Selasa, 16 November 2010

Rileks dan Gembira dengan Mind Map


Rileks dan gembira boleh jadi merupakan kunci kesuksesan kita. Hanya dengan perasaan gembira, seseorang bisa menemuan jalan kreatif dan inovatif. Dan hanya dengan kondisi rileks seseorang lebih mudah menetapkan dan mencapai tujuan.
Mahasiswi di asrama putri IT Telkom punya cara mengasyikan untuk merasa rileks dan gembira, dengan mengikuti workshop Mind Map, Jumat (12/11). Dengan mentor Mind Map, Leina Dewi Magdalena.

Menurut Leina, Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak. Harfiahnya, memetakan otak kita. Lalu bagaimana Mindmap daapat membantu otak kita?

“Mind Map membantu kita dalam membuat rencana dan berkomunikasi. Sehingga membuat kita menjadi lebih kreatif dan memudahkan untuk memusatkan perhatian. Mind Map juga memudahkan untuk menyusun pikiran, mengingat dengan baik, belajar lebih cepat dan efisien,” papar Leina.

Dan beginilah cara Mind Map bekerja. Mind Map mengaktifkan seluruh otak kemudian membereskan akal dari kekusutan mental. Kemudian memungkinkan kita untuk fokus pada pokok bahasan. Mind Map membantu kita untuk menunjukan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah, kemudian memberikan gambaran jelas pada keseluruhan dan perincian.

Dengan suasana gembira, sekitar 50 mahasiswi IT Telkom mengikuti Workshop Mind Map di Learning Center kampus IT Telkom. Acara tersebut berlangsung sejak pagi hingga sore.

Akses Intelligent untuk Kuliah Online

Mudah. Cukup dengan mengakses INTELLIGENT di http:// elearning. ittelkom.ac.id/ melalui web browser mahasiswa sudah bisa mengikuti kuliah online.
Jangan lupa, lakukan register terlebih dahulu dengan mengisi data diri pada laman yang telah disediakan. Setelah aplikasi terkirim tunggulah validasinya dengan konfirmasi melalui email. Login, kemudian cari mata kuliah yang ingin dipelajari.

“Belajar tak hanya bisa dilakukan di kelas. Mahasiswa bisa memanfaatkan INTELLIGENT sebagai fasilitas untuk memudahkan kegiatan belajar,” ungkap Hetti Hidayati, ST.,MKom, dosen Fakultas Informatika sekaligus Public Relation IT Telkom.

Sementara ini, kata Hetti, ada 16 mata kuliah yang bisa diakses melalui INTELLIGENT. Mata kuliah ini adalah mata kuliah yang termasuk teaching grant IT Telkom. Selain mahasiswa, dosen juga bisa memanfaatkan INTELLIGENT sebagai media yang dapat membantunya dalam penyampaian mata kuliah.

Hetti berharap, keberadaan INTELLIGENT akan memberi kontribusi positif terhadap tingkat kelulusan di IT Telkom. Hingga saat ini tim PHKI IT Telkom masih mensosialisasikan INTELLIGENT kepada mahasiswa dan dosen. Salah satunya adalah dengan Pelatihan Multimedia E-Learning Menggunakan Adobe Flash untuk dosen IT Telkom dan Pelatihan Optimalisasi Pemanfaatan INTELLIGENT untuk mahasiswa IT Telkom, yang telah berlangsung di Kampus IT Telkom, Jumat (12/11).

TV Kampus IT Telkom Telah Hadir

TV Kampus Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) kini telah hadir. TV Kampus IT Telkom, ESFERA, telah diluncurkan pada bulan Oktober lalu. Di usia siarannya yang masih satu bulan, ESFERA muncul sebagai media yang memberitakan berbagai situasi kampus. Baik warta-warta yang bersifat akademik maupun non-akademik, serta masyarakat sekitar IT Telkom.

Televisi, salah satu contoh media yang dianggap paling sukses dalam mendorong perubahan. Diinpirasikan oleh gagasan tersebut, akhirnya mahasiswa IT Telkom ayang tergabung di laboratorium CATV IT Telkom merealisasikan keinginannya untuk membuat TV Kampus yang ber-tagline “ESFERA, Inspirasi Kita !” tersebut.

ESFERA adalah TV Kampus Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) yang merupakan embrio hasil riset dari mahasiswa IT Telkom di laboratorium CATV. ESFERA baru diluncurkan Oktober lalu. Kru-nya pun belum banyak. Disampaikan Ezra, salah satu mahasiswa penggiat ESFERA,

“ESFERA masih membutuhkan teman-teman mahasiswa yang lain untuk bergabung menjadi Kru-ESFERA,” pada acara Open Mind ESFERA, Selasa (9/11).

Menyikapi kebutuhan ini, ESFERA membuka kesempatan bagi mahasiswa IT Telkom untuk bergabung melalui Open Mind ESFERA dan Open Table ESFERA yang telah berlangsung Rabu-Kamis (3-4/11).

SMA PB Sudirman : Kunjungan Sebelum UAN


Ujian Akhir Nasional (UAN) sudah di hadapan mata. Namun, kesempatan ini dimanfaatkan siswa-siswi SMA PB Sudirman untuk mengunjungi kampus putih biru, Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Kamis (11/11).

Kepala Bagian Sekretariat Instusi IT Telkom, Drs. Lilik Leksono menyambut kedatangan siswa kelas khusus percepatan PB Sudirman ini di Ruang Multimedia Learning Center IT Telkom. Siswa-siswi didampingi oleh para guru dan Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas, Agus Riyanto.

“Kendati UAN masih berlangsung pada bulan April mendatang, Kami ingin mengajak siswa-siswi PB Sudirman untuk mengunjungi IT Telkom. Supaya wawasan dan pengenalan mereka terhadap perguruan tinggi bertambah,” kata Agus.

Pada kesempatan tersebut, Lilik menyampaikan beberapa informasi mengenai institusi dan program studi yang ada di IT Telkom.

Setelah itu, siswa-siswi PB Sudirman menyempatkan diri untuk mengunjungi beberapa tempat di kampus IT Telkom, seperti perpustakaan IT Telkom, laboratorium CDMA, laboratorium CATV, dan redaksi TV Kampus IT Telkom, ESFERA.

Menilik Prospek Penelitian Biomedis


Modifikasi peralatan instrumentasi dan pencitraan, pengembangan rekayasa jaringan untuk keperluan rehabilitasi medik dan pengembangan sistem informasi medis, menjadikan keilmuan dan keahlian berkembang ke ranah perpaduan antara teknologi dan ilmu kedokteran. Disinilah kemunculan Teknologi Biomedis (Biospin) bermulai, dengan tujuan memberikan kemudahan kepada masyarakat.

Dekan Fakultas Elektro dan Komunikasi, Ir. Achmad Ali Muayadi, MSc.,PhD, pada seminar Prospek Penelitian dalam Instrumentasi Biomedis, di GSG IT Telkom, Kamis (11/11), menyebutkan,

“Prospek penelitian di bidang teknologi biomedis masih sangat luas. Masih banyak pengembangan-pengembangan yang bisa dilakukan kedepan,”

Senada dengan Achmad, Dr.dr. Fransisca Srioetami T, Sp.PK.,M.Si, mengungkapkan,

“Teknologi biomedis merupakan aplikasi prinsip-prinsip teknologi dalam bidang medis, penggabungan bidang mekanika, elektronika, informatika, kimia dan biologi, sehingga masih banyak bidang riset yang masih bisa dikaji untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi pasien. Kajian tersebut di antaranya bidang biomechanics and tissue engineering, molecular bioengineering (Drug design) dan biomedical imaging diagnostics,”

Tambahnya, ada banyak hal yang perlu diketahui seseorang sebelum melakukan mendalami biomedis. Salah satunya adalah ilmu fisiologi dan patofisiologi.

Pendidikan itu Interaksi, Bukan Birokrasi.

Pergeseran persepsi tentang pendidikan kerap menimbulkan masalah. Urusan birokrasi lembaga pendidikan kadangkala mengabaikan kualitas belajar mengajar maupun kualitas interaksi antara dosen dan mahasiswa. Patut dicermati, pendidikan merupakan kunci utama menuju masa depan yang lebih baik. Jika itu benar, tentu pendidikan harus betul-betul membawa semangat pendidikan. Kehidupan akademik yang dicita-citakan bukan sekedar pelatihan dan pengajaran dan bukan sekedar menjalani aturan akademik.

“Pendidikan sering disamakan dengan pengajaran. Kemudian direduksi menjadi usaha mengejar tanda lulus, sertifikat, ijazah dan gelar. Tak jarang sebuah perguruan tinggi terlalu fokus pada peningkatan daya tampung dan efisiensi daripada kualitas penyelenggaraan pendidikannya,” ungkap Prof. Frans Mardi Hartanto, Ir.,PhD, pada Workshop Peningkatan Tatakelola IT Telkom melalui Program GUG, Selasa (9/11).Hematnya, pendidikan tidak berhenti pada waktu anak didik mendapatkan ijazah. Pendidikan adalah proses berkelanjutan dalam upaya membangun karakter anak didik.

Jelasnya, dalam upaya membangun karakter mahasiswa harus diperlakukan secara dewasa. Karena tantangan saat ini adalah perubahan lingkungan yang tidak menentu dan tak mudah diprediksi. Agar berhasil mencapai kesuksesan seseorang perlu memiliki daya tahan kuat, semangat juang dan etos kerja yang tinggi. Semangat juang dapat memudahkan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial dan perubahan kerja yang tak tentu. Pendidikan kontemporer perlu secara jelas diarahkan untuk menyiapkan mahasiswa agar mereka mampu menghadapi tantangan kehidupan masa depan.

“Sangat naïf, apabila pengukuran keberhasilan pendidikan diukuran dari keberhasilan jangka pendek. Seperti jumlah kelulusan ujian nasional, jumlah drop out, dan jumlah penerimaan mahasiswa. Padahal hakikatnya pendidikan adalah investasi modal insani yang bisa diharapkan,” pungkas Frans.

Selasa, 09 November 2010

FAST Nostalgia Masa Kuliah


Mengenang masa lalu bisa membuat siapa saja terharu, gembira, tersenyum bahkan tertawa terpingkal. Bisa jadi karena kesengajaan atau ketidaksengajaan yang dilakukan di waktu lampau. Hal yang sama dirasakan oleh alumni STT Telkom yang tergabung dalam Forum Alumni Institut Teknologi Telkom (FAST). Menyadari arti nostalgia, FAST berbagi pengalaman dengan mahasiswa Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) pada gelaran FAST Back To Campus and Vacancy Training di GSG IT Telkom, Sabtu (6/11).

Mochamad James dan Binsar Pardede adalah salah satu dari sekian banyak alumni yang menjadi bagian dari STT Telkom beberapa waktu silam. Pun, Ia berbagi cerita,

“Yang saya dapat dari STT Telkom setelah lulus adalah kebanggaan. Setelah lulus saya langsung diterima bekerja di PT. Telkom,” ungkap Binsar. Akhinya kebanggan itu pulalah yang membuatnya bertahan selama 13 tahun menggeluti teknologi jaringan di Telkom.

Lain halnya Mochamad James. James, begitu ia disapa, menganggap dunia kampus dan dunia kerja adalah hal yang berbeda. Kendati mengaku pernah menjadi pegawai dan dosen, tampaknya James lebih menyukai dunia bisnis dalam karirnya.

“Menjadi pebisnis cuma membutuhkan 3 modal. Yakni keyakinan, keberanian dan aksi. Yakin menjadi pengusaha, berani karena bisnis hanya untuk orang yang pemberani, aksi karena bisnis tidak perlu banyak berpikir. Kelamaan berpikir malah kesempatan diambil orang,” lugasnya. Akunya, dunia wirausaha tidak sama dengan dunia kerja yang lebih terprediksi.

Bagi mahasiswa IT Telkom, pengalaman alumni mungkin bisa menjadi inspirasi positif. Gelaran FAST Back to Campus saat itu benar-benar menjadi ajang sharing pengalaman bagi alumni IT Telkom yang sudah sukses dalam dunia karir.Selain kewirausahaan, mereka sharing mengenai profesionalitas dan pengabdian keilmuan bidang teknologi informasi dan telekomunikasi.

Jumat, 05 November 2010

Sosialisasi PIMNAS Sejak Dini

PIMNAS XXIII di Universitas Mahasaraswati Denpasar boleh saja telah berakhir Juli lalu. Namun semangatnya jangan pernah padam. Siapa tahu giliran Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) yang akan memboyong piala bergilir Menteri Pendidikan Nasional “adhikarta Kertawidya”. Semoga.

Baliho informasi PIMNAS telah terpasang di dekat gerbang masuk kampus IT Telkom. Tempat strategis yang memudahkan mahasiswa IT Telkom untuk mengetahui jadwal-jadwal PIMNAS.

“Sosialisasi PIMNAS dilakukan setiap hari. IT Telkom menargetkan minimal 170 proposal untuk PIMNAS 2011,” kata Kepala Bagian Kemahasiswaan IT Telkom, Dra. Endang Budiasih, MT,

Jelasnya, sosialisasi juga gencar dilakukan terhadap mahasiswa baru untuk memperkenalkan mereka dengan kompetisi-kompetisi di tingkat perguruan tinggi.

“Kita selalu berharap mendapatkan piala bergilir di setiap kompetisi, termasuk PIMNAS” ujarnya.

Endang menyarankan, kalau mahasiswa IT Telkom ingin meraih emas di PIMNAS mendatang, maka persiapannya harus sejak dini. Kalau bisa, menjadikan penelitian itu sebagai kebiasaan sehari-hari. Oleh karena itu, Bagian Kemahasiswaan IT Telkom melakukan pembinaan sejak dini. Dari mulai mengatur jadwal dan sosialisasi. Pembinaan juga dilakukan di fakultas masing-masing.

Rabu, 03 November 2010

Guru BK Keluhkan Kebingungan Siswa Dalam Menentukan Perguruan Tinggi


Menentukan pilihan perguruan tinggi harus ditanamkan sejak usia SMA. Rupanya hal itu menjadi perhatian bagi guru-guru BK (Bimbingan dan Konseling) SMA dan SMK Cirebon. Pada kesempatan yang baik, 39 orang guru BK ini melakukan studi banding ke Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) dan perguruan tinggi dibawah Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) lainnya, Selasa (2/11). Isi-isu seputar siswa SMA menjadi wancana hangat pada diskusi yang berlangsung di Multimedia Room Learning Center IT Telkom itu.

Guru BK SMA asal Cirebon Lina Maryani mengeluhkan, masih banyak menemukan siswa SMA yang kebingungan menentukan perguruan tinggi mana yang akan dipilihnya setelah lulus. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan siswa tentang prospek suatu perguruan tinggi.

Manager Career Development Center (CDC), Drs Shanka Dwi Ciptaningsih menilai hal tersebut memang masalah klasik. CDC pun kerap menemui masalah yang sama terhadap mahasiswa IT Telkom. Itulah alasan mengapa CDC IT Telkom menerapkan program Personal Goal Setting (PGS) sejak 2007 lalu,

“PGS adalah salah satu upaya IT Telkom untuk membantu mahasiswa mengenali kemampuan diri, menentukan prioritas, mengatur waktu dan membangun rasa tanggung jawab. Dengan demikian, memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk gambaran tentang masa depannya,” kata Shanka.

Diceritakannya, di tahun 1983, sebuah penelitian yang dilakukan Damon Burton menunjukan bahwa seseorang yang merencanakan Personal Goal dan melaksanakannya secara efektif maka ia lebih terbebas dari perasaan cemas dan stres sehingga ia merasa lebih bahagia. Pun, ia mampu berkonsentrasi dengan baik. Bahkan performansinya pun terlihat baik karena tampak lebih percaya diri. Personal Goal memang sarat khasiat namun harus disikapi secara akurat.

Personal Goal merupakan rumusan target-target yang dapat membantu mahasiswa agar tetap fokus pada cita-citanya. PGS mampu merubah cara pandang mahasiswa sehingga membentuk kebiasaan baru yang lebih positif. Dampak positif tersebut mengarah pada pengembangan diri dan perbaikan performansi yang meliputi pengembangan keterampilan, kemampuan, dan bakat.