Kamis, 14 Januari 2010

Bandung Techno Park, Siap Wujudkan Masyarakat Informasi

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara luas telah mendorong dunia menuju tatanan baru. Dimana, ekonomi akan terkonvergensi dengan informasi. “The Digital Lifestyle” dan “knowledge based economy” menjadi tantangan TIK di era konvergensi.

Di tengah persiapan pemerintah Jawa Barat menuju Jabar Cyber Province (JCP) tahun 2012, Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) bersama Departemen Perindustrian Republik Indonesia (Deperind RI) segera membangun Bandung Techno Park (BTP).

Keberadaan BTP diharapkan menjadi ICT (Information Communication Technology) Park yang berkontribusi dalam pembentukan Masyarakat Informasi Indonesia (MII) yang menggerakan roda ekonomi nasional di bidang Informasi dan Telekomunikasi. Penanggung Jawab BTP, Ir. Jangkung Raharjo, MT memaparkan,

“Sementara ini, ada dua lembaga yang dipersiapkan menjadi bagian dari BTP, yakni Unit Pelayanan Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK) dan Pusat Desain Telekomunikasi (PDT),”

Jelasnya, UPT TIK bertujuan untuk menumbuhkan dan membina industri kecil dan menengah (IKM) di bidang ICT. Dalam hal ini, Deperind memberikan sejumlah perangkat moderen di tahun 2007 hingga sekarang. Selama ini kegiatan UPT Telematika didukung oleh Desperindag Jabar. Di tahun 2009, IT Telkom kembali dipercaya Deperind RI untuk mengembangkan Pusat Disain Telekomunikasi (PDT) yang akan segera dibangun. Nantinya, aktivitas PDT sangat kental dengan kegiatan riset-riset aplikatif.

“Secara keseluruhan, ada 8 (delapan) fokus bidang bisnis BTP nantinya. Yakni Research ang Development (R&D), Educational Training, Consultancy, Facility Provider, Business Mediation, Information Distribution, Certification, dan Production Support,”

Jangkung Optimis, BTP akan menciptakan technopreneur di kalangan mahasiswa. BTP siap mewujudkan masyarakat informasi indonesia dengan membentuk tenaga ICT yang berkompeten dan berdaya saing .

Ihwal pembangunan BTP Jangkung menyampaikan, prosesi peletakan batu pertama dilaksanakan Selasa (12/1).

“Lokasi BTP berada di Kawasan Pendidikan Telkom, Jalan Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung.Rencananya akan ada enam gedung yang akan dibangun untuk menunjang BTP. Terdiri dari gedung utama, gedung Research and Development, gedung pelatihan, gedung pergudangan dan gedung untuk kegiatan pembinaan. Namun, sementara ini Yayasan Pendidikan Telkom baru mampu membangun satu gedung utama di atas tanah seluas 1000 meter persegi dan akses jalan masuk sepanjang 400 meter, dengan menghabiskan dana sekitar 6 milyar rupiah. Targetnya, tiga tahun kedepan BTP rampung secara keseluruhan” paparnya.



Sejak awal kepemimpinan Rektor IT Telkom Ir. Husni Amani, BTP sudah menjadi impian IT Telkom. Jangkung menilai, BTP meningkatkan kualitas dan kuantitas riset sehingga mempercepat terwujudnya World Class University yang dicanangkan 2017. Sementara ini, BTP didukung oleh 42 laboratorium IT Telkom.

Menurut jangkung, investasi telekomunikasi di Indonesia mencapai 300 Trilyun, dan sebanyak 5% baru dimanfaatkan konten lokal. Baginya hal itu sangat disayangkan. BTP Harus menangkap kesempatan itu. BTP bisa menjadi wadah bisnis antara akademik, industri dan pemerintah berupa riset bersama dan sharing teknologi. Dengan demikian, akademisi bisa memberi kontribusi berupa riset yang dibutuhkan pemerintah sebagai pembuat regulasi. Sedangkan keuntungan finansial akan diperoleh industri sebagai penggerak roda ekonomi.

Senada Jangkung, Dirjen Aplikasi Telematika Cahyana Ahmadjayadi dalam sambutannya menyatakan,

“ Eksistensi BTP sudah bisa diantisipasi. Mengingat teknologi ICT semakin konvergen. Lihat saja teknologi NGN, baru juga dipasarkan sudah disusul teknologi yang dikenal dengan Long Term Evolution (LTE). Bahkan tahun 2015 nanti terdapat 1 trilyun device yang tergabung dalam Internet Protocol. Semua itu menjadi pertimbangan peluang bagi dunia telekomunikasi,”

Jangkung menegaskan, BTP bukan hanya milik IT Telkom. Perguruan tinggi lain juga bisa bergabung di BTP. Setiap perguruan tinggi tentunya memiliki keunggulan berbeda-beda. Setiap keunggulan bisa digabungkan untuk bersama-sama mengembangkan BTP. Ada ratusan industri kreatif di Jawa barat. Dan Bandung sering pula mendapat sebutan Bandung Kota Teknologi. Tentunya, BTP semakin memperkuat imej tersebut.


Pada Peresmian Pusat Desain Telekomunikasi dan Pencanangan Bandung Techno Park

Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menggelar Peresmian Pusat Desain Telekomunikasi, sekaligus Pencanangan Pembangunan Bandung Techno Park, Selasa (12/1). Acara berlangsung pukul 09.30 WIB di Gedung Learning Center IT Telkom, Jalan Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung.

Acara tersebut diawali dengan pembukaan dan doa. Kemudian dipuncak acara, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktorat Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Barat dan Institut Teknologi Telkom tentang Pendirian Pusat Desain Telekomunikasi. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dan penjelasan singkat mengenai Bandung Techno Park, sambutan Rektor IT Telkom, Ir. Husni Amani, MM., MSc, Sambutan Direktur Utama PT. Telkom Rinaldi Firmasyah, Sambutan Gubernur Jawa Barat, Sambutan Dirjen Industri Alat Transportasi & Telematika Deperin (Menteri Perindustrian). Komitmen bersama pembangunan Bandung Techno Park ditandai dengan peletakan batu pertama.


Rencananya, pembangunan Bandung Techno Park terdiri dari enam buah cluster yang terdiri dari Gedung utama, Gedung R&D, Gedung Training (UPT Telematika), dan beberapa ruang pembinaan. Gedung utama terdiri dari 3 lantai, berdiri di atas tanah seluas 1.000 meter persegi.

Bandung Techno Park merupakan kerjasama IT Telkom dengan Departemen Perindustrian Republik Indonesia. Sementara ini ada dua lembaga yang dalam waktu dekat akan dikembangkan di Bandung Techno Park yakni UPT Telematika dan Pusat Desain Telekomunikasi (PDT). Dari kerjasama ini, diharapkan Bandung Techno Park memberikan kontribusi penting dalam membentuk masyarakat informasi di Indonesia. Masyarakat informasi mampu mengelola dan memanfaatkan informasi bagi kesejahteraan dirinya.

Dengan demikian roda ekonomi nasional di bidang informasi dan telekomunikasi dapat bergerak dinamis. Bandung Techno Park juga menjadi katalis dalam pertumbuhan ekonomi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pengetahuan dan teknologi.
Bandung Techno Park menghubungkan antara pihak akademik, bisnis dan pemerintah.

Hubungan kerjasama yang sinergis diantaranya akan meningkatkan pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), mencakup infrastruktur, aplikasi, konten, konteks dan regulasi. Hubungan antara dunia akademik- bisnis- pemerintah secara sinergi dalam mendukung pertumbuhan industri lokal melalu transfer teknologi, joint research dan dukungan regulasi. Pertumbuhan Industi Kecil-Menengah (IKM) berbasis Ilmu pengetahuan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus sebagai penguatan sendi IKM dari persaingan dalam arus perdagangan bebas.

Tingginya keperluan jumlah tenaga kerja dibidang ICT mengharuskan adanya media yang mampu menciptakan SDM TIK yang kompeten dan berdaya saing. Menumbuhkembangkan masyarakat yang mampu memanfaatkan TIK berarti meningkatkan pula kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Dengan demikian, penanaman dan penyebarluasan budaya kepada masyarakat dalam pemanfaatan TIK di kehidupan sehari-hari harus terus ditingkatkan.

Nantinya, ada 8 (delapan) fokus aktivitas Bandung Techno Park yakni Research ang Development (R&D), Educational Training, Consultancy, Facility Provider, Business Mediation, Information Distribution, Certification, dan Production Support.Diharapkan, Bandung Techno Park dapat menciptakan tenaga ICT yang berkompeten dan berdaya saing serta menciptakan technopreneur di kalangan mahasiswa.

2 komentar: