Memang, beberapa perusahaan ternama selalu mempersyaratkan tes TOEIC dalam setiap proses rekrutasinya. Hal itu kerap membuat keliru masyarakat dan menganggap TOEIC sebagai tes bahasa Inggris khusus bisnis. Padahal dalam tes TOEIC peserta tidak diminta untuk menghapal istilah-istilah khusus dalam bidang bisnis.
Pada seminar Pekan Pengembangan Keprofesian, Kamis (1/4) di GSG Kampus IT Telkom, seluk beluk tes TOEIC diulas habis oleh Alfredo Torno, Direktur Humakom Internasional. Peserta terdiri dari mahasiswa dan alumni Institut Teknologi Telkom (IT Telkom). Ulasan TOEIC diulas Alfredo dalam bahasa Inggris.
TOEIC, atau Test Of English for International Communication, adalah tes keahlian bahasa Inggris untuk siapa saja yang tidak mengadopsi bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari. Kendati menunjukan seberapa baik seseorang berkomunikasi dengan orang lain dalam menjalin bisnis, perdagangan dan industri. Namun, sekali lagi, tes TOEIC tidak memerlukan pengetahuan khusus atau istilah-istilah tidak umum.
Umumnya, kecakapan berbahasa Inggris dapat dicapai melalui kombinasi, latihan dan belajar. Berlatih dengan membaca, menonton TV dan Video, mendengarkan percakapan bahasa Inggris dan mempraktekan bahasa Inggris dengan teman.
Tes TOEIC memang berbeda dari tes kemampuan bahasa Inggris lainnya. Pasalnya, tes ini tidak difokuskan pada pengajaran alam dalam kursus-kursus bahasa Inggris.Akan tetapi lebih mengarah pada kemampuan percakapan keseluruhan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Perkembangan kemampuan berbahasa Inggris akan membutuhkan waktu.
Setiap tahunnya, terdapat 5 juta peserta tes TOEIC dan diakui oleh ribuan badan hukum internasional. Tes TOEIC menjadi alat ukur yang akurat dan objektif dalam mengukur kemampuan berbahasa Inggris dan memungkinkan untuk menambah nilai profesionalitas diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar