Senin, 31 Mei 2010

Prof. Isaac Balbin Kunjungi IT Telkom


Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) mendapat kunjungan dari Prof. Isaac Balbin, Head of School Computing and IT Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT). Kunjungan tersebut disambut hangat oleh Staf Ahli Akademik Yayasan Pendidikan Telkom, Ir Husni Amani, MM.,MSc, Dekan Fakultas Sains Danang Mursita, Drs., MSi beserta para dosen IT Telkom.

Information Storage, Analysis dan Retrieval adalah bidang yang digeluti Prof. Isaac Balbin. Ia kini mengajar mata kuliah Knowledge and Data Warehousing di RMIT. Beberapa riset Balbin mengangkat tentang topik Deductive Databases, Computer Science, dan bidang pendidikan. Beberapa topik seputar akademik menyelimuti diskusi pada pertemuan itu. Saat itu, Balbin berbagi informasi sekaligus masukan-masukan yang mengandung muatan peningkatan kualitas akademik, khususnya untuk keilmuan komputer dan pengembangan-pengembangan keilmuan bidang software dan mobile computing. Baginya, pengembangan kedua bidang tersebut masih banyak yang bisa dikerjakan.

Lalu, adakah kemungkinan IT Telkom dapat melakukan riset bersama dengan School Computing and IT RMIT?

Apa pun tentang pendidikan selalu ada yang bisa dikerjakan. Balbin menyampaikan,

“Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah membangun hubungan antara mahasiswa IT Telkom dengan RMIT,”

Jelasnya, setiap perguruan tinggi memiliki keunggulan masing-masing School Computing and IT RMIT dengan keunggulan teknik komputernya sedangkan IT Telkom dengan keunggulan di bidang telekomunikasinya. Jika ada di antara mahasiswa IT Telkom yang mengambil program megister di RMIT, tentu akan memungkinkan untuk melakukan riset bersama.

A.T. Hanuranto Lantik Dua Wakil Rektor


Rektor Institut Teknologi Telkom, Ir. Ahmad Tri Hanuranto, MT melantik dua wakil rektor. Diantaranya Hendratno, SE.,Akt.,MM sebagai Wakil Rektor Bidang Umum dan Ir. Heroe Wijanto, MT sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Pelantikan berlangsung di Multimedia Room Learning Center IT Telkom, Kamis (27/5). Pelantikan disaksikan oleh Presiden Direktur Yayasan Pendidikan Telkom (YPT), Dr. Hery Kusaeri, Staf Ahli Bidang Akademik YPT Ir. Husni Amani, MT, Staf Ahli Non-Akademik Gunawan Haris serta jajaran pejabat IT Telkom.

Pada kesempatan yang sama, A.T Hanuranto memberhentikan dengan hormat Wakil Rektor Bidang Akademik sebelumnya Dr. Rendy Munadi dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Ir. Imam Harjono, MBAT. Pemberhentian ini merupakan wujud berakhirnya masa jabatan keduanya yang jatuh di tahun ini.

Banyak hal diharapkan oleh A.T Hanuranto. Dalam pidato singkatnya A.T Hanuranto menyampaikan, dengan jabatan barunya Heroe dapat mengemas kurikulum yang menginspirasi civitas akademica dan mahasiswa. Dengan jabatannya kini Hendratno pun diharapkan dapat memaksimalkan kondisi fasilitas bagi mahasiswa. Dalam pidatonya, A.T Hanuranto juga menyinggung tentang pentingnya perhatian terhadap peningkatan kualitas pegawai non-akademik atau Tenaga Penunjang Akademik (TPA).

Seminar Techno For Life


Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menggelar seminar yang bertajuk Techno For Life. Acara berlangsung di Gedung Serba Guna kampus IT Telkom, Kamis (27/5). Seminar menghadirkan pembicara di antaranya Staf Ahli Kementrian Riset dan Teknologi RI Bidang Komunikasi dan Informasi, Dr. Engkos Koswara, MSc, Presiden Direktur PT Inti, Irfan Setia Putra.

Seminar Techno For Life merupakan bagian dari rangkaian dari kegiatan Techno Festifal 2010 : Charity For Technology. Menurut Koordinator Techno Festifal 2010 : Charity For Technology, Tunggul Aditya, seminar bertujuan untuk menumbuhkan budaya riset dan merangsang inspirasi untuk melakukan riset.

Dalam seminar tersebut, Engkos pun menyinggung hal riset. Pemerintah memiliki agenda riset nasioal bidang teknologi informasi dan komunikasi. Ia menyebutkan, dalam menguatkan sistem inovasi nasional pemerintah melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi. Karena ada beberapa rencana jangka panjang pemerintah di bidang riset. Di antaranya riset di bidang ketahanan energi, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dan penyediaan tekno tranportasi.

Rabu, 26 Mei 2010

Adiwijaya : Some Sufficient Conditions of the Corona Product of Some Graphs to be in Cf1


Baru-baru ini telah dipublikasikan hasil penelitian di bidang matematika pada konferensi Madinah Al Munawarrah. Acara tersebut berlangsung pada 21-24 Maret lalu. Sebuah penelitian yang berjudul “Some Sufficient Conditions of the Corona Product of Some Graphs to be in Cf1” telah dipublikasikan oleh peneliti sekaligus dosen program PascasarjanaTeknik Informatika Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Adiwijaya. Lalu, bagaimana Adiwijaya mengungkapkan kabar baru tentang teori Graf dan teori kombinatorika pada penelitiannya?

Adiwijaya mengibaratkan, jika G=(V,E) merupakan suatu graf dengan himpunan titik V dan himpunan sisi E. Pewarnaan-f pada suatu G merupakan perumuman dari pewarnaan sisi biasa dimana setiap titik v di V terkait dengan paling banyak f(v) buah sisi yang berwarna sama.

Banyak minimum warna yang digunakan untuk mengkonstruksi suatu pewarnaan-f pada graf tersebut dinamakan indeks f-kromatik. Pewarnaan-f memiliki banyak aplikasi menarik dalam masalah penjadwalan, misalnya dalam masalah pengiriman file pada suatu jaringan komputer.

Setiap komputer direpresentasikan oleh titik v di V dan setiap proses transfer file yang sedang berlangsung antara dua komputer direpresentasikan oleh sisi e di E. Setiap komputer v memiliki port komunikasi yang terbatas sebesar f(v).
Diasumsikan, waktu pengiriman setiap file adalah sama. Penentuan waktu minimum yang diperlukan dalam proses pengiriman file secara simultan pada jaringan komputer tersebut identik dengan penentuan indeks f-kromatik graf G.

Berdasarkan indeks f-kromatiknya, graf dapat dikelompokan dalam Cf1 atau Cf2, bergantung pada struktur graf dan fungsi f yang diberikan. Penentuan indeks f-kromatik suatu graf merupakan masalah NP-complete. Namun demikian, untuk beberapa kelas graf tertentu merupakan masalah polinomial. Karena itu, pengkarakterisasian beberapa kelas graf sangat penting dilakukan.

Pada penelitian ini dikaji syarat cukup untuk fungsi f sehingga suatu graf termasuk dalam Cf1 atau Cf2. Penelitian ini dapat menjawab masalah terbuka yang diungkapkan oleh peneliti dari China, yaitu Jigou Yu dkk (2006) tentang pewarnaan-f pada graf roda. Hasil penelitian“Some Sufficient Conditions of the Corona Product of Some Graphs to be in Cf1” telah menunjukan klasifikasi graf roda dan graf yang memuat roda berdasarkan pewarnaan-f. Teknik konstruksi yang digunakan dalam pewarnaan-f pada graf tersebut adalah prinsip matching dalam teori graf dan counting arguments dalam teori kombinatorika.

Konfrensi yang diikuti oleh 300 orang peneliti itu rupanya mendapat dukungan penuh dari pemerintah Kerajaan Saudi Arabia. Peserta konferensi berasal dari berbagai negara antara lain Arab Saudi, Syria, Turki, Mesir, Sudan, Tunisa, Inggris, Jerman, Pakistan, Malaysia, Indonesia dan negara lainnya. Selain menjadi dosen IT Telkom, Adi wijaya kini tengah sibuk menyelesaikan penulisan disertasi pada program doktor di Institut Teknologi Bandung (ITB). Di tahun 2009, peneliti kelahiran Majalengka ini juga pernah melakukan research visiting di Universitat Politecnica de Catalunya, Barcelona spanyol selama 3 bulan.

Selasa, 25 Mei 2010

Seminar 4G For Future



Mahasiswa kelas Komunikasi dan Teknik Presentasi menggelar seminar yang bertajuk 4G For Future, Senin (24/5). Seminar bernuansa outdoor itu digelar di Student Hall IT Telkom. Seminar menghadirkan Deni Sukarman, Manager Rdc Telkom, sebagai pembicara tunggal saat itu.

Pada kesempatan tersebut, Deni mengulas segala hal tentang 4G. Ulasan mencakup teknis 4G, isu regulasi hingga peluang bisnisnya ke depan. Disampaikannya,

“Kapasitas 4G termasuk kapasitas Voice Over Internet Protocol. Inilah yang membedakan 4G dengan GSM dan CDMA. 4G sangat fleksibel sehingga fungsinya menjadi luas,”

Ihwal prospek 4G Deni menilai tergantung dari sikap negara masing-masing. Bagaimana pun operator bergantung pada regulasi pemerintah.

Setiap negara mempunyai regulasi berbeda. Beberapa negara diantaranya sudah banyak yang mengadopsi teknologi 4G. Diprediksikan bahwa teknologi 4G akan booming di tahun 2011.

“Sayangnya, infrastruktur 4G di Indonesia belum ada. Setahu saya, masih pada tahap pengajuan regulasi ke pemerintah. Nantinya, pemerintah akan mempertimbangkan sejauh mana teknologi 4G terhadap perekonomian negara,” jelas Deni.

Menurut pengamatannya, umumnya operator yang menggembangkan teknologi baru akan tetap menjaga kondisi teknologi eksisting. Hal itu dimaksudkan untuk tetap menjaga kualitas layanan. Seperti halnya tindakan operator yang masih mempertahankan GSM saat muncul teknologi CDMA.

“Memang agak sulit mengembangkan 4G di Indonesia. Hal itu disebabkan oleh sulit didapatnya infrastruktur 4G di Indonesia. Akan tetapi 4G mulai banyak diadopsi beberapa negara lain,” ungkap Deni.

Kesulitan ini bisa diantisipasi dengan peluang lain yang bisa digarap di Indonesia. Menurut Deni, Indonesia memiliki peluang besar di bidang multimedia dan konten.

