Senin, 28 Februari 2011

Raih Kesuksesan Tanpa Rasa Takut

Dalam Seminar FEAR Management


Siapa yang tak kenal Sir Richard Charles Nicholas Branson. Beken dengan nama Richard Branson, industrialis asal Inggris ini berhasil mendirikan 360 perusahaan di bawah bendera Virgin Group. Branson sukses mendirikan bisnis pertama kali diusia 16 tahun dengan menerbitkan majalah Students. Rupanya, kesuksesan Branson meraup kekayaan lebih dari US$ 3,9 milyar. Konon, kunci kesuksesan Branson dalam berbisnis adalah dengan mengelola rasa takut.

Tokoh inspiratif itu diceritakan Pembina E-Camp, Iwan Iwut Tritoasmoro, ST.MT. dalam diskusi terbuka “Pentingnya Fear Management Menuju Kesuksesan” yang diselenggarakan oleh Entrepreneur Camp (e-Camp), didukung IT Telkom Young Entrepreneur Society (IYES). Acara berlangsung di Ruang Multimedia Kampus Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Sabtu (19/2). Iwan berharap, mahasiswa-mahasiswi untuk memberdaya diri, salah satunya dengan mengelola rasa takut.

Motivator Neo Self Empowerment, Dian Martin Sudiana, ST pada acara tersebut mengungkapkan,

“Kesuksesan adalah keputusan. Dan sebuah keputusan adalah buah dari keberanian. Namun berani bukan berarti menghilangkan rasa takut. Cukup dengan mengelola rasa takut,”


Motivator yang akrab dipanggil Kang Dian menjelaskan, rasa takut seringkali timbul akibat “conditioning” alias proses pengkondisian pada manusia. Pendekatan Neo Self Empowerment (NSE) Group dalam menghadapi rasa takut memang unik. Terinspirasi dari buku Fear Management karya Bapak Anand Krishna, NSE memandang rasa takut dalam perspektif berbeda. Selain pernyataan di atas bahwa rasa takut itu juga berkontribusi positif dalam hidup manusia. Kang Dian juga menekankan pentingnya mengolah rasa takut dengan penuh kesadaran.

“Bila kita tenang, kita dapat memilih untuk berpikir terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan. Perlu diketahui, Tuhan telah menganugerahkan neo-cortex di otak manusia untuk menganalisa keadaan sebelum bertindak,” papar Dian.

Berdasarkan konsepsinya, rasa takut terdiri dari 5 lapis yakni ketakutan fisik, energi, mental, intelegensia dan spiritual. Rasa takut memang menjadi beban. Namun, kita bisa mengatasinya. Hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah menenangkan diri dengan latihan pernafasan yang baik. Musik lembut pun bisa membantu.

“1 kali tarikan nafas, berarti 3 kali denyut jantung, dan 9 kali denyut otak. Berarti semakin teratur pernafasan maka semakin mudah mendapatkan ketenangan. Sehingga rasa takut akan lebih bisa teratasi. 3 menit latihan nafas perut, wajah pun menjadi lebih ceria,” pungkasnya Kang Dian.

Seminar Profesi, Bincang-bincang Peluang Menantang



Gelisah menjelang lulus kuliah? Tenang, lapangan kerja tidak akan pernah habis. Terlebih lagi jaman sekarang kesempatan cari proyek cukup besar seiring dengan tingginya kebutuhan industri. Bahkan saat dunia bisnis kreatifitas menggeliat, berjuta peluang menantang pun mampir di depan mata.

Aziz Sidqi (General Manager Unit Enterprise III Telkom), Roni Sutrisno (Konsultan Proxis), Imam Rozali (Dosen IT Telkom), Indra Purnama (Pendiri Barapraja), dan Topan Priyanto (Manajer Bandung Animedia) membahas peluang profesi bagi lulusan teknik industri pada Seminar Keprofesian (IMA, ISO, ERP, SCM, Otomasi dan Content Developer). Bertindak sebagai moderator, Dekan Fakultas Rekayasa Industri, Ir. Wiyono, MT. Acara berlangsung di GSG kampus IT Telkom, Sabtu (19/2), diikuti oleh mahasiswa fakultas Rekayasa Industri IT Telkom.

Aziz Sidqi, Bermodal Kemampuan Marketing


Sebagai lulusan Teknik Industri IT Telkom, Azis Sidqi awalnya ingin berkecimpung di dunia pengembangan sumberdaya manusia. Namun nasib berkata lain. Potensinya di bidang marketing malah membawanya bekerja sebagai account manager di PT.Telkom.

“Kalau bekerja di Telkom, orang yang menyukai tantangan akan cepat sukses,” kata Aziz.

Kini, Aziz menjabat General Manager Unit Enterprise III di Telkom. Selain kemampuan marketing, posisi menejer membutuhkan kemampuan leadership skill, softskill, dan appreciate skill yang baik. Pun, ia mau seorang yang mau berusaha, mampu bekerja tim serta mempunyai etika yang baik. Bagi Aziz, teknik Industri yakni bagaimana mengoptimalkan sumber daya untuk mengambil manfaat sebanyak-banyaknya.


Indra Purnama, Dua Kali Gagal Tak Menyerah


Membangun perusahaan tak semudah membalikan telapak tangan. Ada kalanya untung, ada kalanya rugi bahkan ada kalanya bangkrut. Adalah Indra Purnama, pengusaha muda yang pernah mengalami dua kali kebangkrutan. Menyerahkah Indra?

“Tidak. Saya tidak putus asa walaupun sempat stres juga. Bayangkan saja, saya membangun PT Convergain Indonesia dan CV Syamudra Perkasa. Keduanya bangkrut dalam waktu bersamaan. Padahal ketika itu isteri saya sedang hamil. Saya pun harus memutar otak bagaimana supaya anak saya tidak kelaparan nantinya,” papar Indra disela canda yang blak-blakan.

Kemudian ia pun membangun usaha lagi. Sebuah perusahaan yang focus pada pemanfaatan teknologi seluler dan internet, PT. Barapraja Indonesia. Berdasarkan pengalamannya, tantangan bagi seorang technopreneur adalah marketing. Kepada peserta seminar Indra berbagi tips,

“Kita bebas menentukan arah wirausaha yang kita pilih. Entah itu mengarah pada proyek, produk atau layanan. Setiap arah tentunya ada kelebihan dan kekurangan. Arah proyek, kelebihannya bisa dimulai dengan modal yang sedikit atau tanpa modal sama sekali, setelah deal baru ada modal. Arah produk, harus punya modal namun pendapatan lebih mudah diprediksi namun kurang stabil. Sedangkan arah layanan membutuhkan modal tinggi namun pendapatan lebih stabil,” jelas Indra.


Topan Priyanto, Tergiur Bisnis Animasi Karena Hobi


Industri kreatif menjadi perhatian banyak negara, termasuk Indonesia. Potensinya pun jelas diperhitungkan. Di Korea, inudstri animasi diproyeksikan akan melebihi manufaktur. Di Jepang, industri konten menjadi industri popular. Yakin dengan hobinya membuat animasi, Topan Priyanto mendirikan Bandung Animedia.

“Saya melihat perkembangan animasi saat ini kian pesat. Peluang ini tampak dari minat masyarakat terhadap film animasi dan games,” papar Topan.

