Sebagai perguruan tinggi (PT) yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan visi menuju World Class University, Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) telah mendirikan Gedung Learning Center (LC) sebagai ikon atau penanda identitasnya. Gedung tersebut diresmikan, Selasa (22/12) di gedung LC kampus IT Telkom, jl. Telekomunikasi No 1, terusan Buahbatu Bandung.
Sejak peletakan batu pertama pembangunan gedung LC, Sabtu 23 Februari 2008, oleh Komisaris Utama PT. Telkom, Tanri Abeng dan Direktur Utama PT. Telkom Rinaldi Firmansyah, LC telah di canangkan bakal menjadi ikon IT Telkom. LC merupakan pengembangan perpustakaan IT Telkom. Untuk itu, perpustakaan mampu menjadi pusat pembelajaran infokom dengan peranaannya sebagai sumber informasi untuk pembelajaran keilmuan dan pengembangan riset.
Disampaikan Kepala Bagian Perpustakaan IT Telkom, Dra. Yani Nuraeni,
“Kini perpustakaan bukkan backoffice lagi. Justru jantung dari aktivitas keilmuan di perguruan tinggi adalah perpustakaan. Seiring perkembangannya, perpustakaan beralih menjadi tempat belajar dan diskusi yang nyaman dan memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjungnya,”
Tambahnya, pembangunan gedung LC diharapkan dapat mengembangkan fasilitas layanan perpustakaan yang berkualitas. Tersedianya ruang yang nyaman dapat menumbuhkan minat baca dan minat berkunjung ke perpustakaan di kalangan mahasiswa.
“Kini perpustakaan tidak hanya berisi buku-buku saja, melainkan sudah merambah peranan sebagai pusat informasi. Sehingga seluruh sumber informasi terdaapat di sana. Diantaranya internet, digital library, e-book, referensi penelitian, koleksi TA/PA, jurnal online dan publikasi internasional,” ungkap Yani.
Kedepannya, perpustakaan juga mengembangkan penerapan teknologi RFID di layanan perpustakaan. Untuk meningkatkan minat baca dikalangan mahasiswa perpustakaan IT Telkom memiliki program sosialisas minat baca dengan cara kompetisi menulis dan referensi buku. Sedangkan untuk mengembangkan layanan umum yakni Perpustakaan IT Telkom memiliki ensiklopedi ICT .
Ihwal standar perpustakaan Wakil Rector Bidang Umum, Hendratno SE., AKt, mengungkapkan perpustakaan LC sudah melebihi standar cukup perpustakaan. Sebagai pusat pembelajaran, LC berdiri di atas tanah seluas 5000 meter persegi dengan 5 lantai. Lantai dasar LC direncanakan untuk penyediaan fasilitas belajar 24 jam. Terdapat beberapa fasilitas pendukung belajar mahasiswa beruapa ruang diskusi untuk belajar kelompok, fasilitas umum (ATM, kafetaria, toko dan lain-lain). Lantai dua disediakan untuk ruang pameran pendidikan dan produk laboratorium IT Telkom, display sejarah telekomunikasi, ruang multimedia dan ruang kelas English Self Access Programme (ESAP). Lantai tiga dan empat dimaksimalkan untuk pemanfaatan layanan perpustaakaan. Terdapat ruang koleksi buku, ruang tunggu (lobby), pameran atau display karya civitas academica, Telkom Corner, Pojok Perjuangan, ruang bealajar mandiri dan kelompok.
“Bagi dunia pendidikan yang terbenting adalah peningkatan kualitas mahasiswa. Selain pusat belajar mahasiswa, LC juga diharapkan dapat menjadi tempat wisata pendidikan bagi masyrakat umum kalangan pelajar,” ungkap Hendratno.
Grand Opening Learning Center (LC) IT Telkom, digelar Selasa (22/12). Acara berlangsung di Gedung Learning Center (LC) IT Telkom pukul 09.00. Grand Opening LC merupakan peresmian pemanfaatan gedung Learning Center dan dimeriahkan dengan seminar Peran Perpustakaan dalam Menghadapi World Class University.
Gedung Learning Center
Gedung LC diibangun lima lantai diatas tanah seluas 5.700 meter persegi. Sesuai dengan rencana awal pembangunannya, gedung dibangun berdasarkan standar internasional. Arsitektur bangunan mengandalkan pencahayaaan alami serta meu maksimalkan sirkulasi udara dengan adanya ruang-ruang terbuka. LC berada di titik pusat luas wilayah IT Telkom sehingga memudahkan akses bagi mahasiswa. Selain itu, LC memiliki tingkat kebisingan yang rendah. Terdapat 120 tiang pancang pada struktur bangunan untuk mendukung kekuatan bangunan. Alhasil, struktur bangunan relative lebih tahan terhadap gempa. Pembangunan gedung LC menghabiskan dana sekitar 30 milyar rupiah.
Lantai dasar LC direncanakan untuk penyediaan fasilitas belajar 24 jam. Terdapat beberapa fasilitas pendukung belajar mahasiswa beruapa ruang diskusi untuk belajar kelompok, fasilitas umum (ATM, kafetaria, toko dan lain-lain). Lantai dua disediakan untuk ruang pameran pendidikan dan produk laboratorium IT Telkom, display sejarah telekomunikasi, ruang multimedia dan ruang kelas English Self Access Programme (ESAP). Lantai tiga dan empat dimaksimalkan untuk pemanfaatan layanan perpustaakaan. Terdapat ruang koleksi buku, ruang tunggu (lobby), pameran atau display karya civitas academica, Telkom Corner, Pojok Perjuangan, ruang bealajar mandiri dan kelompok, Koleksi TA/PA mahasiswa, e-book, referensi penelitian, jurnal online dan majalah ilmiah internasional.
Awalnya, gedung LC diperkirakan rampung Desember 2008. Namun jalannya rencana tidak selalu berjalan mulus. Ada beberapa kendala yang dihadapi IT Telkom baik dari eksternal maupun internal. Di antaranya masalah perizinan, analisis dampak serta pendanaan. Namun segala sesuatunya dapat tertangani dengan baik. Proses pembangunan LC berlangsung selama 8 bulan dan disertai 3 bulan masa perawatan. Keduanya dilakukan oleh PT. Waskita Karya. Gedung LC resmi diserahkan dari Waskita ke IT Telkom pada bulan November lalu. Dan kini, telah sampailah penantian IT Telkom pada peresmian pemanfaatan gedung LC.
Pembangunan gedung LC diharapkan dapat mengembangkan fasilitas layanan perpustakaan yang berkualitas. Tersedianya ruang yang nyaman dapat menumbuhkan minat baca dan minat berkunjung ke perpustakaan di kalangan mahasiswa. Keberadaan LC turut memberikan kontribusi terhadap peningkatan porsi e-learning di IT Telkom. Tersedianya ruang kelas di LC cukup memenuhi kebutuhan untuk ruang kegiatan belajar mengajar seiring dengan bertambahnya jumlah mahasiswa baru dan program studi baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar