Selasa, 20 April 2010

Kini, Ahmad Tri Hanuranto (AT) Rektor IT Telkom 2010-2014



Setelah empat tahun (2006-2009), Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) dipimpin oleh Ir. Husni Amani,MM.,MSc. Kini, IT Telkom memulai babak kepemimpinan baru Rektor IT Telkom, yakni Ir. Ahmad Tri Hanuranto, MT. AT, begitu ia akrab disapa, menjalankan tugasnya sebagai Rektor IT Telkom untuk periode 2010-2014.


Prosesi serah terima jabatan dari Husni ke AT telah berlangsung di kantor PT Telekomunikasi Indonesia, Graha Citra Caraka, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 52, Jakarta Selatan, Selasa (30/3). Saat itu Husni resmi melepaskan jabatannya sebagai Rektor IT Telkom. Pelantikan AT dilakukan oleh Ketua Dewan Pimpinan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) Rinaldi Firmansyah, yang juga merupakan Direktur Utama PT. Telkom. Pun, peristiwa bersejarah itu turut disaksikan Ketua Dewan Pengurus YPT, Dr. Herry Kusaeri beserta jajaran Direksi PT. Telkom dan pimpinan YPT Grup. Pada acara Pisah Sambut Rektor IT Telkom, Jumat sore (16/4), pertama kalinya AT menyapa civitas academica IT Telkom. Acara berlangsung di Gedung Serba Guna IT Telkom, Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung.

Sebelumnya AT menjabat Direktur Politeknik Telkom. Di ajang proses Pemilihan Rektor IT Telkom, AT berhasil menyisihkan calon rektor lainnya. Tanggal 1 April 2010 pun menjadi hari pertama AT menjalankan tugasnya di IT Telkom.

AT sempat mengutarakan rencana yang telah dirancangnya untuk IT Telkom. Salah satu tekadnya adalah menjadikan Dayeuhkolot Bandung sebagai kawasan pendidikan besar dan pesat.

“Di mana pun saya ditempatkan, saya akan berusaha memberikan yang terbaik,” ujar pria kelahiran Surakarta, 30 September 1966 ini.

Sosok AT Hanuranto tidak asing di IT Telkom. Sebelum menjabat Direktur Politeknik Telkom, ia bertugas sebagai dosen tetap Fakultas Elektro dan Komunikasi IT Telkom. Alumnus Teknik Elektro ITB ini mengabdikan dirinya sebagai dosen sudah lebih dari 15 tahun. Ia pun sempat beberapa kali dipercaya memegang beberapa jabatan, antara lain, Ketua jurusan Teknik Elektro, Sekretaris Jurusan Teknik Elektro, dan Ketua Laboratorium Jaringan dan Multimedia. Jadi tak heran, jika AT memiliki sense of belonging yang kuat terhadap IT Telkom. Ia pun bertekad mengajak IT Telkom melakukan percepatan dengan kembali meluruskan niat.

“IT Telkom memiliki potensi besar dan memadai. Kekuatan itu tinggal dimanfaatkan saja, bukan menjadi beban. Karena IT Telkom memiliki potensi besar untuk menatap masa depan,” ujar papar peraih penghargaan Dosen Teladan versi Kopertis tahun 1999 itu.

Ihwal rencana jangka pendek, AT menilai perlu ada revitalisasi dan restrukturisasi terhadap daya tahan lembaga IT Telkom untuk percepatan menuju World Class University (WCU). Dalam aksinya, ia akan memperpendek birokrasi. Baginya, restrukturisasi merupakan sebuah keniscayaan.

Mewujudkan IT Telkom menjadi perguruan tinggi berkaliber dunia pun digulirkan AT sebagai program jangka panjangnya. Dibeberkannya agenda program jangka panjang dalam debat calon rektor beberapa waktu sebelumnya,

”Mengokohkan pondasi IT Telkom, introspeksi mengukur kondisi dengan cara mengevaluasi manajemen, organisasi serta tata kelola akademik, sumber daya, pendanaan atau anggaran, dan kerja sama,” ungkapnya.

Jelasnya, hasil intropeksi atau evaluasi, dituangkankannya dalam rumusan langkah-langkah strategis dan akselerasi. Mulai pendefinisian milestone setiap Renata (Rencana empat tahun) beserta indikator keberhasilan secara transparan, akselerasi pengembangan pilar utama sebagai landasan yang kokoh. Akselerasi pilar utama yang dikembangkan adalah dosen atau fakultas, tenaga pendukung, mahasiswa, manajemen dan organisasi, serta finansial. Mempercepat dan mendorong langkah menuju ciri-ciri perguruan tinggi kelas dunia merupakan tahap selanjutnya, dengan membuat roadmap riset yang fokus, realisasi kerja sama yang berbasis riset, menghasilkan beberapa algoritma dan teknologi yang dipatenkan dan diakui secara nasional maupun internasional, menata lingkungan kampus yang representatif bagi pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengembangan kultur ilmu pengetahuan, serta financial performance yang kokoh.

Kini, ia juga dipercaya sebagai konsultan Ahli Ditjen Postel Depkominfo. Sebelum berkecimpung di ranah pendidikan AT sempat bekerja di industri sebagai Project Engineer.

“Dunia pendidikan lebih menarik, karena dapat berbagi ilmu dengan orang lain serta lebih bernilai positif,” kata AT.

Sejak sekolah, dia memang tertarik dengan dunia Information and Communication Technology (ICT). Hal ini dibuktikannya dengan kuliah di jurusan Teknik Elektro semasa kuliah dulu. Tidak mengherankan bila kemudian ia dipercaya sebagai Ketua dan dosen tetap Fakultas Elektro dan Komunikasi di Institut Teknologi (IT) Telkom. Bahkan, untuk meningkatkan pengetahuannya dalam bidang ICT, ia pernah mengikuti Advanced Training on Telecommunication, Supelec & ENST, France Telecom di Paris – Perancis, serta Lecture Training Program, di NTT East di Tokyo - Jepang.



Keseriusan AT Hanuranto berkecimpung dalam dunia pendidikan tak diragukan. Sederet prestasi dan berbagai jabatan penting pernah diraih dan diembannya, antara lain dosen teladan Kopertis Wilayah IV Jabar dan Banten, Sekjen Panitia PIMNAS XII Dikti-Depdiknas, examiner atau assesor Sistem Mutu Malcolm Baldrige, anggota Kelompok Kerja Pengembangan Politeknik dan Program Diploma Indonesia-Ditjen Dikti, dan Staf Ahli Direktorat Kelembagaan Internasional-Ditjen Postel. Menyoal posisinya kini sebagai rektor, AT menganggap jabatan rektor bukan puncak karirnya. Meskipun orang lain menilai, menjadi rektor adalah karir puncak.

”Selepas empat tahun menjabat, toh saya akan kembali menjadi dosen. Selepas itu pun saya masih memiliki waktu sekitar lima belas tahun sebelum pensiun,” pungkasnya.


Risca/Patimah-Tell

3 komentar: