untuk Siswa Berprestasi

Ada kabar gembira datang dari Seleksi Mahasiswa Baru Bersama (SMBB) Telkom 2010. Beda dengan tahun lalu, SMBB 2010 kini membuka Jalur Penelusuran Potensi Akademik (JPPA) Olimpiade Sains Nasional (OSN). JPPA OSN merupakan jalur seleksi calon mahasiswa baru tanpa tes khusus bagi peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN).

Sejak November lalu, JPPA OSN telah disosialisasikan ke Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional (Dikdasmen Depdiknas), oleh para pimpinan perguruan tinggi Telkom.Yakni, Rektor Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Ir. Husni Amani, MM.,MSc, Direktur Politeknik Telkom Ir. Ahmad Tri Hanuranto, MT, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Institut Manajemen Telkom (IM Telkom)Ir. Sulaeman, MM, Dekan Fakultas Sains sekaligus Ketua SMBB 2010 Drs. Danang Mursita, Msi, Dosen IT Telkom, Drs. Jondri, Msi dan Utari Wijayanti, Skom., Msi. Saat itu mereka disambut langsung oleh Direktur Pembinaan SMA Dikdasmen Depdiknas, Dr. Sungkowo M, di Ruang Rapat Gedung B kantor Direktorat Pembinaan SMA Dikdasmen Depdiknas.

“Ada delapan bidang yang dikompetisikan dalam OSN. Diantaranya, olimpiade Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Komputer, astronomi, ekonomi dan kebumian. Tentunya, siswa berlomba mengukir prestasi yang luar biasa. Ilmu-ilmu dasar tersebut mengalami perkembangan di kancah internasional. Lagi pula bidang tersebut cukup diminati siswa di tingkat daerah dan perkotaan. Di tingkat provinsi, kurang lebih 900 siswa diikutkan pada olimpiade tingkat nasional,” papar Sungkowo, Kamis (5/11).

Ia sangat menyambut program beasiswa tersebut. Jelasnya, pemerintah memang mewajibkan perguruan tinggi untuk bisa menerima para juara ini untuk menjadi salah satu mahasiswanya. Disamping itu, pemerintah juga menjamin siswa berprestasi untuk mendapatkan beasiswa. Ihwal JPPA OSN ia menilai, satu upaya IT Telkom dalam menjaring siswa SMA berbakat di bidangnya untuk dijadikan mahasiswa IT Telkom.
“Dikdasmen Depdiknas menyambut baik upaya IT Telkom tersebut. Ini berarti, IT Telkom cerdas dalam mencari bibit unggul,” ujar Sungkowo.

Berdasarkan pemantauannya, 2,5-5% siswa Indonesia termasuk bibit unggul. Ia optimis, mereka akan menjadi mahasiswa unggulan kebanggaan kampusnya. Apa lagi jika kampusnya membina mereka dengan baik. Ia menyarankan, IT Telkom dapat melakukan pembinaan yang disesuaikan dengan minat dan bakat mereka.

“Beasiswa dari IT Telkom akan memotivasi siswa untuk lebih berprestasi. Kendati bebas biaya kuliah, bukan berarti pula menjadi sombong dan terlena. Harus ada pemicu yang membuat mereka tidak berhenti berprestasi,” kata Sungkowo.

Siswa unggulan akan memberi pengaruh positif pada keberadaan institusi. Ia pun membenarkan,

“Keberadaan siswa berprestasi akan mendukung prospek perguruan tinggi ke depan, paling tidak mengangkat imejnya. Salah satu indikator perguruan tinggi menjadi WCU adalah keterlibatan mahasiswanya dalam berbagai kompetisi tingkat internasional. Baik itu di bidang seni ataupun sains,”

Jalur peneriman mahasiswa baru bisa dilakukan dengan berbagai cara. Tentunya cara tersebut sesuai dengan standar yang dimiliki perguruan tinggi masing-masing. Sungkowo mengungkapkan, sudah seharusnya perguruan tinggi berorientasi pada siswa berbakat. Sehingga dalam merekrut mahasiswa baru, perguruan tingga lebih menitik beratkan pada prestasi, bukan status sosial.



Kesepakatan IT Telkom- Dikdasmen Depdiknas

Bertempat di Ruang Multimedia Learning Center Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) Rabu (23/12), Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) dan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional (Dikdasmen Depdiknas), melakukan penadatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang beasiswa Pendidikan Sarjana (S1) dan Diploma (D3) bagi siswa peserta olimpiade sains. Kerja sama yang diwujudkan melalui Jalur Penelusuran Potensi Akademik Olimpiade Sains Nasional (JPPA OSN) pada Mahasiswa Baru Bersama (SMBB) Telkom 2010.

Dalam sambutan resminya, Dekan Fakultas Sains IT Telkom sekaligus Ketua SMBB 2010 Drs. Danang Mursita, Msi menyampaikan,

“JPPA OSN merupakan terobosan baru bagi IT Telkom. Peserta olimpiade sains telah mengharumkan nama Indonesia dengan prestasinya. Hal itu menginspirasi institusi pendidikan Telkom membuka jalur ini. Tujuannya, memberikan kesempatan pada siswa berprestasi meningkatkan kualitas SDM Indonesia”

Jelasnya, Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), memberikan beasiswa unggulan (bebas biaya pendidikan) bagi perserta JPPA OSN. Dengan catatan, peserta peraih medali emas OSN dan peraih medali (perunggu, perak dan emas) Olimpiade International diterima dengan beasiswa unggulan , tanpa biaya pendaftaran dan bebas memilih prodi. Sedangkan peserta OSN yang tidak mendapat medali, tapi sudah masuk camp, mendapat unggulan sebanyak 2 orang setiap program studi.

Beasiswa berupa pembebasan biaya kuliah selama menjadi mahasiswa di IT Telkom. Di semester-1, bebas dari semua biaya pendidikan. Bebas biaya kuliah berlanjut selama IPS (Indeks Prestasi Semester) minimal 3,50 pada setiap akhir semester. Jika IPS kurang dari 3,50; maka mahasiswa yang bersangkutan harus membayar Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) semester berikutnya, dengan ketentuan jika 3,25 ≤ IPS <3,50 mahasiswa JPPA OSN wajib membayar 25% dari BPP yang ditentukan, jika 3,00 ≤ IPS <3,25 mahasiswa JPPA OSN wajib membayar 50% dari BPP yang ditentukan, dan jika IPS <3,00 membayar 100% dari BPP yang ditentukan. Namun jika pada semester berikutnya mahasiswa yang bersangkutan kembali dapat mencapai IPS „d 3,50, maka mahasiswa tersebut akan diberikan lagi pembebasan Biaya Pendidikan secara penuh. Sebagai gambaran besarnya nilai beasiswa yang diberikan bagi setiap mahasiswa adalah Rp. 56.000.000,-. Pendaftaran peserta JPPA OSN dimulai pada 14 Desember 2009 dan kelulusan akan diumumkan 25 Februari 2010.

Keberadaan siswa unggulan di IT Telkom tentunya akan memberi kontribusi positif pada institusi. Hal itu disampaikan Rektor IT Telkom, Ir. Husni Amani, MM.,MSc,

“Keberadaan siswa dengan kualitas di atas rata-rata memang menjadi nilai tambah bagi institusi. Karena akan menghasilkan lulusan-lulusan berkualitas yang bisa berkontribusi pada dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).” Ia menilai, siswa Indonesia memiliki potensi yang tidak kalah dengan bangsa lain.

Industri TIK merupakan salah satu industri yang tengah berkembangn pesat di dunia. Setiap tahunnya mengalami pertumbuhan. Mendukung hal tersebut Direktur Pembinaan SMA Dikdasmen Depdiknas, Dr. Sungkowo M menyarankan

“Pendidikan sudah saatnya mesti berprilaku TIK. Pembelajaran berbasis TIK menjadi tantangan bagi institusi pendidikan ,”

Jelasnya, ada tujuan yang hendak dicapai dan diupayakan Dikdasmen Depdiknas, yakni mendorong dan mengantarkan siswa ke prestasi puncak dan pemerataan peningkatan kualitas siswa. Dengan harapan, negara Indonesia bisa mengundang kekaguman bangsa lain.

Selasa, 15 Desember 2009

Sosialisasi Manajemen Perpajakan dan Pengelolaan Keuangan PTS



Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menyelenggarakan Sosialisasi Pajak di Ruang Multimedia Learning Center kampus IT Telkom, Senin (14/12). Acara berlangsung pukul 14.00, diikuti oleh karyawan IT Telkom. Saat itu, narasumber dari PT Telkom, Drs. Sumarno, MM dan Edi Sujatmiko memberikan materi mengenai Manajemen Perpajakan dalam Mengelola Keuangan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Dalam ulasannya, Sumarno menjelaskan ihwal pentingnya manajemen perpajakan bagi PTS.

“ Ada beberapa alasan mengapa maanajemen perpajakan di PTS diperlukan. Yakni, membeyar pajak adalah kewajiban dan tidak ada transaksi keuangan terhindar dari aturan pajak. Sangsi pajak berlaku pada siapa saja. Perlu diluruskan bahwa Tax Planning bukan cara untuk menipu pajak, melainkan berfungsi untuk menghindari sanksi dan salah bayar,”

Usai penyampaian materi, acara sosialisasi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari pihak karyawan kepada narasumber.

Workshop Penyeragaman Cara Pengukuran SKI



Direktorat Sistem Penjaminan Mutu Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menyelenggarakan Workshop SKI untuk level Staff dan Kepala Urusan. Acara berlangsung di GSG Vip B kampus IT Telkom, Senin, (14/12). Kali ini workshop membahas tentang Penyeragaman Cara Pengukuran SKI. Pembahasan dipandu oleh Kepala Bagian Penjaminan Mutu, Ir. Sri Widaningrum., MT.

Disampaikan Sri dalam presentasinya, mekanisme pengukuran SKI diawali dengan pengisian form SKI oleh yang bersangkutan dan/atau penilai pertama. Kemudian, form SKI diverifikasi dan dikembalikan kepada yang bersangkutan untuk mendapat persetujuan. Jika ada ketidaksepakatan, maka akan diselesaikan langsung antara atasan dan bawahan. Lalu, form SWKI diserahkan kepada tim untuk divalidasi dan ditetapkan oleh anggota RAPIM.

Jumat, 11 Desember 2009

Seminar “Which Doors Open for Me?”: Rancang Karir Sejak Dini



Merintis karir sebagai profesional muda di perusahaan besar dengan penghasilan yang besar pula, memang impian setiap orang. Tidak salah jika perusahaan tersebut kerap dibanjiri pelamar kerja. Menjadi bagian dari perusahaan besar sudah tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Namun,persaingan begitu ketat sehingga perlu mengerahkan segala daya dan upaya untuk mencapainya.

Disampaikan Kepala Pengembangan dan Layanan Karir Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Dra. Shanka Dwi Ciptaningsih, pada seminar “Which Doors Open for Me?” di GSG IT Telkom, Rabu (9/12).

“Merintis karir tidak selalu harus di perusahan besar. Justru di perusahaan kecil-lah terdapat banyak tantangan dan pembelajaran tentang pengembangan perusahaan,” kata Shanka.

Pada acara yang digelar oleh Infocom Career Development Center (iCDC) IT Telkom itu, Shanka mengatakan, mahasiswa harus cermat melihat sejauh mana perkembangan industri. industri selalu mengalami perubahan. Sehingga mahasiswa sebaiknya mempersiapkan diri menghadapi persaingan dan kebutuhan industri sejak dini.

“Di industri kemampuan softskill paling banyak dibutuhkan ketimbang hardskill. Persentasenya mencapai 80% untuk softskill dan 20% untuk hardskill,” kata Shanka, dihadapan para mahasiswa IT Telkom yang mendominasi peserta seminar saat itu.

Kenyataanya berbekal ijazah atau hardskill saja tidak cukup. Kemampuan softskill terdiri dari interpersonal skill dan personal skill. Personal skiil merupakan kemampuan seseorang untuk mengelola diri sendiri. Sedangkan interpersonal skill merupakan kemampuan seseorang untuk mengupayakan potensi diri dalam melakukan interaksi dengan orang lain dan dunia luar, biasanya mencakup kemampuan leadership dan bekerja sama dalam tim.

Berkarir tidak hanya di dunia industri. Dunia karir cukup luas dan menawarkan banyak pilihan. Alternatif lainnya adalah di jalur wirausaha dan pengembangan keilmuan. Kata Shanka, mahasiswa IT Telkom harus mulai meningkatkan kompetensi diri serta merencanakan cita-citanya setelah lulus kuliah.

Shanka menambahkan, iCDC IT Telkom memiliki program Personal Goal Setting (PGS) untuk membantu mahasiswa mencapai target yang dicita-citakannya. Tentunya, disesuaikan dengan bakat dan minat mahasiswa bersangkutan. Mahasiswa IT Telkom dapat memanfaatkan layanan PGS tersebut.

Marketing Learning Forum : Fundamental FOREX



Indonesia Marketing Association (IMA) Sub Chapter Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menggelar Marketing Learning Forum, dengan topik Fundamental Foreign Exchange (Forex) di Vip B GSG IT Telkom, Rabu (9/12). Materi diberikan oleh Student Chapter IMA IT Telkom, Krishna Aditya Rachman.

Segala hal tentang seluk beluk dasar ilmu forex di ulas di forum itu. Kegiatan jual beli instrumen keuangan pasar finansial ini memang memiliki seni tersendiri. Disampaikan Krishna dalam presentasinya,

“ Trading memerlukan seni untuk menerapkan serangkaian aturan serta metode. Menempatkan probabilitas dibatasi dengan analisis ke dalam serangkaian peristiwa atau mekanisme pasar untuk meraih sukses,”

Jelasnya, selain forex ada beberapa jenis trading yang ditawarkan pasar finansial di antaranya options, stock, index, dan futures. Namun untuk memulai forex trading terbilang cukup mudah. Pasalnya, Pasar forex dibuka 24 jam dan nilai forex trading berbeda dari waktu kewaktu.

Pelaku transaksi dalam bursa berjangka, dalam hal ini trader, harus piawai dalam manajemen uang dan penguasaan dirinya jika ia ingin sukses melakukan trading. Krishna mengutip salah satu trader terkenal, Victor Sperandeo,

“ Kunci untuk kesuksesan trading adalah kedisiplinan terhadap emosi. Jika intelejensi adalah kuncinya , banyak orang akan mendapat keuntungan. Tampak klise, namun satu alasan yang penting bahwa orang mengalami kerugian di pasar finansial karena mereka tidak melepas kerugian sekecil mungkin,”

Ia menyebutkan, trader harus benar-benar memahami aturan transaksi dan bersikap objektif. Atur resiko di setiap transaksi pada 2-5% dan selalu menggunakan stop loss. Yang perlu diingat saat melakukan trading adalah harga tak pernah kembali.
Mengutip pernyataan trader terkenal, Brian Gilbert, kebanyakan treder gagal disebabkan oleh ego yang besar dan tidak mengakui kesalahannya. Kekeliruan lainnya adalah ketakutan berlebihan akan kerugian.

Senin, 07 Desember 2009

Workshop Sasaran Mutu 2009-2010



Direktorat Sistem Penjaminan Mutu Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menyelenggarakan Workshop Sasaran Mutu 2009-2010, Senin (7/12). Acara tersebut diikuti oleh karyawan- karyawati IT Telkom setingkat Kepala Bagian dan Kepala Urusan. Hadir pula saat itu Wakil Rektor Bidang Umum Hendratno, SE.,Akt., MM.

Setiap bagian kerja memiliki target masing-masing yang harus dicapai. Target capaian tersebut harus berorientasi pada sasaran. Workshop sasaran mutu kali ini bertujuan untuk mensosialisasikan sasaran mutu institusi . Sasaran mutu menjadi rambu-rambu atau indikator pencapaian target masing-masing bagian institusi.

Workshop berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Vip B Kampus IT Telkom. Konsultan dari Proxis, Roni Sutrisno bertindak sebagai pemberi materi sekaligus mendampingi peserta selama workshop berlangsung.

Kamis, 03 Desember 2009

Pagelaran Busana Pesona Budaya 2009



Departemen Dalam Negeri Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menyelenggarakan Pagelaran Busana Daerah di Gedung Serba Guna (GSG) Kampus IT Telkom, Kamis (3/12). Acara ini merupakan bagian dari acara Pesona Budaya 2009 yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut, Rabu-Jumat (2-4/12). Pagelaran tersebut menampilkan pakaian adat dari beberapa daerah di Indonesia, seperti adat Sumatera, Jawa, Bali, Aceh dan lainnya. Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni, Dra.Endang Budiasih,MT dan Kepala Urusan Pelayanan Karir dan Alumni, Litasari Widyastuti Suwarsono, Psi bertindak sebagai dewan juri yang menilai penampilan peserta.

Rabu, 02 Desember 2009

UBAYA Kunjungi IT Telkom



Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK) Universitas Surabaya (UBAYA) mengunjungi Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Selasa (1/12). Mereka adalah Rudy Agustriyanto, ST.,MSc.,Ph.D, Budi Hartanto, ST., MSc, Moch Ubaidu Waluyo, SE dan I Gede Budiarta, S.Psi. Bertempat di ruang rapat gedung D IT Telkom, kedatangan mereka disambut hangat oleh pihak IT Telkom, yakni Wakil Rektor I Bidang Akademik Dr. Rendy Munadi, Kepala Bagian Administrasi Akademik(BAA) Ir.Rita Magdalena, MT, dan Bagian Sekretariat Institusi (Ka. BSI) Drs. Lilik Leksono gan Kepalaya Layanan Akademik Dadi Ismanto, Ssi.

Kunjungan tersebut merupakan studi banding mengenai tata kelola dan pelayanan administrasi akademik mahasiswa. Pertemuan yang berlangsung pukul 13.00 WIB itu membahas mengenai beberapa urusan perkuliahan. Mulai dari sarana, berita acara perkuliahan, pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS), pelaksanaan Geladi dan Coop, evaluasi penyusunan laporan kegiatan serta pelayanan kepada mahasiswa seperti daftar ulang, registrasi semester, pengunduran diri, cuti akademik, surat keterangan mahasiswa, cetak kartu mahasiswa (KTM, KHS dan KSM), wisuda, dan pengurusan ijazah.

Selasa, 01 Desember 2009

2012, Konvergensi dan JCP

Isu yang berhembus tentang tahun 2012 kini cukup meresahkan masyarakat. Namun bagi penggeliat teknologi informasi (IT), 2012 adalah tahun yang penuh peluang dan tantangan yang disebabkan oleh konvergensi teknologi dan Jabar Cyber Province (JCP). Keduanya dibahas dalam “Opening Seminar Pekan Teknologi 2009 : Dunia Digital Kedua” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Telekomunikasi (HIMATEL) IT Telkom, di Gedung Serba Guna kampus IT Telkom, Senin (30/11). Bertindak sebagai pembicara saat itu, Wakil Rektor Bidang Akademik IT Telkom,Dr. Rendy Munadi, Pakar IT, Ono. W Purbo dan Muhammad Deni Hendriawan sebagai staf sekaligus praktisi IT Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.

“Telekomunikasi, internet dan konten. Ketiganya akan terkonvergensi dalam satu teknologi. Dimana data, audio, visual dan storage akan mengarah pada Internet Protocol (IP) Network,” ujar Deni.

Tentunya, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara luas telah mendorong dunia menuju tatanan baru. Ekonomi akan terkonvergensi dengan informasi.

“The Digital Lifestyle” dan “knowledge based economy” menjadi tantangan TIK di era konvergensi. Disinilah pemerintah perlu berantisipasi dan meningkatkan kinerja pelayanan publik dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam konteks e-government (E-Gov).



“Pemerintah melakukan pemanfaatan network guna meningkatkan kinerja pelayanan publik. Di antaranya memanfaatkan network untuk K3 (kolaborasi, koordinasi dan komunikasi), meningkatkan investasi dan perizinan melalui PPTSP.

Selanjutnya,pemanfaatan network juga diimplementasikan untuk E-Procurement (LPSE), internet publik gratis , layanan internet keliling dan penetrasi internet melalui layanan mobil,” papar Deni.

Pun, pemerintah juga memanfaatkan network untuk inkubator e-Gov di 156 kecamatan di Jawa Barat (Jabar) dengan membangun penetrasi akses internet bagi masyarakat dan komunitas informasi di lingkungan masyarakat sekitar kecamatan. Kedepannya, peran serta masyarakat akan dilibatkan dalam kontribusi informasi aktual.

JCP merupakan salah satu program unggulan pemerintah Jabar dimana terbentuknya sebuah masyarakat informasi di berbagai bidang. Untuk itu, pemerintah gencar mempersiapkan agar target JCP segera tercapai. Di antaranya dengan membangun infrastruktur jaringan, optimalisasi konten, memaksimalkan pemanfaatan jaringan eksisting, perluasan akses internet serta menyusun regulasi daerah guna mendukung implementasi JCP.

“Tahun 2010 direncanakan akan di bangun infrastruktur jaringan, yakni koneksi WAN antar OPD (Organisasi Perangkat Daerah), koneksi integrasi jaringan provinsi dengan 260 kecamatan, serta koneksi integrasi jaringan provinsi dengan pedesaan berbasis mobilephone,” jelas Deni.

Diceritakannya, optimalisasi konten di wujudkan melalui e-office, sebagai salah satu langkah menuju paperless. Sedangkan untuk memperluas akses internet, akan dibangun fasilitas hotspot bagi masyarakat.