Menurutnya, modal membuat animasi memang lumayan besar. Bahkan, salah satu rumah produksi di Indonesia pernah membuat fil animasi dimana investasinya mencapai 8 milyar. Namun dengan maraknya industri kreatif, bukan hal yang mustahil kelak bisnis ini akan menjadi bisnis menjanjikan kapitalisasi.



Roni Sutrisno, Jika Ingin Jadi Konsultan




Sudah lama Roni Sutrisno wara-wiri membawa bendera Proxis untuk menangani masalah manajemen perusahaan terkemuka di Indonesia. Pun, IT Telkom menggunakan jasanya dalam konsultansi penerapan ISO 9001 : 2008.

“Konsistensi. Hal utama yang harus dimiliki jika ingin menjadi konsultan professional. Sedangkan kemampuan marketing menjadi nilai tambah penting,” ungkap Roni. Konsultan kerap dianggap ahli sehingga konsultan dilibatkan dengan masalah internal perusahaan.

Saran Roni, hal yang harus dipersiapkan menjadi konsultan manajemen adalah kemampuan komunikasi bahasa Inggris, kemampuan komunikasi dengan klien, kemampuan memperkaya network, kemampuan menangani masalah, dan pastinya kemampuan softskill.

Imam Rozali, “Sertifikasi Bikin Kamu Beda,”

Jumlah lulusan setiap tahun bertambah. Persaingan dunia kerja semakin ketat. Untuk memperoleh suatu pekerjaan membuat lulusan harus pintar-pintar mencari kelebihan agar dirinya berbeda.

“Dalam dunia karir, sertifikasi itu penting. Sertifikasi keahlian menjadikan seseorang berbeda. Ada nilai lebih,” ungkap dosen Teknik Industri IT Telkom, Imam Rozali.

Rupanya, menyandang sarjana saja belum cukup untuk menghadapi persaingan dunia kerja. Dengan sertifikasi tentu akan meningkatkan produktivitas kerja. Kepada mahasiswa Imam berpesan untuk terus optimis dalam menghadapi persaingan.

Jumat, 25 Februari 2011

Jambore Techno, Perkuat Semangat Riset di IT Telkom


Laju perkembangan riset di Indonesia sekarang ini semakin meningkat. IT Telkom, sebagai sebuah kampus ICT tidak mau ketinggalan untuk berpartisipasi dalam meningkatkan kemajuan riset di Indonesia. Kegiatan mahasiswa yang bertujuan memacu kemajuan riset khususnya di IT Telkom juga semakin marak, salah satunya Jambore Techno. Tahun 2011, Jambore Techno kembali diselenggarakan di kampus IT Telkom. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 21-24 Februari 2011. Senin (21/2), Jambore Techno secara resmi dibuka oleh Warek II, Heroe Wijanto di Gedung Serba Guna (GSG) IT Telkom. Selepas peresmian, acara dilanjutkan dengan Seminar Technopreneur yang menghadirkan 2 pembicara, Jangkung Raharjo selaku Manajer Bandung Technopark dan Juni Achong Maimun, seorang pengusaha muda yang mengfokuskan usahanya di bidang teknologi (pemilik ESP maxindo dan founder Indowebster). Dalam seminar ini banyak sekali dibahas tentang pentingnya technopreneur yang nantinya dapat membangun perekonomian Indonesia. Dan ternyata pemerintah Indonesia telah melirik IT Telkom untuk bekerjasama dalam bidang teknologi. Technopreneur sendiri merupakan salah satu bentuk kewirausahaan yang berbasis antara teknologi dan pasar yang pada akhirnya bermuara bisnis. Peserta seminar cukup antusias dengan melontarkan berbagai pertanyaan pada sesi tanya jawab.

Selain seminar, di GSG IT Telkom juga digelar acara Research Gallery yang memamerkan hasil-hasil riset laboratorium ataupun kelompok riset mahasiswa di stand terbuka serta presentasi riset yang dilakuan di ruang VIP B. Selain stand riset terdapat pula beberapa stand makanan. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar memperkuat semangat mahasiswa maupun dosen di IT Telkom dalam melakukan riset. Rangkain acara Jambore Techno ditutup dengan kegiatan IT Tour ke Batan dan Trans Corp. yang dilakukan tanggal 24 Februari 2011.

Taste Of Color, Salurkan Karya Pecinta Fotografi


Kehidupan mahasiswa IT Telkom sangat beragam dan dinamis. Mulai dari suku, budaya, kegemaran dan hobi yang diwadahi oleh berbagai macam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bermacam-macam salah satunya UKM fotografi. Di IT Telkom ternyata tidak sedikit mahasiswa yang memiliki kegemaran dalam bidang fotografi. Senin (22/2), komunitas fotografi PhotoST IT Telkom menggelar sebuah acara open gallery dengan menampilkan foto-foto hasil jepretan anggota baru PhotoST yang juga merupakan mahasiswa IT Telkom. Acara ini berlangsung selama 3 hari hingga 24 Februari 2011. Bertempat di student hall IT Telkom, acara yang bertema Taste Of Color ini cukup menarik minat pengunjung untuk sekedar melihat-lihat foto-foto yang dipajang. Foto-foto yang dipamerkan pun sangat bermacam-macam, sesuai dengan tema yang diangkat yaitu keberagaman warna dalam gambar. Total foto yang dipajang berjumlah 46 yang sebelumnya diseleksi terlebih dahulu, dapat dikatakan foto-foto terbaik dari yang terbaik. Selain melihat, pengunjung juga dapat memilih salah satu foto terfavorit mereka dengan cara menempelkan di foto tersebut sebuah kertas berbentuk hati yang disediakan oleh panitia, dan pada akhir acara akan diumumkan foto mana yang mendapat kertas hati terbanyak.

Pada dasarnya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan silaturahim anggota baru PhotoST karena merupakan penutup dari rangkaian acara Penerimaan Anggota Baru (PAB) PhotoST.

“Tujuannya sebenarnya untuk mempererat silaturahim antara anggota baru, supaya lebih saling kenal dan akrab karena anggota baru berjumlah 38 orang, jadi agak sulit mengenal semuanya, ditambah kami jarang bertemu lengkap pada saat gathering dan hunting bareng ” papar Arnanto Akbar, ketua pelaksana dari kegiatan ini. Dengan adanya kegiatan semacam ini, mahasiswa IT Telkom memiliki wadah untuk menyalurkan kreativitas sesuai dengan bidang masing-masing.

Kunjungan Politeknik Negeri Malang, Berawal dari Pertemanan


Pertemanan antara mahasiswa Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Malang dengan mahasiswa IT Telkom rupanya berjalan manis. Belajar bersama di laboratorium sudah sejak lama mereka lakukan. Pertemanan berlanjut menjadi kunjungan resmi ke kampus Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Jumat (18/2).

“Kami melihat IT Telkom semakin berkembang. Baik dari segi infrastruktur, sistem pembelajaran hingga teknologinya. Melalui kunjungan ini kami berharap IT Telkom dapat berbagi pengalaman,” ujar Ketua Rombongan Mahasiswa Politeknik Negeri Malang, Ari Amiludin. Saat itu, Ir. Burhanudin, MT menyambut kedatangan mereka di Ruang Multimedia IT Telkom.

Menyoal infrastruktur, Ari mengungkapkan harapannya agar mahasiswa Politeknik Negeri Malang bisa ikut meminjam alat laboratorium yang ada di IT Telkom. Salah satunya alat pengukuran antena.

“Tahun kemarin, ada salah satu teman kami yang ikut meminjam alat tersebut di IT Telkom. Jika memungkinkan, kami diberi kesempatan untuk memanfaatkan instrument laboratorium yang ada di IT Telkom,” cerita Ari.

Menanggapi usulan itu, Burhanudin mengungkapkan kalau ingin meminjam instrument laboratorium harus mengikuti prosedur peminjaman barang. Terkadang, mahasiswa diluar IT Telkom meminjam alat tanpa izin. Melainkan karena hubungan pertemanan antar mahasiswa kemudian pinjam meminjam alat lab itu terjadi. Sehingga ketika instrument mengalami kerusakan sulit bagi IT Telkom untuk menelusuri siapa yang harus bertanggung jawab.

“Teknik Telekomunikasi IT Telkom memiliki sekitar 22 lab. Namun, untuk instrument pengukuran antenna biasanya IT Telkom ikut meminjam alat punya LIPI. Konsekuensinya, biasanya penelitian yang menggunakan alat tersebut jadi milik LIPI,”

Kunjungan hari itu diwarnai dengan diskusi interaktif. Usai berdiskusi panjang lebar, mahasiswa Politeknik Negeri Malang mengunjungi laboratorium ZTE, Bandung Techno Park dan laboratorium Teknik Telekomunikasi.

Ale Nagari Akan Digelar April


Ale Nagari . perayaan puncak pada dies natalis Unit Kebudayaan Sumatera Barat Minang (USBM) Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) akan digelar 16 April mendatang. Kabar itu disampaikan Koordinator Tim Kreatif Dies Natalis USBM, Dammara Fajar (TT’08), di sela acara peresmian Dies Natalis USBM, Kamis (17/2).

“Menyemai Padi di Tanah Rantau, tema yang akan diusung pada dies USBM tahun ini,” ungkap Dammara.

Menurutnya, tema tersebut terinspirasi dari mahasiswa perantauan di IT Telkom. Dari tanah Minang mereka merantau ke Bandung, IT Telkom, tanpa meninggalkan budaya asal Minang.

Melalui Dies USBM, mahasiswa Minang asal Sumatera Barat melampiaskan kerinduan mereka akan daerah asalnya. Sekaligus ingin memperkenalkan kebudayaan Minang kepada mahasiswa lain.

“Dies Natalis akan diisi dengan acara bazaar, pameran, dan sosialisasi Ale Nagari keliling Bandung. Harapannya, dies natalis USBM mendapatkan apresiasi yang bangus dari teman-teman,” ujar Dammara.

Peresmian Dies Natalies USBM dilaksanakan di Lapangan Futsal IT Telkom. Secara simbolis peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Manajer Kemahasiswaan, Drs.Lilik Leksono, dan disaksikan Dosen IT Telkom Ir. Uke Kurniawan, MT.

Kamis, 24 Februari 2011

Bandoengsche, Sukses Membawa Sisi Lain IT Telkom!


Banyak anggapan bahwa biasanya mahasiswa teknik memiliki hardskill yang bagus namun kurang dalam segi kreatifitas dalam seni ataupun kegiatan otak kanan lainnya. Permib IT Telkom berhasil membuktikan bahwa mahasiswa teknik khususnya IT Telkom juga dapat menyelenggarakan acara spektakuler berupa apresiasi kreatifitas melalui Bandoengsche, Sabtu (19/2) bertempat di Dago Tea House . Bandoengsche adalah acara puncak sekaligus penutup dari serangkaian acara Perfect 2011, sebelumnya telah berlangsung roadshow ke SMA-SMA di Bandung, Try Out SMBB di Bandung yang pesertanya mencapai 1000 orang serta kompetisi antar SMA se Bandung- Cimahi (Wondercup). Acara ini yang berlangsung dari pukul 14.00 – 22.00 WIB ini, menghadirkan penampilan-penampilan dari band-band indie bandung yang sedang naik daun seperti Sarasvati, Angsa dan Serigala, Polyester Embassy dan lain-lain. Tujuan acara ini yaitu mempersembahkan semua tentang kota bandung mulai dari seni fotografi, seni musik, kuliner dan lain sebagainya. Temanya juga tersirat dalam tagline Bandoengsche ‘History of Never Ending Story’ .

Dekorasi dari mulai awal masuk area hingga tempat pertunjukkan memberikan gambaran mengenai kota bandung, terlihat dari foto-foto yang dipamerkan dalam Photo Exhibition. Pertunjukkan pun selain menampilkan band-band bintang tamu, juga diumumkan pemenang dari lomba Modern Dance(MD) Wondercup yang jatuh pada SMAN 8 Bandung dan pemenang lomba Vocal Group (VG) Wondercup yang jatuh pada SMAN 7 Bandung. Panitia berharap dengan suksesnya acara yang telah dipersiapkan kurang lebih selama 4 bulan ini, IT Telkom dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas serta dapat mensosialisasikan semua tentang Bandung.

“Harapan utamanya itu agar kampus IT Telkom bisa lebih dikenal lagi di masyarakat luas, dan semua orang di Bandung itu lebih tahu lagi semua hal tentang Bandung itu bagaimana.” papar Muhammad Muthi Dhian Pratama, ketua panitia Perfect 2011.

Rektor IT Telkom Tanamkan Tiang Pancang Gedung BTP


Di tengah persiapan pemerintah Jawa Barat menuju Jabar Cyber Province (JCP) tahun 2012, Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) bersama Departemen Perindustrian Republik Indonesia (Deperind RI) membangun Bandung Techno Park (BTP). Di atas tanah seluas 1.500 meter persegi gedung BTP akan dibangun di Kawasan Pendidikan Telkom, Jalan Telekomunikasi, terusan Buahbatu Bandung. Secara simbolis penanaman tiang pancang pertama pembangunan gedung BTP dilakukan langsung oleh Rektor IT Telkom, Ir Ahmad Tri Hanuranto, MT, Kamis (17/2).

“Semoga pembangunan BTP dapat memebrikan manfaat kedepan,” kata Ahmad usai menanamkan tiang pancang.

Dalam gambar perencanaan atau maket, menurut Ahmad, desain bangunan BTP sangat bagus. Bahkan maket itu sudah dimuat dalam salah satu majalah Asia sebagai desai bangunan terbaik se-Asia-Tenggara. Harapnya, bangunan aslinya nanti akan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Gedung yang akan dibangun sementara baru dua tingkat, berarti baru seperenam dari total bangunan BTP. Dan PT. Citra Sukapura Megah (CSM) sebagai secondstep dalam proses pembangunan BTP,

“Sebagai secondstep dalam proses pembangunan BTP, PT CSM sudah menyiapkan 52 tiang pancang. Targetnya, minggu depan sudah bisa tertancap sekitar 34 tiang pancang di area tersebut,” ujar komisaris PT CSM, Husni Thamrin. Baginya, yang terpenting dari pembangunan BTP kedepan adalah kualitasnya dan penjadwalan proyek pengerjaan yang sesuai target.

Selain CSM, pemasangan tiang pancang oleh rektor IT Telkom saat itu turut pula disaksikan oleh perwakilan PT. Lautan Perkasa sebagai mitra PT. CSM.

Senin, 21 Februari 2011

Sambut Hall baru, Penghuni Asrama Putri IT Telkom Syukuran


Setelah melewati waktu perbaikan yang lumayan singkat, Asrama Putri IT Telkom kini ditambah dengan sarana baru yaitu Hall Asrama Putri. Tempatnya tepat di tengah-tengah asrama putri yang biasanya digunakan untuk badminton. Penghuni dapat memanfaatkannya untuk belajar bersama ataupun sekedar bediskudi di sarana baru tersebut tanpa perlu khawatir kehujanan ataupun kepanasan karena terik matahari. Sebagai ungkapan rasa syukur atas lancarnya proses pembangunan ini, Jumat (18/02) sekitar pukul 16.00, penghuni Asrama Putri mengadakan acara peresmian hall dengan bentuk syukuran. Selain itu, pada acara ini juga disosialisasikan mengenai peraturan baru asrama putri yang akan diberlakukan serta pengenalan Manajer Kemahasiswaan yang baru Lilik Leksnono.

Dalam acara tersebut turut hadir pula jajaran manajer dan pimpinan IT Telkom diantaranya, Warek I Heroe Wijanto, Warek II Hendratno, Manajer BPSP Yani Nuraeni, Manajer Rumah Tangga Warsino dan beberapa staf IT Telkom. Acara yang berlangsung cukup hangat ini dipandu oleh Ibu Retno, selaku Kepala Urusan Asrama Putri. Peresmian secara simbolis ditadai dengan pemotongan tumpeng oleh Warek I dan diserahkan kepada ketua pengurus asrama putri. Setelah itu dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh Warek II . Acara ditutup dengan makan bersama dengan penghuni asrama putri.

SMAN 10 Bandung Raih Juara 1 Futsal Wondercup , Perfect 2011


Cuaca sedikit mendung dan berangin sore itu, Sabtu (5/2) namun tidak menyurutkan para siswa SMA untuk bertanding final futsal Wondercup . Pertandingan antara SMAN 10 Bandung dan SMAN 26 Bandung dimenangkan oleh SMAN 10 Bandung. Wondercup sendiri adalah sebuah ajang kompetisi yang ditujukan untuk siswa SMA/SMK seluruh Bandung dan Cimahi dan merupakan salah satu dari serangkaian acara Perfect 2011 yang diselenggarakan oleh PERMIB(Perhimpunan Mahasiswa Bandung IT Telkom). Selain futsal, terdapat kompetisi basket, modern dance dan vocal grup dalam Wondercup. Pertandingan final basket sendiri sudah dilaksanakan hari sebelumnya di Student Center IT Telkom yang dimenangkan oleh SMAN 26 Bandung. Sedangkan Vokal Grup dan Modern Dance masih berlangsung.

Perfect 2011 terdiri dari beberapa acara yaitu TryOut SMBB Telkom yang telah diadakan pada bulan Desember tahun lalu, Wondercup dan acara puncaknya adalah Bandoengsche yang baru akan digelar 19 Februari mendatang di Dago Tea House. ‘ History of Neverending Story’ merupakan tagline dari Bandoengsche . Sesuai dengan temanya acara Bandoengsche akan mengisahkan sejarah tentang Bandung selain itu akan digelar audisi band tingkat SMA serta penampilan band-band lokal Bandung seperti Angsa dan Serigala, Cuts, The Pap dan lain-lain.

“Share and Save” KSR PMI Unit IT Telkom


Untuk mencurahkan kepedulian terhadap sesama,dapat melalui berbagai cara salah satunya dengan mendonorkan darah. Rabu (16/2), KSR PMI Unit IT Telkom bekerja sama dengan Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Bandung kembali menyelenggarakan kegiatan donor darah rutin di IT Telkom bertajuk “Share and Save” yang berlangsung selama 2 hari dari tanggal 16 - 17 Februari 2011, dimulai dari pukul 07.00-12.00 WIB. Acara Donor Darah Rutin merupakan program kerja(proker) KSR PMI Unit IT Telkom yang dilakukan setiap 3 bulan sekali. Kegiatan yang bertempat di Student Hall IT Telkom ini sangat menarik antusias civitas akademika IT Telkom, baik dari kalangan dosen ataupun mahasiswa. Terbukti dengan penuturan Miftah, komandan KSR IT Telkom 2011 mahasiswa S1 Teknik Informatika angkatan 2008, selama berjalannya proker ini, IT Telkom selalu memenuhi jatah jumlah kantong darah yang diberikan oleh Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Bandung.

“Kalau di sini sudah ada jatah tersendiri dan IT Telkom selalu memenuhi targetnya sekitar 200 kantong darah dalam sekali kegiatan dan jumlah itu stabil setiap kegiatan ini diselenggarakan” ujarnya

Selain bermanfaat bagi orang yang membutuhkan, donor darah juga sangat baik untuk kesehatan. Dengan medonorkan darah secara rutin setiap 3 bulan sekali, maka tubuh akan terpacu untuk memproduksi sel-sel darah baru. Sehingga darah menjadi lebih baik dan membuat pendonor menjadi lebih sehat. Sesuai dengan slogan yang diusung oleh Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Bandung ‘…Jika ingin jasmani yang sehat donorkanlah darah anda’ .

Jumat, 18 Februari 2011

Seminar Entrepreneurship “Mengubah Hobi Menjadi Duit”


Sekarang ini bukan hal yang istimewa jika seorang mahasiswa mulai berkecimpung di bidang entrepreneurship. Memulai bisnis dari bangku kuliah sekedar untuk menambah uang saku atau persiapan ke depan sehingga nantinya setelah lulus kuliah tidak menjadi pengangguran. Masalah yang ditemui kebanyakan mahasiswa saat akan memulai usahanya adalah bingung menentukan apa yang akan dijadikan objek kewirausahaan dan bagaimana mengembangkannya.

Seminar bertajuk “Mengubah Hobi Menjadi Duit” ini berusaha menghilangkan pandangan dan anggapan mahasiswa selama ini bahwa memulai usaha secara mandiri adalah sesuatu yang sulit dan tidak mungkin. Bertempat di GSG IT Telkom pada hari Jumat (11/02) lalu, seorang wirausahawan muda bernama Dedy Dahlan menjadi pembicara utama seminar ini. Beliau adalah seorang pembicara, motivator dan penulis buku. Beberapa buku yang sudah ditulis diantaranya berjudul “Start Young” dan “PASSION”.

Sesaat setelah seminar dimulai, Dedy Dahlan atau yang akrab disapa Dedy ini sudah berhasil merebut perhatian peserta seminar dengan beberapa leluconnya sehingga seminar bisa berjalan lancar dan peserta pun mendengarkan dengan antusias. Selama kurang lebih 2 jam di atas panggung beliau membagi ilmu dan pengalamannya kepada semua peserta seminar bagaimana mengubah mindset peserta dari seorang worker menjadi seorang entrepreneur dan bagaimana menghasilkan uang dari hobi yang selama ini ditekuni dan disukai.

Acara ini diadakan oleh IT Telkom Young Entrepreneur Society (IYES) dan e-Camp sebagai bentuk pengenalan kepada mahasiswa akan adanya komunitas ini dan langkah awal mendorong mahasiswa agar berani berwirausaha. Seminar ini merupakan salah satu agenda kegiatan dari IYES selain beberapa kegiatan lain yang sudah rutin diadakan seperti CUBIS (Curhat Bisnis) dan lain sebagainya.

Patrakom Tawarkan Posisi Kosong


Sejak tahun 1985, PT. Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) tumbuh menjadi perusahaan yang focus di bidang penyediaan layanan jaringan telekomunikasi berupa komunikasi data, suara, video, multimedia, internet, dan printing jarak jauh. Seiring waktu, Patrakom mengembangkan usahanya dengan melayani industri yang membutuhkan penyelenggaraan jasa layanan telekomunikasi.

Tak dipungkiri lagi, prespektif baru di lingkungan bisnis telekomunikasi kian cepat berubah. Patrakom pun terus mengembangkan layanan-layanan baru yang sejalan dengan perkembangan tersebut. Tentunya kondisi ini menyebabkan Patrakom membutuhkan penambahan SDM.

Pada kunjungannya ke kampus Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Kamis (10/2), perwakilan Patrakom, Harjawan Balaningrat, mengabarkan bahwa ada beberapa posisi yang belum terisi.

“Masih banyak posisi yang kosong di Patrakom terutama di tingkat manajer dan teknisi,” ungkapnya.

Disampaikan Harjawan, saat ini komposisi karyawan di Patrakom terdiri dari pegawai tetap dan outsourching. Dengan tingkat pendidikan bervariasi mulai dari lulusan SMA, D3, S1, S2, dan S3.

“Muda, bersemangat dan memiliki daya juang yang tinggi, SDM seperti itulah yang ingin kami cari. Apalagi, saat ini Patrakom tengah melebarkan sayap pengembangan bisnis IT sampai ke Indonesia Timur,” kata Harjawan.

VSAT adalah salah satu produk layanan dari Patrakom. Mencakup IP, SCPS, MPLS/LS, dan Radio link. Produk terbaru Patrakom adalah adalah P – one (Patrakom – Outsourced Networks for the enterprise).

Beberapa posisi yang dibutuhkan oleh Patrakom di antaranya posisi untuk Manajer Pengembangan Usaha, Asisten Manajer Teknik Penjualan, Staf Operasi , IT Support, Staf Operasi HUB, Staf Operasi Pemeliharaan, Staf Operasi Proyek, Manajer Pemeliharaan, dan Tenaga Teknisi.

Harjawan datang bersama Deddy Priyo Rianto mewakili Patrakom. Kedatangan mereka disambut oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan IT Telkom, Ir. Budhi Yogaswara, MT dan Manager Career and Development Center (CDC) IT Telkom, Shanka Dwi Ciptaningsih, di ruang Rapat Gedung D IT Telkom.

Presma Lantik 73 Anggota BEM 2011


73 anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) angkatan 2011 Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) dilantik Presiden BEM, Tito Anugrah Perdana, Kamis (10/2), di Gedung GSG IT Telkom. Rektor IT Telkom, Ir. Ahmad Tri Hanuranto dan Manajer Kemahasiswaan, Drs. Lilik Leksono turut menyaksikan prosesi pelantikan sore itu. Selain itu perwakilan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dan Unit Kegiatan Mahasiswa turut berada di sana. Pun, tampak hadir Sri, Ketua RW 08 Sukabirus Dayeh kolot, mewakili masyarakat setempat.

Pada kesempatan tersebut, Ahmad mengutarakan,

“BEM dan ormawa harus mempunyasi visi yang searah dengan visi institusi. Mewujudkan impian institusi tidaklah mudah. Sehinggga kita harus mewujudkannya bersama-sama,”

Menurutnya, mahasiswa harus menjadi bagian untuk memahami institusi dan program-program kerja institusi. Perlu diketahui, institusi kini tengah fokus pada pembenahan tata kelola. Kepada mahasiswa Ahmad meminta untuk mengontrol kinerja institusi dengan cara konstruktif. Ia juga menyarankan agar mahasiswa dapat berperan aktif dengan meningkatkan prestasi. Karena reputasi institusi tergantung dari upaya seluruh civitas academica.

Mewakili BEM, Tito menyambut apresiasi kehadiran rektor pada pelantikan anggota BEM saat itu.

“Kehadiran Rektor mewakili institusi menjadi motivasi bagi BEM untuk bekerja lebih baik lagi dalam menjalankan tugasnya sesuai kapasitas masing-masing,” ungkapnya. Tito berharap bisa mewujudkan cita-cita bersama dan siap melangkah untuk kemajuan almamater.

Senin, 14 Februari 2011

Seminar Entrepreneurship “Mengubah Hobi Menjadi Duit”


Sekarang ini bukan hal yang istimewa jika seorang mahasiswa mulai berkecimpung di bidang entrepreneurship. Memulai bisnis dari bangku kuliah sekedar untuk menambah uang saku atau persiapan ke depan sehingga nantinya setelah lulus kuliah tidak menjadi pengangguran. Masalah yang ditemui kebanyakan mahasiswa saat akan memulai usahanya adalah bingung menentukan apa yang akan dijadikan objek kewirausahaan dan bagaimana mengembangkannya.

Seminar bertajuk “Mengubah Hobi Menjadi Duit” ini berusaha menghilangkan pandangan dan anggapan mahasiswa selama ini bahwa memulai usaha secara mandiri adalah sesuatu yang sulit dan tidak mungkin. Bertempat di GSG IT Telkom pada hari Jumat (11/02) lalu, seorang wirausahawan muda bernama Dedy Dahlan menjadi pembicara utama seminar ini. Beliau adalah seorang pembicara, motivator dan penulis buku.
Beberapa buku yang sudah ditulis diantaranya berjudul “Start Young” dan “PASSION”.

Sesaat setelah seminar dimulai, Dedy Dahlan atau yang akrab disapa Dedy ini sudah berhasil merebut perhatian peserta seminar dengan beberapa leluconnya sehingga seminar bisa berjalan lancar dan peserta pun mendengarkan dengan antusias. Selama kurang lebih 2 jam di atas panggung beliau membagi ilmu dan pengalamannya kepada semua peserta seminar bagaimana mengubah mindset peserta dari seorang worker menjadi seorang entrepreneur dan bagaimana menghasilkan uang dari hobi yang selama ini ditekuni dan disukai.

Acara ini diadakan oleh IT Telkom Young Entrepreneur Society (IYES) dan e-Camp sebagai bentuk pengenalan kepada mahasiswa akan adanya komunitas ini dan langkah awal mendorong mahasiswa agar berani berwirausaha. Seminar ini merupakan salah satu agenda kegiatan dari IYES selain beberapa kegiatan lain yang sudah rutin diadakan seperti CUBIS (Curhat Bisnis) dan lain sebagainya.

Kamis, 10 Februari 2011

Akreditasi Bukan Tujuan Akhir


Benar memang, setiap program studi di perguruan tinggi harus memiliki status akreditasi. Akreditasi menjadi bagian terpenting untuk mencerminkan mutu program studi di suatu perguruan tinggi. Mutu yang baik sebaiknya dipertahankan. Namun benarkah peringkat akreditasi menjadi tujuan akhir dari proses pendidikan.

“Bukan, akreditasi bukan tujuan akhir dari proses pendidikan,” ungkap Dekan Fakultas Informatika, Sri Widowati, Ir.,MT, pada sosialisasi Akreditasi B Program Studi S1 Informatika Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) di Gedung GSG IT Telkom, Rabu (9/2) yang di hadiri oleh dosen dan mahasiswa informatika. Sri memandang, pengguna lulusan program studi di IT Telkom adalah industri. Sehingga, IT Telkom terus berupaya memenuhi kebutuhan industri dengan mendidik dan membentuk mahasiswa menjadi lebih berkualitas, kompetitif dan berperiaku baik.

Semula, program studi S1 Informatika berperingkat akreditasi A. Namun berdasarkan akreditasi tahun 2010, program studi S1 Informatika mendapatkan peringkat akreditasi B. Peringkat akreditasi ditinjau berdasarkan penilaian kinerja sejak tahun 2006 sampai 2009. Penilaian menggunakan standar penilaian akreditasi BAN PT tahun 2008. Standar tersebut sudah mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, akibat adanya perubahan standar dan kondisi objektif yang berbeda. Hal itu berdampak pada banyaknya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang turun peringkat akreditasi, termasuk program studi Informatika IT Telkom. Lalu, apa yang bisa dilakukan IT Telkom untuk menyikapi keadaan ini?

“Civitas academica harus lebih solid. Kedepan institusi dan fakultas dapat menyusun dan mengimplementasikan kebijakan untuk perbaikan-perbaikan, terutama dalam bidang utama yaitu SDM, Riset dan Mahasiswa,”

Pun, kedepannya dosen harus lebih aktif mengembangkan diri dalam bidang riset, pengabdian masyarakat, dengan melibatkan mahasiswa dan studi lanjut. Dan mahasiswa harus lebih aktif berkontribusi khususnya dalam mempersingkat masa studi dan mempercepat masa tunggu kerja. Tak hanya itu, keterlibatan alumni juga berpengaruh pada penentuan peringkat akreditasi. Diharapkan alumni juga dapat berkrontribusi dalam pengembangan fakultas serta dukungan terhadap data-data tracer study.

Hasil akreditasi memang dapat dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam transfer kredit perguruan tinggi, pemberian bantuan dan alokasi dana serta pengakuan dari badan atau instansi yang lain. Jelasnya, Mempertahankan peringkat akreditasi yang sudah baik merupakan tanggung jawab bersama. Mulai institusi, fakultas, dosen, mahasiswa hingga alumni.

Study Banding Transkrip Softskill, Universitas STIKUBANK Semarang Kunjungi IT Telkom



Sistem Transkrip Aktivitas Mahasiswa (TAK) yang sudah berjalan kurang lebih 3 tahun di IT Telkom, ternyata menarik pihak institusi lain untuk menerapkannya. Rabu (9/2), Universitas STIKUBANK Semarang (UNISBANK) mengunjungi IT Telkom untuk melakukan studi banding mengenai transkrip softskill. Sekitar pukul 10.30 WIB rombongan dari UNISBANK yang terdiri dari staff non akademik dan beberapa mahasiswa tiba di IT Telkom. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Wakil Rektor I IT Telkom Heroe Wijanto didampingi Manajer Kemahasiswaan Lilik Leksono, Manajer Pemasaran dan Sekretariat Pimpinan Yani Nuraeni serta Manajer CDC Shanka Dwi Ciptaningsih. Bertempat di Ruang Rapat Gedung D lantai 1, acara kunjungan berlangsung dengan suasana cukup akrab. Tristiana Arianti selaku Pembantu Rektor I UNISBANK menyatakan bentuk kegiatan seperti ini sangat diperlukan untuk perkembangan institusi ke depan agar menjadi semakin baik.

“Kami mengucapkan terimakasih sekali pada IT Telkom atas sambutannya. Harapan Kami, Kita sesama lembaga pendidikan bisa saling sharing agar bisa membangun bangsa yang lebih baik.” ujar wanita yang biasa dipanggil Ibu Ana ini .

Pihak UNISBANK terlihat sangat antusias mengetahui sistem akademik dan kemahasiswaan di IT Telkom khususnya mengenai pengembangan softskill dan mekanisme TAK. Pihak IT Telkom sendiri memfasilitasi dengan memberikan penjelasan mengenai pengembangan karir dan pribadi mahasiswa oleh Manajer CDC dan mengenai kemahasiswaan oleh Manajer Kemahasiswaan. Pada acara tersebut, turut hadir pula Presiden Mahasiswa IT Telkom beserta Wakil Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Selain membahas kinerja institusi, mahasiswa UNISBANK pun mengajukan beberapa pertanyaan tentang organisasi dan kegiatan mahasiswa. Selama 3 jam, banyak sekali informasi bermanfaat yang digali dari masing-masing institusi.

Selasa, 08 Februari 2011

Kunjungan UNP Ke IT Telkom


Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) mendapatkan kunjungan dari sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP). Mereka didampingi oleh Sekretaris Jurusan Elektronika, Sukaya. Wakil Dekan II Fakultas Elektro dan Komunikasi IT Telkom, Dharu Arseno,Ir.,MT menerima kunjungan tersebut di Multimedia Room Learning Center, Jumat (4/2).

“Ke IT Telkom adalah salah satu tujuan kunjungan industri kami,” ujar Fuji, Mahasiswi Elektronika UNP 2009.

Sebelum kembali ke Padang, mahasiswa UNP sempat mengunjungi perpustakaan IT Telkom. Fuji berharap, kunjungan industri dapat memberi gambaran tentang hal-hal positif terkait sistem belajar dan fasilitas dari perguruan tinggi lain.

Seminar Work Collaborative System



Dunia bisnis di bidang IT (Information Technology), kian hari kian menjanjikan. Hasil-hasil riset pun mulai digandrungi untuk dijadikan produk yang layak jual dan menghasilkan keuntungan. Berlatar belakang hal tersebut, Rabu (2/2) Fakultas Informatika mengadakan seminar khusus untuk staff dan pengajar Fakultas Informatika dengan tajuk “Work Collaborative System dan Arahan Risetnya” . Bertempat di Ruang Rapat Fakultas Informatika, Gedung F IT Telkom lantai 1 , seminar yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam ini mendatangkan Yani Dama Putera yang pernah terlibat mengembangkan PT Codephile – sebuah perusahaan yang bergerak di bidang IT – dan merupakan salah satu alumni IT Telkom.

Seminar dimulai pukul 13.00 WIB dan diawali dengan kisah perjuangan PT Codephile hingga sukses seperti sekarang. ‘Make Your Works Flow ‘ , itulah tagline dari PT Codephile dan dari awal berdiri hingga sekarang perusahaan tersebut memiliki presentase kegagalan menangani proyek IT sebesar 0% . Peserta yang hadir pun sedikit tercengang dengan kenyataan tersebut. Seminar berjalan disertai beberapa canda yang dilontarkan oleh Yani yang sangat bersemangat menceritakan pengalamannya dalam merintis karier bisnis IT.