HUT YPT ke -20



Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) menggelar peringatan hari jadinya yang ke-20, Minggu (23/5). Di hari jadinya tersebut YPT memilih tema “Mengabdi Untuk Negeri” sebagai wujud keberadaannya selama ini. Perayaan digelar di halaman Gedung Learning Center IT Telkom. Seluruh karyawan Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Institut Manajemen Telkom (IM Telkom), Politeknik Telkom, PDC Telkom, Radio K-lite dan Radio Zora turut serta di dalamnnya. Acara tersebut mencakup kegiatan gerak jalan, hiburan, pembagian doorprize, permainan-permainan dan pengumumam pemenang lomba.

Paramabudaya 2010 UKM Djawa Tjap Parabola “Ketoprak Edan Kemelut Prambanan”

Ada kekocakan di tanah Jawa jaman dahulu kala tepatnya di sekitar Prambanan. Namun, kekocakan itu hanyalah sebuah kisah yang terangkum dalam Ketoprak Edan Kemelut Prambanan pada malam Pagelaran Paramabudaya 2010 UKM Djawa Tjap Parabola di GSG kampus Institut Teknologi Telkom, Sabtu (22/5).

Pemain ketoprak terdiri dari mahasiswa UKM Djawa Tjap Parabola. Bahkan dosen IT Telkom yang merupakan pembina UKM Djawa Tjap Parabola, Achmad Rizal, ikut berperan dalam ketoprak tersebut. Gelaran ketoprak semakin mengocok penonton saat komedian senior, Tessy, tampil dalam perannya sebagai asisten Bandung Bondowoso.

Dikisahkan dalam legenda Candi Prambanan, terdapat dua kerajaan yakni kerajaan Pengging dan Wonosegoro. Kerajaan Pengging dipimpin oleh Prabu Damar Moyo. Ia memiliki seorang anak laki-laki yang bernama Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso yang hilang sejak 17 tahun yang lalu tiba-tiba kembali ke kerajaan Pengging, kerajaan yang terkenal dengan kesuburan dan kemakmurannya.

Ditengah wilayah kekuasaan Kerajaan Pengging, berdiri pula kerajaan Wonosegoro. Kerajaan tersebut diperintah oleh Prabu Boko yang memiliki seorang putri bernama Roro Jongrang. Masalah muncul ketika Wonosegoro mulai mengganggu ketentraman Pengging. Lalu terjadilah peperangan antara kedua kerajaan tersebut. Di tengah peperangan, Bandung Bondowoso berhasil membunuh Prabu Boko yang terkenal dengan kekejamannya. Roro Jongrang menjadi sedih dan Marah kepada Bandung Bondowoso. Sebaliknya, Bandung Bondowoso malah kagum dengan kecantikan Roro Jongrang dan ingin mempersuntingnya. Namun Roro Jongrang yang dendam itu mempersulit Bandung Bondowoso untuk mendapatkannya.












Sabtu, 22 Mei 2010

IT Telkom Kunjungi STEI ITB

Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) melakukan kunjungan silaturahmi ke School of Electrical Engineering and Informatics Institut Teknologi Bandung (STEI ITB), Kamis (20/5). Pada kunjungan tersebut, Rektor IT Telkom Ir. Ahmad Tri Hanuranto, MT membawa serta dosen dan Ketua Program Studi. Kedatangan IT Telkom disambut hangat oleh Dean of STEI ITB Prof. Adang Suwandi Ahmad, Vice Dean for Academic Affairs Dr. Ir. Suhartono Tjondronegoro dan Vice Dean for Resources Affairs Dr. Ir. Suwarno.



Pada kunjungan tersebut, Ahmad menyampaikan tujuannya mengunjungi STEI ITB. Selain bersilaturahmi, ia ingin mendengar langsung bagaimana pengalaman STEI ITB daalam mengelolan institusinya.

Pertemuan tersebut membincangkan isu seputar pembangunan dan tata kelola institusi. Diantaranya terkait aktivitas penelitian, dana penelitian, program pengabdian masyarakat, pengelolaan keuangan, struktur organisasi, kebijakan institusi, pola pembinaan mahasiswa, program beasiswa, mahasiswa asing, fasilitas, pengembangan teknologi, aktivitas kemahasiswaan. Pertemuan tersebut diakhiri dengan pertukaran cendera mata dan foto bersama.

Pada pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat bahwa riset menjadi ikon untuk menjadi perguruan tinggi kelas dunia.

Jumat, 21 Mei 2010

Dies Natalis ke 18 UKM Kesenian Bali Widyacana Murti, Satu Nuansa Delapan Pesona

Seni budaya Bali selalu terkesan sakral namun mempesona. Pesona Bali itu ditampilkan pada malam Dies Natalis ke 18 UKM Kesenian Bali Widyacana Murti, yang berlangsung di GSG Sabtu lalu (15/5). Acara yang bertajuk Satu Nuansa Delapan Pesona itu menampilkan tari Pendet, Tabuh Tegak, Tari Jauk Manis, Tari Legong Kuntul, Kecak dan Sendratari Narakusuma. Tarian demi tarian tampil memukau di atas panggung. Musik gamelan menjadi saksi setiap gerakan penari yang bercerita tentang kehidupan para dewa.

Pada awal sejarahnya, tari Pendet merupakan tarian yang ditujukan untuk pemujaan di Bali. Biasanya, Pendet diperagakan di Pura. Pendet melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Namun seiring perkembangan zaman, Pendet berubah fungsi menjadi tarian ucapan “Selamat Datang”. Pada malam itu, Pendet hadir di awal pembukaan acara Dies Natalis ke-18 UKM Bali Widyacana Murti. Tarian itu dibawakan oleh anak-anak dari sanggar Asmarandana. Pertunjukan pun berlanjut pada Tabuh Tegak, permainan musik gamelan Bali.