PT Codephile memilih menggunakan Work Collaborative System(WCS) untuk menyelesaikan proyek IT yang mereka kerjakan. “ Mengembangkan framework merupakan cara yang efektif agar solusi yang kami tawarkan menjadi mudah dan cepat untuk diimplementasikan,” papar Yani . WCS sendiri adalah sebuah sistem yang didesain untuk memberikan solusi terhadap kebutuhan customer IT yang terlibat dalam tugas umum mencapai tujuan mereka. Biasanya, sistem ini menghubungkan individu tidak secara fisik, namun bekerjasama dengan internet. Saat ini, riset di bidang WCS sudah semakin banyak. Perusahaan sekelas Microsoft pun memberikan perhatian lebih terhadap WCS, dengan adanya grup riset Microsoft The Communication and Collaboration Systems (CCS). PT Codephile merumuskan kemungkinan solusi dalam cara berkomunikasi ini bergantung pada tempat dan waktu. WCS diperlukan untuk keadaan waktu yang sama namun tempat berbeda. PT Codephile sudah berpengalaman menangani beberapa proyek WCS, dan saatnya IT Telkom mencoba riset tentang teknologi ini!

SMA Negeri 1 Cikarang Pusat Kembali Kunjungi Kampus Putih Biru


Awal tahun 2011, SMA Negeri 1 Cikarang Pusat kembali kunjungi IT Telkom. Selasa (2/11), sekitar 250 siswa SMA Negeri 1 Cikarang Pusat datang pukul 13.00 WIB tepat beserta para guru pendamping. Kedatangan mereka disambut oleh Public Relation IT Telkom Hetti Hidayati,S.Kom,MT beserta beberapa staf Bagian Pemasaran dan Sekretariat Institusi IT Telkom. Setelah selesai melaksanakan shalat dhuhur di Masjid Syamsul Ulum IT Telkom, para siswa dan guru langsung mengikuti acara ramah tamah dan presentasi dari pihak IT Telkom. Pada sambutannya , Ari Sugiyanto selaku perwakilan dari SMA Negeri 1 Cikarang Pusat menyatakan sangat senang dapat berkunjung kembali ke IT Telkom.

“ Bahagia sekali rasanya bisa kembali ke IT Telkom. Harapannya siswa dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, ” paparnya .

Pada kesempatan tersebut, siswa dijelaskan mengenai profil institusi beserta informasi penting berkaitan dengan fakultas dan jurusan yang ada di IT Telkom. Walaupun terlihat kelelahan, namun para siswa sangat bersemangat dan antusias untuk mengetahui lebih banyak, terbukti dengan beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh beberapa siswa yang cukup bagus. Tahun sebelumnya, SMA Negeri 1 Cikarang Pusat juga melakukan kunjungan kampus putih biru ini. Sepertinya sudah menjadi agenda tahunan pihak sekolah untuk datang ke IT Telkom.

Seusai acara di gedung K, para siswa diajak untuk berjalan-jalan ke UPT Perpustakaan, Learning Centre(LC). Mereka sangat senang berada di dalam LC karena terihat view yang indah dari dalam gedung dan ada banyak buku yang menarik. Kunjungan diakhiri dengan foto bersama di depan gedung LC.

Kunjungan UNP Ke IT Telkom



Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) mendapatkan kunjungan dari sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP). Mereka didampingi oleh Sekretaris Jurusan Elektronika, Sukaya. Wakil Dekan II Fakultas Elektro dan Komunikasi IT Telkom, Dharu Arseno,Ir.,MT menerima kunjungan tersebut di Multimedia Room Learning Center, Jumat (4/2).

“Ke IT Telkom adalah salah satu tujuan kunjungan industri kami,” ujar Fuji, Mahasiswi Elektronika UNP 2009.

Sebelum kembali ke Padang, mahasiswa UNP sempat mengunjungi perpustakaan IT Telkom. Fuji berharap, kunjungan industri dapat memberi gambaran tentang hal-hal positif terkait sistem belajar dan fasilitas dari perguruan tinggi lain.

Pat Mclaughlin, BSc.,MSc.,CENG FIEI MIEE, “Riset Indonesia Potensial”



Banyak akademisi yang menilai riset masih tertinggal jauh ketimbang negara-negara lain. Padahal menurut Pat Mclaughlin, BSc.,MSc.,CENG FIEI MIEE Presiden Institute of Technology Tallaght Dublin Ireland, “Indonesia potensial.” Untuk itu banyak riset yang bisa dilakukan, khususnya di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

“Mobile application, bidang itu potensial di Indonesia karena pasarnya bagus,” kata Pat, pada kesempatannya mengunjungi Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Rabu (19/1).

Bincang ihwal riset TIK, pesatnya perkembangan aplikasi mobile dan PC merupakan peluang yang baik. Apa lagi ke depan TIK cenderung pada era keterbukaan.

“Tengok saja Facebook dan Twitter, situs jejaring social semacam itu sudah akrab di kalangan masyarakat. Semuanya bisa diakses di PC dan ponsel,” kata Pat. “ Banyak penelitian yang bisa digali seperti mobile device, services, developing service untuk mobile device,” tambahnya.

Kondisi ini tentu berdampak positif pada perekonomian Indonesia. Akunya, ia selalu memikirkan beberapa ide topik riset serta kemungkinannya untuk dikerjasamakan dengan peneliti dari negara lain, termasuk Indonesia.

“Kerjasama mungkin saja bisa diawali dengan pertukaran staf pengajar, kemudian berlanjut ke join riset. Inilah saatnya kita mengeksplorasi potensi-potensi kolaborasi,”

Ia menilai, pendidikan di Indonesia sudah cukup baik. Tentu hal itu menjadi kabar baik bagi Irlandia pula mengingat Irlandia tengah menggenjot kerjasama dengan berbagai institusi pendidikan di Asia, termasuk Indonesia.

Solusi untuk Reformasi Akademik



Wajah pendidikan di Indonesia selama ini masih berujung pada tujuan ekonomi. Ini menjadi efek samping negatif dari pendidikan, misalnya maraknya koruptor yang muncul dari kalangan orang berpendidikan. Wancana ini menjadi sentilan Dekan Fakultas Rekayasa Industri, Wiyono, Ir.,MT terhadap masalah pendidikan di Indonesia.

“Orientasi ekonomi dan dunia kerja menjadi dampak negatif dari sistem pendidikan di Indonesia. Dunia pendidikan seolah terjebak dalam idealisme dan pragmatisme,” ucap Wiyono, dalam RAKOR Akademik IT Telkom di gedung K kampus IT Telkom, Rabu (2/2).

Jelasnya, secara makro kebutuhan masyarakat dan industri terkait technical skill dan personal quality lulusan sangat beragam. Salah satunya mengutamakan kemampuan entrepreneurship.

“Ada beberapa solusi untuk mereformasi bidang akademik di IT Telkom, yakni artikulasi dalam skala penilaian, integrasi penyampaian mata kuliah dan revitalisasi link and match,” ungkapnya.

Artikulasi dalam skala penilaian, disampaikan Wiyono, maksudnya secara internal merupakan panduan yang menunjukan usaha dan perilaku peserta didik. Contoh, penilaian A standarnya diberikan kepada peserta didik excellent, outstanding, leading, sharing, well prepared, serta well managed. Penilaian B, diberikan jika peserta didik berprestasi good- baik, diatas passing grade, aktif dalam e – learning, serta mengikuti ujian. Sementara C, disebut OK, jika peserta didik ada usaha untuk mendapat kebutuhan mendasar, serta score for effort - nilai untuk usaha. Sementara D disebut buruk, dan E dianggap gagal.

“Untuk mahasiswa dengan nilai D dan E, jangan diabaikan namun perlu treatment khusus. Jika perlu diberi training motivasi untuk mau memperbaiki diri. Jika tidak ada keinginan memperbaiki diri, kembalikan saja pada orang tuanya,” kata Wiyono.Untuk integrasi penyampaian mata kuliah, Wiyono mengungkapkan bisa diimplementasikan dengan adanya koordinator kelompok mata kuliah tertentu serta pengaturan pengerjaan ujian TA.

Menyoal revitalisasi link and match, bermaksud supaya antara pengajaran di kampus dengan kebutuhan industri lebih disesuaikan.

“Namun, baiknya tidak hanya dosen yang berperan aktif, melainkan mahasiswa tingkat atas pun dapat menularkan ilmunya ke mahasiswa di tingkat bawah,” pungkasnya.

Lektor dan Asisten Ahli Terkini

Bertempat di gedung K kampus Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) berlangsung Rapat Koordinasi (Rakor) Akademik IT Telkom, Rabu (2/2). Pada kesempatan tersebut diumumkan 6 dosen yang mendapatkan Jabatan Fungsional Akademik (JFA) sebagai Lektor dan Asisten Ahli berdasarkan SK YPT No. 43/SDM-04/YPT/2010 yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Oktober 2010. Keenam orang tersebut adalah :

1. Rimba Whidiana Ciptasari, S.Si, MT dari asisten ahli menjadi lektor
2. Drs. Suprayogi, MT dari asisten ahli menjadi lektor
3. Muhammad Nasrun, S.Si, MT sebagai asisten ahli
4. Pratya Poeri Suryadhini, MT sebagai asisten ahli
5. Bedy Purnama, S.Si, MT sebagai asisten ahli
6. Astri Novianty, ST, MT sebagai asisten ahli

RAKOR Isukan Tantangan IT Telkom


Bertempat di gedung K kampus Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) berlangsung Rapat Koordinasi (Rakor) Akademik IT Telkom, Rabu (2/2). Pada kesempatan tersebut Rektor IT Telkom, Ir. Ahmad Tri Hanuranto, MT, mengabarkan beberapa tantangan harus dihadapi IT Telkom. Di antaranya terkait tata kelola, infrastruktur, SDM dan keuangan.

“Peningkatan tatakelola harus dimotori dengan peningkatan kerja sama dosen. Pun, meski secara nasional infrastruktur IT Telkom sudah dianggap memenuhi , namun ditingkat internasional masih banyak yang harus ditingkatkan untuk memberikan value yang tinggi pada proses belajar mengajar,”” kata Ahmad.

Ihwal infrastruktur pada presentasinya Wakil Rektor Bidang Akademik, Heroe Wijanto, Ir.,MT menyebutkan,

“Dengan jumlah dosen 294 , dan 7200 mahasiswa aktif, rataan okupansi ruang perkuliahan pada pukul 07.00 – 17.00 saat ini masih 85%. Diharapkan, ke depan bisa semakin ditekan ke angka 75% - 65% untuk mengurangi bentrok jadwal,”

Jelasnya, sementara jumlah ruangan yang bisa dipakai saat ini 114 kelas. Di mana gedung perkuliahan (A dan B) sudah mengalami perubahan, dengan penambahan ruang P3K, ruang bimbingan dan konseling, ruang transit dosen yg telah diperluas, dan ruang pos, serta cleaning service dan satpam.

Re-Kreasi Menuju IT Telkom Impian


Segenap pimpinan Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) mengikuti Workshop Leadership “Re-Kreasi Menuju IT Telkom Impian”, Senin- Selasa (31/1-1/2). Acara berlangsung di Ciater Spa, Subang Jawa Barat.

Workshop ini merupakan upaya konsolidasi pimpinan dalam mengelola dan mengembangkan institusi kearah lebih baik, mengingat Struktur Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) IT Telkom yang baru.

“Re-Kreasi. Berarti memunculkan kembali kreasi,” kata Hary Setyowibowo, S.Psi, psikolog sekaligus fasilitator workshop dari Leap Institute.

Jelasnya, workshop leadership mampu memberikan stimulan yang mampu membangkitkan semangat baru, kemudian membangkitkan pola pikir pemimpin untuk membuat sebuah kreasi berupa gagasan, ide dan terobosan baru.

“Gagasan inilah yang nantinya memunculkan suatu inisiatif-inisiatif startegis yang bisa diimplementasikan oleh pimpinan,”

Workshop dikondisikan layaknya ruang-ruang dialog organisasi. Menurut Hary, hal ini memungkinkan peserta workshop mempunyai pengalaman baru dalam menciptakan ruang-ruang dialog yang lebih konstruktif. Sehingga, pada saat kembali ke maanajemen IT Telkom para pimpinan dapat mengimplementasikannya. Ihwal pentingnya workshop kepemimpinan Hary pun mengungkapkan,

“Setiap kepemimpinan pasti berbeda dan membutuhkan cara-cara yang berbeda. Sehingga pemimpin terdorong untuk merenungkan kembali seperti apa kepemimpinan saat ini,” kata Hary.

Melalui workshop ini diharapkan peserta workshop dapat lebih memahami prinsip-prinsip yang harus dilakukan dalam kepemimpinan serta bagaimana membangun relasi positif dalam organisasi.

Kepemimpinan, Perubahan dan Budaya Organisasi


Perubahan budaya organisasi karena berubahnya organisasi memang akibat yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Suka tidak suka, siap tidak siap, perubahan harus dijalani. Kalau ada perubahan organisasi berarti termasuk perubahan budaya orang-orang di dalamnya. Namun, mengubah budaya tak semudah membalikan telapak tangan. Lalu, inikah kendalanya?

Pakar psikologi organisasi Leap Institute, Hary Setyowibowo, S.Psi mengungkapkan,

“Untuk mengubah budaya organisasi, pimpinan harus mampu munculkan sense of urgency. Dimana setiap elemen organisasi merasa penting untuk berubah,”

Jelasnya, pentingnya perubahan ini yang perlu digaungkan dan dibuat menarik. Saat seseorang sudah memiliki kemauan melakukan perubahan maka harus didukung dengan fasilitas yang mendukungnya berubah. Setelah itu, maka ia akan tahu manfaat perubahan itu bagi dirinya. Kemudian anggota organisasi harus mendapatkan apresiasi dari perubahan itu.

“Terkadang, seorang pimpinan organisasi keliru dengan selalu menilai hasil akhir. Padahal seorang pemimpin yang baik tak hanya memberikan apresiasi terhadap hasil, melainkan memberikan apresiasi terhadap proses dan upaya yang terlanjur dilakukan,”papar Hary.

Menurut Hary, suatu organisasi harus menjadi besar. Dengan menjadi besar maka suatu organisasi akan memiliki potensi yang luar biasa. Hanya saja harus dibedakan antara memperlakukan organisai besar dan organisasi kecil. Tatakelolanya harus disesuaikan.

“Kenapa organisasi besar cenderung lebih rentan? Karena prilaku dan sistem organisasinya tidak berubah. Jadi bukan karena besar atau kecilnya struktur organisasi yang jadi masalah,” ujar Hary.

Saat organisai menjadi besar, ada desentralisasi, dimana setiap elemen organisasi diberi kepercayaan dan kewenangan agar lebih leluasa bergerak. Sehingga oraganisasi menjadi semakin besar dan berpotensi.