G. Dian Aditya membawakan tari Jauk Manis malam itu.Tarian ini menggambarkan seorang raksasa yang tengah berkelana. Dian menggunakan topeng dan gelungan yang menjadi ciri khas Jauk Manis. Kendati tarian ini memiliki gerakan fleksibel, Dian membawakannya dengan penuh wibawa.

Dies Natalis ke-18 UKM Bali juga menampilkan Tari Legong Kuntul. Tarian klasik dari Bali dengan gerakan-gerakan kompleks. Tarian ini dibawakan oleh empat penari Wina, Paramitha, Rini dan Dwi.

Sendratari Narakusuma mengisahkan tentang perjalanan Raden Narakusuma dari kerajaan Madra. Dikisahkannya, Raden Narakusuma ingin mengikuti Sayembara di Madura untuk mendapatkan Kijang Putih untuk dibawa kehadapan Raja. Untuk itu, raden Narakusuma mengumbara ke tengah hutan. Dalam perjalanannya, ia bertemu seorang raksasa yang bernama Daitya Kala Dharma. Sang raksasa memaksa raden Narakusuma untuk menikahi putrinya yang bernama Kancawati. Hingga akhirnya Narakusuma pun menikahinya.

Puluhan penari laki-laki berbaris melingkar dengan iraama tertentu menyerukan ‘cak’ berulang-ulang sambil mengangkat kedua lengan. Pada tari Kecak mengisahkan Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Penari menggunakan kain poleng dan kincringan di kakinya. Tarian ini tanpa diiringi alat musik.

Sebelum Dies Natalis ke 18 UKM Kesenian Bali Widyacana Murti berlangsung, Pameran Kesenian Mahkota Pulau Dewata yang digelar Senin- Selasa (10-11/5) di Student Hall IT Telkom. Kemudian pawai Ogoh-ogoh di Lapangan Rektorat pada Selasa malam (11/5). Dalam kebudayaan Bali, Ogoh-ogoh menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala). Perwujudannya, Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan. Ogoh-ogoh sering digambarkan dalam wujud mahluk-mahluk yang hidup di Mayapada, Syurga, dan Naraka.









Rabu, 19 Mei 2010

Pertemuan Ahmad Tri Hanuranto Dengan CS


Rektor Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) Ir. Ahmad Tri Hanuranto, MT bersama 75 pegawai cleaning service (CS) bertemu dalam suatu forum diskusi di Gedung Learning Center IT Telkom, Rabu siang (19/5). Diskusi semakin akrab ketika Ahmad duduk lesehan bersama CS dan menyampaikan sambutannya.

Cita-cita IT Telkom tidak mungkin terealisasi tanpa kerjasama seluruh pihak, termasuk CS. Kepada CS, Ahmad menyampaikan beberapa perkembangan yang terjadi di IT Telkom. Salah satunya adalah penambahan sejumlah prodi yang berpengaruh pada penambahan jumlah mahasiswa. Hingga kini, sudah ada 7 ribu mahasiswa dengan perilaku yang beragam. Secara tidak langsung, kondisi tersebut juga berpengaruh pekerjaan para CS. Pun, IT Telkom juga memiliki mahasiswa internasional. Kedepannya jumlah mahasiswa kelas internasional tentu akan meningkat. Alhasil, sedikitnya CS juga harus mengerti bahasa Inggris.

Kepada CS, Ahmad mengatakan,

“Setiap orang memiliki peran masing-masing. Sekarang tinggal bagaimana peran tersebut dapat memberikan yang terbaik bagi institusi,”

Harapan demi harapan disampaikan para CS kepada Ahmad di forum itu. Kemudian diakhiri dengan makan siang bersama.

Business Fair 2010, Inovasi Karya dan Rasa

Setelah menuai kesuksesan tahun lalu, Business Fair kini hadir dengan inovasi karya dan cita rasa baru. Business Fair 2010 yang bertajuk “Aim your Success” ini berlangsung di Gedung Serba Guna selama tiga hari berturut-turut, Senin-Rabu (17-19/5). Business Fair merupakan bagian dari mata kuliah Inovasi dan Kewirausahaan sekaligus aacara yang paling dinanti mahasiswa. Business Fair 2010 menyajikan kuliner aneka hidangan dan jajanan tradisional serta moderen. Hidangan tersebut adalah hasil kreatifitas mahasiswa IT Telkom sendiri.

Ihwal lingkup Business Fair 2010, Fargun Gumilar, mahasiswa Teknik Telekomunikasi 2007 sekaligus koordinator Business Fair, menyebutkan,

“Konsep acara tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya. Bedanya, ada peningkatan jumlah peserta pada Business Fair kali ini,”

Ia mengungkapkan, Busness Fair kali ini diikuti oleh 35 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri 15 mahasiswa. Dari jumlah kelompok tersebut akan dikompetisikan untuk memperebutkan penghargaan yang akan diumumkan di penghujung acara Busuness Fair. Beberapa kategori tersebut diantaranya penghargaan Kelompok Terbaik, Terbersih, Terlezat dan Proposal Terbaik.

“Sebagai bagian dari mata kuliah, saya berharap Business Fair akan terus ada setiap tahunnya karena acara tersebut sangat diminati mahasiswa,” pungkas Fargun.

SMAN 5 Madiun Kunjungi IT Telkom

Selasa pagi (18/5) SMAN 5 Madiun mengunjungi kampus Institut Teknologi Telkom (IT Telkom). Seperti biasa, Kepala Bagian Sekretariat Institusi, Drs. Lilik Leksono menyambut mereka di Multimedia Room Learning Center IT Telkom. Kunjungan yang dilakukan oleh siswa kelas 12 itu merupakan kunjungan ke lima kalinya dari SMAN 5 Madiun. Mereka didampingi oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 5 Madiun, Leli Rahayu,

Menurut Leli, nama Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom) terlanjur melekat di ingatan siswa. Sehingga siswa banyak yang mempertanyakan perbedaan STT Telkom yang kini sudah berubah nama menjadi IT Telkom.

“Pak, mohon dijelaskan pada siswa SMAN 5 Madiun tentang perubahan tersebut?” ujar Leli pada Lilik.

Dijelaskan Lilik, perubahan ama STT Telkom menjadi IT Telkom bertujuan untuk meningkatkan kualitas IT Telkom. Salah satunya dapat dilihat dari perubahan jumlah program studi (prodi) dari 5 prodi menjadi 12 prodi termasuk pascasarjana. Jadi, ada peningkatan level dari sekolah tinggi menjadi institut.

“Selain untuk peningkatan kualitas, perubahan nama juga bertujuan untuk memperluas kerjasama nasional dan internasional dalam rangka IT Telkom menuju World Class University,” pungkas Lilik.

Jumat, 14 Mei 2010

SMA Negeri 1 Padang Kunjungi IT Telkom

Jumat siang (14/5), SMA Negeri 1 Padang mengunjungi Institut Teknologi Telkom (IT Telkom). Kunjungan silaturahmi tersebut disambut hangat Kepala Bagian Sekretariat Institusi, Drs. Lilik Leksono di Multimedia Room Learning Center Kampus IT Telkom. Sejumlah 20 siswa kelas 11 IPS ini didampingi oleh gurunya, Drs.Parendangan Nasution.




Disampaikan Parendang, kunjungan ini bukan sekedar silaturahmi biasa. Sebagai pendidik generasi muda, ia ingin menghantarkan siswanya untuk menambah wawasan tentang IT Telkom dan dunia kampus. Selain Parendang, ada dua guru yang turut mendampingi siswa yakni Yirniwati dan Dayu Wiratwi.

Di Mutimedia Room, Lilik menyampaikan tentang sekilas IT Telkom. Dari mulai informasi tentang Program Studi di IT Telkom hingga informasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. Namun keingintahuan siswa tentang IT Telkom rupanya tak sebatas itu. Beberapa siswa pun sempat menanyakan tentang informasi proses belajar mengajar di IT Telkom hingga fasilitas yang bisa digunakan mahasiswa. Sebelum kembali ke Padang, siswa SMAN 1 berkesempatan mengunjungi perpustakaan yang berlokasi masih berada di Learning Center IT Telkom.

Rabu, 12 Mei 2010

Telkomsel Butuhkan Penambahan 200 SDM

Keberhasilan Telkomsel dalam meraup 49% pengguna seluler telah menjadikannya provider terbesar di Indonesia. Bahkan Telkomsel masuk dijajaran 6 besar provider terbaik di dunia. Di tahun 2010, Telkomsel menargetkan kenaikan 10 % marketshare dan level 5 besar provider dunia. Untuk memenuhi target itu, Telkomsel membutuhkan penambahan pegawai untuk ditempatkan di cabang-cabang Telkomsel.


Saat ditemui ittelkom.ac.id di GSG IT Telkom Rabu (12/5), General Manager Human Resource Operation Telkomsel, Irwan Widiharto, membenarkan,

“Saat ini Telkomsel membutuhkan 200 orang untuk dijadikan pegawai tetap. Mereka nantinya akan ditempatkan di cabang-cabang Telkomsel,”

Jelasnya, rekrutasi memang bagian dari program kerja Telkomsel. Telkomsel mempunyai dua jalur rekrutasi, dintaranya jalur rekrutasi pegawai tetap dan pegawai kontrak. Saat ini, Telkomsel tengah melakukan rekrutasi untuk karyawan tetap dengan masa percobaan tiga bulan. Namun, biasanya terdapat beberapa kekurangan terhadap fresh graduate.

“Biasanya setelah tiga bulan dilakukan evaluasi terhadap kinerja mereka. Tampak beberapa kekurangan pada beberapa fresh graduate, sedangkan Telkomsel membutuhkan SDM yang siap kerja,” keluh Irwan. Namun, kata Irwan, Telkomsel memiliki Corporate social responsibility (CSR) yang harus dipenuhi.

Telkomsel kini tengah menuju mekanisme sistem kerja standar kelas dunia. Kondisi tersebut seharusnya menjadi kesempatan bagi fresh graduate jika dibidik menjadi tenaga terampil perusahaan yang tengah mendapat pengakuan dunia.

Telkomsel tampak beberapa kali menggelar rekrutasi di IT Telkom. Salah satunya melalui Job Fair yang digelar Maret lalu. Posisi yang ditawarkan Telkomsel diantaranya sebagai e-commerce, network engineer, dan informatics engineer. Terdapat 2000 surat lamaran yang berhasil dihimpun iCDC IT Telkom. Dari jumlah tersebut terdapat 1000 pelamar yang memenuhi kualifikasi. Namun, hanya 320 pelamar yang mendapat kesempatan untuk mengikuti Psikotes di GSG IT Telkom, Rabu (12/5). Kemudian akan dilakukan tahap wawancara pada hari Selasa 18 Mei mendatang.

Tim IT Telkom Lolos Final KRCI



Tim Institut Teknologi Telkom berhasil lolos final pada Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2010 Regional II. Kontes tersebut berlangsung di Pendopo Agung Politeknik Negeri Bandung (POLBAN), Sabtu (8/5). Lomba ini diikuti 33 tim yang terdiri dari mahasiswa PTN dan PTS. Disana, tim IT Telkom berhasil merebut juara II KRCI kategori battle dan berhak mengikuti babak final tingkat nasional di Malang, 19-20 Juni 2010 di Universitas Muhammadiyah Malang.


Lomba ini diikuti 33 PTN dan PTS dengan peserta 76 tim , 20 tim KRI dan 26 tim KRCI.
Acara KRI dan KRCI 2010 dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf dan Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M) Direktorat Jendral Pendidikan tinggi Departement Pendidikan Nasional RI, Prof. Dr. Ir Suryo Hapsoro Tri Utomo, M.Eng.

Dalam sambutannya Dede menyebutkan,

“Kemampuan mahasiswa terhadap robotika sangat bermanfaat. Ada tiga kategori yang terhitung dalam komponen kemajuan bangsa, yakni kultur tradisional, kultur industri dan kultur teknologi.Sedangkan Indonesia kini baru menapaki kultur Industri saat ini. Untuk itu, supaya Indonesia bisa mencapai kultur teknologi maka perlu diupayakan pengembangan-pengembangannya,”



Dede mengaku, kendala yang ada selama ini di bidang teknologi adalah kurangnya dana, sarana, dan prasarana. Ia berharap, pemanfaatan teknologi dapat diperluas di masyarakat di masa mendatang. Kepaada mahasiswa Jawa Barat ia berpesan agar dapat terus maju terdepan dengan prestasinya sehingga menjadi mahasiswa yang berdaya saing.

Senada Dede, melalui kompetisi ini Suryo berharap dapat member kontribusi positif dalam meningkatkan kreatifitas inovasi, aplikasi dunia nyata, budaya kompetisi, serta kemampuan teknologi.

“KRI sudah dimulai sejak tahun 1994, sementara KRCI sejak 2005. Semoga kedepannya minat mahasiswa terhadap robotika semakin meningkat,” pungkasnya.

Senin, 10 Mei 2010

Seminar PIMNAS Fair Enterpreneurism : Eko Patrio “Berawal dari Jual Kartu Lebaran”



Siapa sangka Eko Patrio, pelawak yang kini menjadi salah satu anggota DPR RI itu, rupanya telah mengembangkan wirausaha sejak di bangku SMA.

“Menginjak SMU, saya mengalami banyak perubahan-perubahan. Mulai suka berorganisasi, jadi penyiar radio, malahan juga suka jual kartu lebaran,“ ungkap lelaki bernama lengkap Eko Hendro Purnomo itu.

Pada Seminar PIMNAS Fair Enterpreneurism yang bertajuk “Jadi Enterpreneur dari Bangku Kuliah, Siapa Takut??” di GSG Kampus Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Rabu (5/5), Eko membeberkan kisah sukses bisnisnya.

Kini Eko memiliki 6 perusahaan. Diantaranya bergerak di bidang Production House, Event Organizer, Catering, TV Lokal, Advrtising, Printing, dan Penerbitan Majalah. Memang tampak tak ada kaitan erat antara bisnis kartu lebaran dengan keenam perusahaan miliknya sekarang. Namun Eko mengaku, banyak pelajaran wirausaha yang bisa diambil dari jual kartu lebaran.

“Pembelajaran yang bisa diambil dari pengalaman berwirausaha yakni kreatifitas yang dilandasi kejujuran,” ungkap Eko.

Baginya, kreatifitas dan kejujuran sama pentingnya dengan Habluminallah dan Habluminannas. Selain berhubungan dengan manusia juga berhubungan dengan Tuhan. Eko menganggap dua hal itulah yang menjadi modal utama dalam bisnisnya. Ia pun menyangkal jika seseorang ingin menjadi entrepreneur harus jadi orang kaya dulu.

“Justru itu, jiwa wirausaha bukan dilandasi atau berdasarkan keturunan. Menjadi entrepreneur bukan pula harus jadi orang kaya dulu. Yang penting kemauan untuk usaha dan kemampuan untuk menjalankan usaha tersebut,” papar Eko.

Tentu bukan hal yang mudah menjalankan 6 perusahaan dalam waktu bersamaan. Namun Eko dapat mengatasinya dengan memperkerjakan orang-orang yang tepat di bidangnya.

“Profesionallitas seseorang itu lebih penting. Jangan sampai perusahan berjalan mengambang. Bagaimanapun perusahaan harus menghasilkan deviden atau keuntungan,”

Dalam menjalankan usahanya, Eko tidak melibatkan investor. Ia merasa cukup yakin dengan modal pribadi.

“Bisnis tidak mesti ribet. Asal dilandasi kreatifitas dan kejujuran itu saja sudah cukup,” kata Eko kembali menegaskan.

Kepada generasi muda, Eko berpesan untuk tidak takut memulai bisnis. Baginya, generasi muda jaman sekarang ‘oke’ banget.

“Generasi muda sekarang sudah bisa memilah mana yang baik bagi dirinya. Bahkan banyak inovasi-inovasi yang dilakukan anak muda. Generasi muda sekarang juga banyak yang memiliki kesadaran terjun berpolitik atau jadi pengusaha. Karena rugi banget kalau anak muda tidak banyak melakukan apa-apa,” pungkas Eko.

Ahmad Tri Hanuranto Prioritaskan GUG dan Humanity

Genap satu bulan Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) berada di bawah kepemimpinan Ir. Ahmad Tri Hanuranto, MT, atau AT, sejak pelantikannya di Maret lalu. Ada PR yang harus diemban AT, yakni melanjutkan tongkat estafet dalam mewujudkan IT Telkom menjadi perguruan tinggi kelas dunia. Lalu, bagaimana AT mewujudkannya?

“Saya gak mau bicara prestasi dulu. Saya yakin, IT Telkom sudah berjalan baik. Namun, kembali lagi ke visi dan misi semula bahwa institusi ini didirikan untuk menjadi agen perubahan. Namun, jika sampai sekarang masih belum dirasakan oleh masyarakat sekitar sebaiknya jangan banyak komentar dulu. Tapi harus bekerja lebih keras,” tegasnya.

Beberapa prestasi mahasiswa dan dosennya telah membawa harum nama IT Telkom di ranah akademik. Namun, AT tak ingin keharuman itu berlangsung sekejap sehingga beberapa hal interen institusi harus diperbaiki dan ditingkatkan.


“Realisasinya? Tentu berpegang pada prinsip yakni Good Governance University (GUG) dan humanity,” ungkapnya.

Dua kendali itu dipegangnya dengan harapan agar karyawan IT Telkom bisa nyaman dalam menjalankan tugasnya. Pun, ia menyadari bahwa perubahan yang dicita-citakannya tidak mungkin terealisasi tanpa kerjasama seluruh karyawan.

“Semua proses yang terjadi di IT Telkom harus berdasarkan hati dan perasaan jangan sampai kontraproduktif, tapi jangan sampai terlalu santai,” ujarnya.

Di bulan pertama, AT meluangkan waktu untuk mengunjungi beberapa unit kerja di IT Telkom. Rupanya, ia berusaha menghimpun informasi sebanyak-banyaknya dari setiap unit kerja di IT Telkom. Ia pun menyisir informasi mulai dari direktorat, fakultas, program studi hingga level rumah tangga seperti keamanan dan layanan kebersihan. Bahkan ia pun menggali informasi melalui dokumen-dokumen penting tentang keuangan dan sumber daya manusia (SDM).

“Memang saya harus kerja keras untuk menghimpun informasi tersebut hingga akhirnya diperoleh suatu keputusan yang tepat untuk membuat beberapa perubahan,” ujarnya.

Supaya landasan institusi lebih kokoh, AT akan melakukan konsolidasi secara interen dulu. Yang terpenting, membangun kepercayaan antar unit kerja di IT Telkom. Ia juga akan melakukan deregulasi atau otonomi terhadap fakultas dengan harapan fakultas bisa lebih leluasa mengembangkan potensi, kreativitas dan kerjasamanya.

Baginya, selalu ada potensi yang bisa diubah.

“Caranya, dengan tidak berpatok pada ritual pendidikan yang biasa. Kami akan membentuk mahasiswa melalui pendidikan yang terintegrasi. Bukan sekedar IPK tinggi,”

Namun pada dasarnya semua orang harus melihat sesuatu secara sadar. AT percaya, setiap orang bisa berubah sesuai potensinya asalkan mau bekerja keras. Pintar atau tidaknya seseorang namun selalu ada potensi yang bisa dikembangkan menuju sukses.

“Yang penting adalah proses usaha. Selalu ada potensi yg bisa dikembangkan dan bisa menuju sukses. Kreativitas adalah milik semua. Siapa pun bisa sukses, yg penting usaha. Dan kreativitas menjadi modal utama yang wajib bagi perguruan tinggi karena berkaitan dengan efektifitas. Lagi pula, core bisnis suatu perguruan tinggi adalah kepuasan mahasiswa. Sehingga mahasiswa juga akan sangat loyal pada institusi ini,” paparnya.

AT yakin, dengan kreativitas mestinya banyak solusi yang datang dari IT Telkom untuk memenuhi kebutuhan negara. Untuk institusi sebesar IT Telkom rasanya belum maksimal. Saya berharap ada orang IT Telkom yang bisa berkontribusi sebagai penentu kebijakan di belakang layar pemerintahan. Pun, AT berharap IT Telkom juga bisa memberikan solusi terhadap masalah-masalah negara.

Kamis, 06 Mei 2010

Monev Internal PIMNAS XXIII 2010



Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menggelar monitoring evaluasi (monev) internal Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXIII 2010 di Multimedia Room Gedung Learning Center IT Telkom, Rabu (5/5). Monev PIMNAS XXIII 2010 merupakan seleksi terakhir untuk menentukan tim yang berhak mewakili IT Telkom di ajang bergengsi PIMNAS XXIII 2010 di Universitas Mahasaraswati (UNMAS) di Denpasar pada 20-23 Juli mendatang.


Pada monev tersebut, peserta mempresentasikan hasil karya ilmiahnya di hadapan juri. Adapun judul karya yang dipresentasikan diantaranya Calisto Clothing and Merchandise sebagai Peluang Bisnis Kreatih Mahasiswa IT Telkom dan Pembukaan Lapangan Kerja bagi Masyarakat Pengrajin di Dayeuh Kolot; Fun Book (FB), Bacaan Asyik yang Ramah Lingkungan, NASI TIMBEL (Nationality and Solidarity With Training Iqro Modern For Blind People);FirstA.id; The Anterin sebagai Pusat Pelayanan Pesan Antar Barang dan Jasa yang Menjanjikan, INBOX’68 (Incoming Batik on Xam-pus), Blood 4 life-Selamatkan Nyawa dengan Internet, Realisasi Hetradrink Audio sebagai Salah Satu Media Penunjuk Arah bagi Tuna Netra; Aplikasi Penerjemah Bahasa Isyarat Tunawicara ke Dalam Suara dan Teks; Calista Metode Pembelajaran Cara Penulisan Huruf dan Angka; KEPIK (Keep Clean Airkit) si Mungil endeteksi Global Warming; BAMCAS, Kreasi dan Inovasi untuk Green Computing; Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Rekayasa; sistem Transaksi UKM Industri Tekstil; Pelatihan Penggunaan Gangguan dan Konektivitas Penggunaan dengan C-TULIP (CD Tutorial layanan Internet Pemula); Perancangan dan Realisasi Sistem Monitoring PPG Secara Online; Usulan Strategi Branding Koperasi Syari’ah Simpan Pinjam di Kota Bandung Menggunakan Model Double Vortex, dan Dynamics Delivery Service Solusi Tepat Untuk Memanjakan Pelanggan.

Sebagaimana mestinya, PIMNAS menjadi ajang mahasiswa untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan akademik mahasiswa dan mengembangkan komunikasi ilmiah. Dengan demikian, PIMNAS mampu memacu dan membudayakan kreativitas dan penalaran dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS).

Selasa, 04 Mei 2010

IT Telkom Raih Medali Emas Olimpiade Nasional Matematika

Mahasiswa Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) kembali mengukir prestasi di kancah kompetisi tingkat nasional. Lagi-lagi Ahmad Agung Ahkam, mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2007, meraih medali emas dalam Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam bagi perguruan tinggi (ON MIPA-PT). Olimpiade Nasional On MIPA-PT berlangsung di Jakarta, Rabu-Jumat (28-30/4).


Kegembiraan itu ditunjukan oleh Ahmad saat namanya disebut-sebut sebagai peraih juara pertama Olimpiade Nasional On MIPA-PT oleh Koordinator Tim Juri ONMIPA-PT 2010, Ahmad Muchlis, PhD. Penganugrahan medali dilakukan langsung oleh Dirjen DIKTI, Fasli Jalal pada Malam Penutupan Olimpiade Nasional On MIPA-PT di Auditorium DIKTI, Jumat (30/4).

“Perasaan saya jelas senang bukan kepalang. Karena tadinya saya sudah ikhlas jika tidak dapat juara,”

Diakuinya, kemenangan ini juga karena dukungan dari pihak kampus IT Telkom dan beberapa dosen yang telah melatihnya hingga dapat mencapai prestasi gemilang.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak pada ibu Utari, dosen saya di IT Telkom. Kalau bukan karena dukungannya belum tentu saya berada di posisi sekarang,”

Olimpiade Nasional On MIPA-PT telah dirintis oleh Direktorat Akademik, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi DIKTI) sejak tahun 2009. Bidang ilmu yang dikompetisikan dalam On MIPA meliputi adalah Matematika, Kimia dan Fisika.

Proses seleksi terdiri dari tiga tahap. Tahap satu adalah seleksi untuk tingkat perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang menghasilkan tujuh mahasiswa terbaik. Kemudian tujuh mahasiswa tersebut berhak mengikuti seleksi tahap kedua yakni tingkat regional 6-7 April lalu di 12 tempat. Berhak mengikuti tahap III yakni tingkat Nasional. Pada tahap ini juga mengundang juara Olimpiade Sains Nasional Perguruan Tinggi tahun 2009 dan juara ON MIPA-PT tahun sebelumnya. Namun, Ahmad mengakui bahwa dirinya langsung mengikuti tahap III karena sebelumnya ia sudah pernah ikut kompetisi di tingkat internasional.

Seluruh peserta berasal dari berbagai wilaayah di Indonesia yakni Sumatera Utara, Nangroe Aceh Darusalam, Sumatera Selaatan, Bengkulu, lampung, Jabotabek, Banten, Jawa Barat, DIY Yogyaakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, NTB, Bali, Sulawesi, Sumatera Barat, Riau, Kepri, Jambi, Kalimantan, Maluku dan Papua. Peserta olimpiade matematika sebanyak 548 dari keseluruhan jumlah peserta ON MIPA sebanyak 1.351. Antusias mahasiswa berkompetisi kian meningkat. Terbukti dengan jumlah peserta ON MIPA 2010 naik dibanding tahun 2009 sebesar 46 %.

Dalam seleksi tahap III ditentukan 60 pemenang. Terdiri dari 20 mahasiswa di masing-masing bidang. Khusus 20 mahasiswa pemenang bidang matematika akan dilakukan pembinaan selama satu bulan untuk menentukan 6 mahasiswa yang berhak mewakili Indonesia di International Mathematics Competition (IMC) XVII tanggal 25 - 30 Juli 2010 di Bulgaria nanti.

Tahun depan, Ahmad sudah lulus dari IT Telkom. Namun, hingga saat ini ia masih kecanduan berkompetisi. Ia belum tahu apa rencananya kedepan,

“Saya masih bingung jika lulus nanti. Apakah akan kembali ke Makasar, tanah kelahiran saya. Atau bekerja sebagai engineer, atau melanjutkan studi S2?,”

Namun ia berharap seandainya ada beasiswa melanjutkan kuliah ke luar negeri, ia tak akan menolak. Pun, ia menghimbau pada mahasiswa angkatan di bawahnya agar bisa meneruskan prestasinya dalam olimpiade matematika tingkat nasional.