Rabu, 23 Desember 2009

Zyrex Jejaki Kerjasama

PT. Zyrexindo Mandiri Buana yang merupakan produsen laptop merk Zyrex datang ke IT Telkom pada selasa ini (15/12). Ditemui oleh Warek Bidang Akademik, Dr. Rendy Munadi dan KA. BAG Pemasaran dan Kerjasama Drs. Mahmud Imrona, MT di ruang rapat gedung rektorat - Lantai 1, beberapa wakil dari PT Zyrexindo yang dipimpin Bambang Gustono –Branch Manager Area Bandung menjelaskan seputar hal tentang laptop Zyrex.

“Ini pertama kali kami datang ke kampus IT Telkom untuk menawarkan kerjasama dengan pihak manajemen seputar produk kami, Zyrex “ ujar Bambang Gustono.

Dalam perbincangan tersebut, Zyrex banyak menceritakan pengalaman kerjasama dengan dunia pendidikan khususnya setingkat SMK dan Universitas.

“ Kami sudah menjalin banyak kerjasama baik itu penjualan produk maupun product knowledge sendiri kepada para siswa di SMK dan Universitas. “ tambah Bambang.

Dijelaskannya beberapa waktu yang lalu Zyrex mengadakan kerjasama dengan salah satu kampus di Salatiga tentang perakitan PC. Dimana para mahasiswa diajarkan bagaimana merakit PC dan PC hasil rakitannya kemudian langsung menjadi milik mahasiswa. Sementara di tempat lainnya Zyrex yang memiliki 70 Service Center di Indonesia ini berusaha untuk lebih memperkenalkan teknologi dan produknya melalui pendekatan pembuatan Gerai Service Center, membuka stand khusus pada event-event kampus, dan membuka pameran.

“ Kami sudah membuka Gerai Service Center khusus di beberapa kampus di wilayah Jakarta. Tujuannya tak lain agar mahasiswa lebih mudah melakukan proses perbaikan apabila produk kami mengalami kerusakan dan waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan tidak terlalu lama. “ kata bambang.

Zyrex mengklaim produknya lebih unggul dari beberapa bidang seperti,
1. Keunggulan pada Repair Time di Service Center, dimana para pelanggan tidak harus menunggu lama untuk perbaikan produknya dengan jaminan kurang dari 24 jam.
2. Karena Zyrex adalah merk lokal maka mereka lebih mengutamakan Quality of Service dan Quality Product sehingga para pelanggan Zyrex tetap dapat menikmati berbagai kemudahan.
3. Dalam melakukan uji pasar, Zyrex mendapat banyak masukan dari para pelanggannya maupun melihat langsung ke umum. Oleh sebab itu produk ini memiliki keunggulan lebih pada system Heat Management.
Ditanya soal bentuk kerjasama, Zyrex siap membantu pihak IT Telkom untuk membuka Posko/ gerai tersendiri di lingkungan kampus dengan catatan sudah melebihi 100 unit. Perihal kemungkinan untuk mem-bundle produk Zyrex sendiri pihak IT Telkom belum bisa menjanjikan karena harus terlebih dahulu dibicarakan pihak manajemen.


( df/ BSI )

Sosialisasi GUG dan COC untuk IT TELKOM

Good University Governance ( GUG ) dan Code of Conduct ( COC ) yang segera akan diimplentasikan di IT Telkom mulai disosialisasikan. Sebagai bentuk awalnya, pada hari Rabu (16/12 ) ini beberapa wakil dari pihak manajemen, dosen, staf, dan mahasiswa diundang untuk mengikuti kegiatan sosialisasi GUG dan COC.
Bertempat di ruang VIP B Gedung Serba Guna IT Telkom, LEKMI ITB yang ditunjuk sebagai Konsultan dalam kesempatan tersebut mempresentasikan tentang implementasi dari GUG dan COC dimana IT Telkom sama sekali belum memiliki metode atau alat ukur untuk pencapaiannya.

Dalam penjelasannya Asep Herdiansyah, mewakili tim LEKMI ITB menjelaskan paparan singkat mengenai GUG dan COC. GUG yang disebut dalam bahasa sederhana sebagai peraturan normatif untuk mengelola IT Telkom harus berprinsip pada TARIF ( Transparansi, Akuntabilitas, Responsibiltas, Independensi, dan Fairness/ Keadilan ). Semua ini memiliki tujuan agar Tri Darma pendidikan di lingkungan IT Telkom dapat terwujud. Adapun budaya organisasi, tata nilai, serta COC akan ikut serta mendorong tercapainya GUG itu sendiri.

Tiga pilar untuk dapat mengimplementasikan GUG sesuai dengan tujuannya antara lain sistem kepimpinan yang terarah dan mendorong segenap anggota dan komponen organisasi untuk pencapaian institusi, selanjutnya adalah sistem manajemen yang efektif dan selaras, dan terakhir ialah landasan budaya organisasi yang kuat ( nilai, kepercayaan, harapn, prinsip, arti, perilaku, dan persepsi )
( df/ BSI )

Workshop BORANG Terbaru BAN PT Jenjang S1 di Lingkungan anggota APTIKOM



Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) yang menghimpun perguruan tinggi informatika dan komputer di seluruh Indonesia berusaha untuk menyelesaikan masalah dan tantangan yang dihadapi para anggotanya, dalam rangkaian pertemuan di antara para anggotanya yang dicetuskan melalui pemikiran, usulan, diskusi dan pembahasan serta berusaha untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kali ini IT Telkom menjadi tuan rumah penyelenggara Workshop BORANG Terbaru BAN PT jenjang S1 di lingkungan anggota APTIKOM.

Workshop yang dilaksanakan hingga sore ini membahas mengenai BORANG terbaru untuk Fakultas atau Sekolah Tinggi. Dalam sambutan awalnya, pihak IT Telkom yang diwakili oleh Warek I bidang Akademik Dr. Rendy Munadi mengatakan bahwa Borang terbaru dari BAN PT ini merupakan langkah awal yang besar menuju penyempurnaan standar dari borang sebelumnya. Diharapkan dengan adanya Borang terbaru seluruh anggota Aptikom dapat mengimplementasikannya di masing-masing lingkungan kampus sebagai satu dasar dan satu kesamaan untuk menyelenggarakan pendidikan.

Selanjutnya dari pihak Aptikom yang diwakili oleh Prof. Dr. Iping Supriana Suwardi, DEA membeberkan beberapa rencana dan juga acara yang bakal digelar sepanjang tahun 2010 seperti,

• Munas APTIKOM 2010 yang akan digelar di Jawa Barat dan POLTEK TELKOM didaulat sebagai tuan rumahnya.
• Pencanangan E-Government di 136 kecamatan seluruh Jawa Barat.
• Pembuatan buletin Aptikom bagi para naggota-anggotanya yang akan dimulai pada bulan januari 2010.
• Pemberian penghargaan bergengsi untuk situs-situs pemerintah jawa barat ( JABAR E-GOV AWARD 2010 ).
• Workshop Mata Kuliah ilmu komputer seluruh PT anggota aptikom di Indonesia.
• Pelatihan SISCO bagi para anggota Aptikom
• Seminar Strategi dan Malcolm Baldridge

Bahasan selanjutnya dibawakan oleh Dr. Zaenal Hasibuan dengan moderator ibu Dr. Esmeralda Contessa Djamal, MT. Dr. Zaenal Hasibuan yang lebih akrab dipanggil bang Ucok ini kemudian menerangkan materi lebih lanjut mengenai isi dari borang terbaru.


Om David-BSI

Business Fair 2009 : The Beginning of Success

Ajang tahunan bagi para mahasiswa yang mengambil mata kuliah khusus kewirausahaan ini digelar mulai 21 – 23 Desember 2009. Mengambil tempat di GSG IT Telkom, Business Fair 2009 yang mengambil tema unik “ The Beginning of Success “ diikuti oleh 25 stand dari mahasiswa Fakultas Rekayasa Industri dan Fakultas Informatika. Acara kali ini memang mengalami penurunan dari segi stand namun untuk urusan kualitas agaknya bisa dikatakan lebih baik.



“ Kami baru pertama kali mengikuti Business Fair ini dan tentu saja kami merasa optimis tentang peluang usaha jualan kami ke depan! “ ujar Frida, salah satu mahasiswa yang membuka stand khusus makan dan minuman.

Ditemui di tempat terpisah Ketua Panitia Business Fair mengungkapkan beberapa hal mendasar yang nampak berubah di event tahun ini. Diantaranya soal jumlah peserta yang turun dari 32 stand kini hanya ada 25 stand. Hal ini dikarenakan para mahasiswa dari Fakultas Teknik Elektro tidak ada yang mengambil mata kuliah ini.

“ Tahun lalu dominasi mahasiswa dari FE sangat besar dan menjadikan event ini pun penuh. Tapi kami tidak kecewa karena kami optimis, event kali ini akan berlancar sukses! “ jawab Ketua panitia.

Nampak lebih dari 6 meja saji berukuran besar disiapkan untuk para tamu pengunjung. Acara ini dibuka dengan pidato singkat dari Rektor IT Telkom Husni Amani, Ir., MSc., MBA. Selain bazar stand penjualan makanan dan minuman, event ini juga akan diisi oleh seminar beserta pemberian Innov-Award 2009 yang terbagi dalam 8 kategori penghargaan.

Pelatihan Excel Untuk Pamong Desa Sukapura

Sudah menjadi keharusan bagi setiap perguruan tinggi untuk mengabdi kepada masyarakat. Melalui berbagai macam cara yang positif, instusi pendidikan dapat menyumbangkan kemampuannya bagi masyarakat umum.




Hal ini pula yang dilakukan kampus Institut Teknologi Telkom melalui unit Training and Community Service dalam gelaran acara Training pengenalan Microsoft Excel dan Word bagi para pamong desa yang bekerja di kantor Desa Sukapura. Acara yang digelar Rabu ini ( 23/12 ) mengambil tempat di laboratorium Fakultas Teknik Informatika, Gedung F Lantai 2.

Acara yang digelar mulai pukul 14.00 wib ini dibimbing langsung oleh dua orang dosen dari fakultas TIF yaitu Erda Guslinar, ST ( Dosen RPLD ) dan Endro Andriyanto, ST.,MT ( Dosen Jaringan Komputer ). Menurut Endro acara ini harus menjadi kegiatan rutin bagi warga masyarakat di sekitar kompleks IT Telkom atau masyarakat umum.

Acara ini hanya berlangsung satu hari dan dihadiri oleh 8 ( Delapan ) orang peserta yang semuanya merupakan anggota perangkat desa Sukapura.


Serahkan Bantuan

Tepat pada pukul 16.30 WIB Camat Dayeuhkolot Drs. Tata Irawan berkunjung ke IT Telkom. Kunjungannya kali ini tak lain ialah untuk menerima sumbangan perangkat PC dari IT Telkom. Kecamatan Dayeuhkolot yang terdiri dari Kelurahan/desa Cangkuang Kulon, Cangkuang Wetan, Citeureup, Dayeuhkolot, Pasawahan, dan Sukapura memang belum begitu banyak disentuh soal Teknologi Informasi.

Dalam sambutan singkatnya Tata menekankan perlunya kerjasama lebih kuat dan baik antara pihak IT Telkom dan Pemerintah setempat.

“ Kami memang masiih tertinggal dalam penerapan teknologi informasi namun kami juga berharap bantuan-bantuan dari kampus IT Telkom yang memang berada di wilayah kecamatan ini untuk lebih meningkatkan kerjasamanya. Dengan adanya pelatihan seperti ini kami sangat berterima kasih karena kami merasa diberi perhatian oleh IT Telkom. “ demikian penjelasan Drs. Tata Irawan.

Beberapa poin penting yang menjadi PR bagi kedua belah pihak antara lain peningkatan kerjasama yang lebih baik antara pemda Kabupaten bandung dan IT Telkom seperti melalui program pelatihan bagi warga sekitar kampus, kesempatan bagi putra dan putri daerah untuk dapat kuliah di kampus IT Telkom dengan standar yang sudah ada, dan juga peningkatan bantuan lain seperti program magang bagi para mahasiswa di departemen-departemen yang berada di Kabupaten Bandung.

Dalam sambutan balasan Direktur Dukungan Akademik IT Telkom Drs. Suwandi MSi mengatakan bahwa kemajuan kampus IT Telkom juga merupakan kemajuan bersama bagi warga sekitarnya. Untuk ke depannya kerjasama ini perlu ditingkatkan.

Menyinggung tentang lamanya AMDAL yang keluar pada saat hendak dilakukan pembangunan gedung Learning Center di awal tahun yang lalu, Camat Dayeuhkolot mengungkapkan bahwa masih terdapat kekurangan dari sisi koordinasi di lingkungan internalnya namun beliau berharap di kemudian hari, kedua belah pihak akan lebih sama-sama menjalin hubungan yang baik.

Sebagai penutup acara pihak IT Telkom menyerahkan 2 set PC dan perlengkapannya untuk diberikan kepada pihak dari desa Sukapura dan desa Dayeuhkolot.

Om David- BSI IT Telkom

Learning Center IT Telkom : Saat Perpustakaan Jadi Ikon

Sebagai perguruan tinggi (PT) yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan visi menuju World Class University, Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) telah mendirikan Gedung Learning Center (LC) sebagai ikon atau penanda identitasnya. Gedung tersebut diresmikan, Selasa (22/12) di gedung LC kampus IT Telkom, jl. Telekomunikasi No 1, terusan Buahbatu Bandung.




Sejak peletakan batu pertama pembangunan gedung LC, Sabtu 23 Februari 2008, oleh Komisaris Utama PT. Telkom, Tanri Abeng dan Direktur Utama PT. Telkom Rinaldi Firmansyah, LC telah di canangkan bakal menjadi ikon IT Telkom. LC merupakan pengembangan perpustakaan IT Telkom. Untuk itu, perpustakaan mampu menjadi pusat pembelajaran infokom dengan peranaannya sebagai sumber informasi untuk pembelajaran keilmuan dan pengembangan riset.

Disampaikan Kepala Bagian Perpustakaan IT Telkom, Dra. Yani Nuraeni,

“Kini perpustakaan bukkan backoffice lagi. Justru jantung dari aktivitas keilmuan di perguruan tinggi adalah perpustakaan. Seiring perkembangannya, perpustakaan beralih menjadi tempat belajar dan diskusi yang nyaman dan memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjungnya,”

Tambahnya, pembangunan gedung LC diharapkan dapat mengembangkan fasilitas layanan perpustakaan yang berkualitas. Tersedianya ruang yang nyaman dapat menumbuhkan minat baca dan minat berkunjung ke perpustakaan di kalangan mahasiswa.

“Kini perpustakaan tidak hanya berisi buku-buku saja, melainkan sudah merambah peranan sebagai pusat informasi. Sehingga seluruh sumber informasi terdaapat di sana. Diantaranya internet, digital library, e-book, referensi penelitian, koleksi TA/PA, jurnal online dan publikasi internasional,” ungkap Yani.

Kedepannya, perpustakaan juga mengembangkan penerapan teknologi RFID di layanan perpustakaan. Untuk meningkatkan minat baca dikalangan mahasiswa perpustakaan IT Telkom memiliki program sosialisas minat baca dengan cara kompetisi menulis dan referensi buku. Sedangkan untuk mengembangkan layanan umum yakni Perpustakaan IT Telkom memiliki ensiklopedi ICT .

Ihwal standar perpustakaan Wakil Rector Bidang Umum, Hendratno SE., AKt, mengungkapkan perpustakaan LC sudah melebihi standar cukup perpustakaan. Sebagai pusat pembelajaran, LC berdiri di atas tanah seluas 5000 meter persegi dengan 5 lantai. Lantai dasar LC direncanakan untuk penyediaan fasilitas belajar 24 jam. Terdapat beberapa fasilitas pendukung belajar mahasiswa beruapa ruang diskusi untuk belajar kelompok, fasilitas umum (ATM, kafetaria, toko dan lain-lain). Lantai dua disediakan untuk ruang pameran pendidikan dan produk laboratorium IT Telkom, display sejarah telekomunikasi, ruang multimedia dan ruang kelas English Self Access Programme (ESAP). Lantai tiga dan empat dimaksimalkan untuk pemanfaatan layanan perpustaakaan. Terdapat ruang koleksi buku, ruang tunggu (lobby), pameran atau display karya civitas academica, Telkom Corner, Pojok Perjuangan, ruang bealajar mandiri dan kelompok.

“Bagi dunia pendidikan yang terbenting adalah peningkatan kualitas mahasiswa. Selain pusat belajar mahasiswa, LC juga diharapkan dapat menjadi tempat wisata pendidikan bagi masyrakat umum kalangan pelajar,” ungkap Hendratno.

Grand Opening Learning Center (LC) IT Telkom, digelar Selasa (22/12). Acara berlangsung di Gedung Learning Center (LC) IT Telkom pukul 09.00. Grand Opening LC merupakan peresmian pemanfaatan gedung Learning Center dan dimeriahkan dengan seminar Peran Perpustakaan dalam Menghadapi World Class University.


Gedung Learning Center


Gedung LC diibangun lima lantai diatas tanah seluas 5.700 meter persegi. Sesuai dengan rencana awal pembangunannya, gedung dibangun berdasarkan standar internasional. Arsitektur bangunan mengandalkan pencahayaaan alami serta meu maksimalkan sirkulasi udara dengan adanya ruang-ruang terbuka. LC berada di titik pusat luas wilayah IT Telkom sehingga memudahkan akses bagi mahasiswa. Selain itu, LC memiliki tingkat kebisingan yang rendah. Terdapat 120 tiang pancang pada struktur bangunan untuk mendukung kekuatan bangunan. Alhasil, struktur bangunan relative lebih tahan terhadap gempa. Pembangunan gedung LC menghabiskan dana sekitar 30 milyar rupiah.

Lantai dasar LC direncanakan untuk penyediaan fasilitas belajar 24 jam. Terdapat beberapa fasilitas pendukung belajar mahasiswa beruapa ruang diskusi untuk belajar kelompok, fasilitas umum (ATM, kafetaria, toko dan lain-lain). Lantai dua disediakan untuk ruang pameran pendidikan dan produk laboratorium IT Telkom, display sejarah telekomunikasi, ruang multimedia dan ruang kelas English Self Access Programme (ESAP). Lantai tiga dan empat dimaksimalkan untuk pemanfaatan layanan perpustaakaan. Terdapat ruang koleksi buku, ruang tunggu (lobby), pameran atau display karya civitas academica, Telkom Corner, Pojok Perjuangan, ruang bealajar mandiri dan kelompok, Koleksi TA/PA mahasiswa, e-book, referensi penelitian, jurnal online dan majalah ilmiah internasional.

Awalnya, gedung LC diperkirakan rampung Desember 2008. Namun jalannya rencana tidak selalu berjalan mulus. Ada beberapa kendala yang dihadapi IT Telkom baik dari eksternal maupun internal. Di antaranya masalah perizinan, analisis dampak serta pendanaan. Namun segala sesuatunya dapat tertangani dengan baik. Proses pembangunan LC berlangsung selama 8 bulan dan disertai 3 bulan masa perawatan. Keduanya dilakukan oleh PT. Waskita Karya. Gedung LC resmi diserahkan dari Waskita ke IT Telkom pada bulan November lalu. Dan kini, telah sampailah penantian IT Telkom pada peresmian pemanfaatan gedung LC.

Pembangunan gedung LC diharapkan dapat mengembangkan fasilitas layanan perpustakaan yang berkualitas. Tersedianya ruang yang nyaman dapat menumbuhkan minat baca dan minat berkunjung ke perpustakaan di kalangan mahasiswa. Keberadaan LC turut memberikan kontribusi terhadap peningkatan porsi e-learning di IT Telkom. Tersedianya ruang kelas di LC cukup memenuhi kebutuhan untuk ruang kegiatan belajar mengajar seiring dengan bertambahnya jumlah mahasiswa baru dan program studi baru.

JPPA OSN, Jalur Untuk Siswa Berprestasi

Ada kabar gembira datang dari Seleksi Mahasiswa Baru Bersama (SMBB) Telkom 2010. Beda dengan tahun lalu, SMBB 2010 kini membuka Jalur Penelusuran Potensi Akademik (JPPA) Olimpiade Sains Nasional (OSN). JPPA OSN merupakan jalur seleksi calon mahasiswa baru tanpa tes khusus bagi peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN).

Sejak November lalu, JPPA OSN telah disosialisasikan ke Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional (Dikdasmen Depdiknas), oleh para pimpinan perguruan tinggi Telkom.Yakni, Rektor Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Ir. Husni Amani, MM.,MSc, Direktur Politeknik Telkom Ir. Ahmad Tri Hanuranto, MT, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Institut Manajemen Telkom (IM Telkom)Ir. Sulaeman, MM, Dekan Fakultas Sains sekaligus Ketua SMBB 2010 Drs. Danang Mursita, Msi, Dosen IT Telkom, Drs. Jondri, Msi dan Utari Wijayanti, Skom., Msi. Saat itu mereka disambut langsung oleh Direktur Pembinaan SMA Dikdasmen Depdiknas, Dr. Sungkowo M, di Ruang Rapat Gedung B kantor Direktorat Pembinaan SMA Dikdasmen Depdiknas.

“Ada delapan bidang yang dikompetisikan dalam OSN. Diantaranya, olimpiade Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Komputer, astronomi, ekonomi dan kebumian. Tentunya, siswa berlomba mengukir prestasi yang luar biasa. Ilmu-ilmu dasar tersebut mengalami perkembangan di kancah internasional. Lagi pula bidang tersebut cukup diminati siswa di tingkat daerah dan perkotaan. Di tingkat provinsi, kurang lebih 900 siswa diikutkan pada olimpiade tingkat nasional,” papar Sungkowo, Kamis (5/11).

Ia sangat menyambut program beasiswa tersebut. Jelasnya, pemerintah memang mewajibkan perguruan tinggi untuk bisa menerima para juara ini untuk menjadi salah satu mahasiswanya. Disamping itu, pemerintah juga menjamin siswa berprestasi untuk mendapatkan beasiswa. Ihwal JPPA OSN ia menilai, satu upaya IT Telkom dalam menjaring siswa SMA berbakat di bidangnya untuk dijadikan mahasiswa IT Telkom.
“Dikdasmen Depdiknas menyambut baik upaya IT Telkom tersebut. Ini berarti, IT Telkom cerdas dalam mencari bibit unggul,” ujar Sungkowo.

Berdasarkan pemantauannya, 2,5-5% siswa Indonesia termasuk bibit unggul. Ia optimis, mereka akan menjadi mahasiswa unggulan kebanggaan kampusnya. Apa lagi jika kampusnya membina mereka dengan baik. Ia menyarankan, IT Telkom dapat melakukan pembinaan yang disesuaikan dengan minat dan bakat mereka.

“Beasiswa dari IT Telkom akan memotivasi siswa untuk lebih berprestasi. Kendati bebas biaya kuliah, bukan berarti pula menjadi sombong dan terlena. Harus ada pemicu yang membuat mereka tidak berhenti berprestasi,” kata Sungkowo.

Siswa unggulan akan memberi pengaruh positif pada keberadaan institusi. Ia pun membenarkan,

“Keberadaan siswa berprestasi akan mendukung prospek perguruan tinggi ke depan, paling tidak mengangkat imejnya. Salah satu indikator perguruan tinggi menjadi WCU adalah keterlibatan mahasiswanya dalam berbagai kompetisi tingkat internasional. Baik itu di bidang seni ataupun sains,”

Jalur peneriman mahasiswa baru bisa dilakukan dengan berbagai cara. Tentunya cara tersebut sesuai dengan standar yang dimiliki perguruan tinggi masing-masing. Sungkowo mengungkapkan, sudah seharusnya perguruan tinggi berorientasi pada siswa berbakat. Sehingga dalam merekrut mahasiswa baru, perguruan tingga lebih menitik beratkan pada prestasi, bukan status sosial.



Kesepakatan IT Telkom- Dikdasmen Depdiknas

Bertempat di Ruang Multimedia Learning Center Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) Rabu (23/12), Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) dan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional (Dikdasmen Depdiknas), melakukan penadatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang beasiswa Pendidikan Sarjana (S1) dan Diploma (D3) bagi siswa peserta olimpiade sains. Kerja sama yang diwujudkan melalui Jalur Penelusuran Potensi Akademik Olimpiade Sains Nasional (JPPA OSN) pada Mahasiswa Baru Bersama (SMBB) Telkom 2010.

Dalam sambutan resminya, Dekan Fakultas Sains IT Telkom sekaligus Ketua SMBB 2010 Drs. Danang Mursita, Msi menyampaikan,

“JPPA OSN merupakan terobosan baru bagi IT Telkom. Peserta olimpiade sains telah mengharumkan nama Indonesia dengan prestasinya. Hal itu menginspirasi institusi pendidikan Telkom membuka jalur ini. Tujuannya, memberikan kesempatan pada siswa berprestasi meningkatkan kualitas SDM Indonesia”

Jelasnya, Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), memberikan beasiswa unggulan (bebas biaya pendidikan) bagi perserta JPPA OSN. Dengan catatan, peserta peraih medali emas OSN dan peraih medali (perunggu, perak dan emas) Olimpiade International diterima dengan beasiswa unggulan , tanpa biaya pendaftaran dan bebas memilih prodi. Sedangkan peserta OSN yang tidak mendapat medali, tapi sudah masuk camp, mendapat unggulan sebanyak 2 orang setiap program studi.

Beasiswa berupa pembebasan biaya kuliah selama menjadi mahasiswa di IT Telkom. Di semester-1, bebas dari semua biaya pendidikan. Bebas biaya kuliah berlanjut selama IPS (Indeks Prestasi Semester) minimal 3,50 pada setiap akhir semester. Jika IPS kurang dari 3,50; maka mahasiswa yang bersangkutan harus membayar Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) semester berikutnya, dengan ketentuan jika 3,25 ≤ IPS <3,50 mahasiswa JPPA OSN wajib membayar 25% dari BPP yang ditentukan, jika 3,00 ≤ IPS <3,25 mahasiswa JPPA OSN wajib membayar 50% dari BPP yang ditentukan, dan jika IPS <3,00 membayar 100% dari BPP yang ditentukan. Namun jika pada semester berikutnya mahasiswa yang bersangkutan kembali dapat mencapai IPS „d 3,50, maka mahasiswa tersebut akan diberikan lagi pembebasan Biaya Pendidikan secara penuh. Sebagai gambaran besarnya nilai beasiswa yang diberikan bagi setiap mahasiswa adalah Rp. 56.000.000,-. Pendaftaran peserta JPPA OSN dimulai pada 14 Desember 2009 dan kelulusan akan diumumkan 25 Februari 2010.

Keberadaan siswa unggulan di IT Telkom tentunya akan memberi kontribusi positif pada institusi. Hal itu disampaikan Rektor IT Telkom, Ir. Husni Amani, MM.,MSc,

“Keberadaan siswa dengan kualitas di atas rata-rata memang menjadi nilai tambah bagi institusi. Karena akan menghasilkan lulusan-lulusan berkualitas yang bisa berkontribusi pada dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).” Ia menilai, siswa Indonesia memiliki potensi yang tidak kalah dengan bangsa lain.

Industri TIK merupakan salah satu industri yang tengah berkembangn pesat di dunia. Setiap tahunnya mengalami pertumbuhan. Mendukung hal tersebut Direktur Pembinaan SMA Dikdasmen Depdiknas, Dr. Sungkowo M menyarankan

“Pendidikan sudah saatnya mesti berprilaku TIK. Pembelajaran berbasis TIK menjadi tantangan bagi institusi pendidikan ,”

Jelasnya, ada tujuan yang hendak dicapai dan diupayakan Dikdasmen Depdiknas, yakni mendorong dan mengantarkan siswa ke prestasi puncak dan pemerataan peningkatan kualitas siswa. Dengan harapan, negara Indonesia bisa mengundang kekaguman bangsa lain.

Selasa, 15 Desember 2009

Sosialisasi Manajemen Perpajakan dan Pengelolaan Keuangan PTS



Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menyelenggarakan Sosialisasi Pajak di Ruang Multimedia Learning Center kampus IT Telkom, Senin (14/12). Acara berlangsung pukul 14.00, diikuti oleh karyawan IT Telkom. Saat itu, narasumber dari PT Telkom, Drs. Sumarno, MM dan Edi Sujatmiko memberikan materi mengenai Manajemen Perpajakan dalam Mengelola Keuangan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Dalam ulasannya, Sumarno menjelaskan ihwal pentingnya manajemen perpajakan bagi PTS.

“ Ada beberapa alasan mengapa maanajemen perpajakan di PTS diperlukan. Yakni, membeyar pajak adalah kewajiban dan tidak ada transaksi keuangan terhindar dari aturan pajak. Sangsi pajak berlaku pada siapa saja. Perlu diluruskan bahwa Tax Planning bukan cara untuk menipu pajak, melainkan berfungsi untuk menghindari sanksi dan salah bayar,”

Usai penyampaian materi, acara sosialisasi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari pihak karyawan kepada narasumber.

Workshop Penyeragaman Cara Pengukuran SKI



Direktorat Sistem Penjaminan Mutu Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menyelenggarakan Workshop SKI untuk level Staff dan Kepala Urusan. Acara berlangsung di GSG Vip B kampus IT Telkom, Senin, (14/12). Kali ini workshop membahas tentang Penyeragaman Cara Pengukuran SKI. Pembahasan dipandu oleh Kepala Bagian Penjaminan Mutu, Ir. Sri Widaningrum., MT.

Disampaikan Sri dalam presentasinya, mekanisme pengukuran SKI diawali dengan pengisian form SKI oleh yang bersangkutan dan/atau penilai pertama. Kemudian, form SKI diverifikasi dan dikembalikan kepada yang bersangkutan untuk mendapat persetujuan. Jika ada ketidaksepakatan, maka akan diselesaikan langsung antara atasan dan bawahan. Lalu, form SWKI diserahkan kepada tim untuk divalidasi dan ditetapkan oleh anggota RAPIM.

Jumat, 11 Desember 2009

Seminar “Which Doors Open for Me?”: Rancang Karir Sejak Dini



Merintis karir sebagai profesional muda di perusahaan besar dengan penghasilan yang besar pula, memang impian setiap orang. Tidak salah jika perusahaan tersebut kerap dibanjiri pelamar kerja. Menjadi bagian dari perusahaan besar sudah tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Namun,persaingan begitu ketat sehingga perlu mengerahkan segala daya dan upaya untuk mencapainya.

Disampaikan Kepala Pengembangan dan Layanan Karir Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Dra. Shanka Dwi Ciptaningsih, pada seminar “Which Doors Open for Me?” di GSG IT Telkom, Rabu (9/12).

“Merintis karir tidak selalu harus di perusahan besar. Justru di perusahaan kecil-lah terdapat banyak tantangan dan pembelajaran tentang pengembangan perusahaan,” kata Shanka.

Pada acara yang digelar oleh Infocom Career Development Center (iCDC) IT Telkom itu, Shanka mengatakan, mahasiswa harus cermat melihat sejauh mana perkembangan industri. industri selalu mengalami perubahan. Sehingga mahasiswa sebaiknya mempersiapkan diri menghadapi persaingan dan kebutuhan industri sejak dini.

“Di industri kemampuan softskill paling banyak dibutuhkan ketimbang hardskill. Persentasenya mencapai 80% untuk softskill dan 20% untuk hardskill,” kata Shanka, dihadapan para mahasiswa IT Telkom yang mendominasi peserta seminar saat itu.

Kenyataanya berbekal ijazah atau hardskill saja tidak cukup. Kemampuan softskill terdiri dari interpersonal skill dan personal skill. Personal skiil merupakan kemampuan seseorang untuk mengelola diri sendiri. Sedangkan interpersonal skill merupakan kemampuan seseorang untuk mengupayakan potensi diri dalam melakukan interaksi dengan orang lain dan dunia luar, biasanya mencakup kemampuan leadership dan bekerja sama dalam tim.

Berkarir tidak hanya di dunia industri. Dunia karir cukup luas dan menawarkan banyak pilihan. Alternatif lainnya adalah di jalur wirausaha dan pengembangan keilmuan. Kata Shanka, mahasiswa IT Telkom harus mulai meningkatkan kompetensi diri serta merencanakan cita-citanya setelah lulus kuliah.

Shanka menambahkan, iCDC IT Telkom memiliki program Personal Goal Setting (PGS) untuk membantu mahasiswa mencapai target yang dicita-citakannya. Tentunya, disesuaikan dengan bakat dan minat mahasiswa bersangkutan. Mahasiswa IT Telkom dapat memanfaatkan layanan PGS tersebut.

Marketing Learning Forum : Fundamental FOREX



Indonesia Marketing Association (IMA) Sub Chapter Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menggelar Marketing Learning Forum, dengan topik Fundamental Foreign Exchange (Forex) di Vip B GSG IT Telkom, Rabu (9/12). Materi diberikan oleh Student Chapter IMA IT Telkom, Krishna Aditya Rachman.

Segala hal tentang seluk beluk dasar ilmu forex di ulas di forum itu. Kegiatan jual beli instrumen keuangan pasar finansial ini memang memiliki seni tersendiri. Disampaikan Krishna dalam presentasinya,

“ Trading memerlukan seni untuk menerapkan serangkaian aturan serta metode. Menempatkan probabilitas dibatasi dengan analisis ke dalam serangkaian peristiwa atau mekanisme pasar untuk meraih sukses,”

Jelasnya, selain forex ada beberapa jenis trading yang ditawarkan pasar finansial di antaranya options, stock, index, dan futures. Namun untuk memulai forex trading terbilang cukup mudah. Pasalnya, Pasar forex dibuka 24 jam dan nilai forex trading berbeda dari waktu kewaktu.

Pelaku transaksi dalam bursa berjangka, dalam hal ini trader, harus piawai dalam manajemen uang dan penguasaan dirinya jika ia ingin sukses melakukan trading. Krishna mengutip salah satu trader terkenal, Victor Sperandeo,

“ Kunci untuk kesuksesan trading adalah kedisiplinan terhadap emosi. Jika intelejensi adalah kuncinya , banyak orang akan mendapat keuntungan. Tampak klise, namun satu alasan yang penting bahwa orang mengalami kerugian di pasar finansial karena mereka tidak melepas kerugian sekecil mungkin,”

Ia menyebutkan, trader harus benar-benar memahami aturan transaksi dan bersikap objektif. Atur resiko di setiap transaksi pada 2-5% dan selalu menggunakan stop loss. Yang perlu diingat saat melakukan trading adalah harga tak pernah kembali.
Mengutip pernyataan trader terkenal, Brian Gilbert, kebanyakan treder gagal disebabkan oleh ego yang besar dan tidak mengakui kesalahannya. Kekeliruan lainnya adalah ketakutan berlebihan akan kerugian.

Senin, 07 Desember 2009

Workshop Sasaran Mutu 2009-2010



Direktorat Sistem Penjaminan Mutu Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menyelenggarakan Workshop Sasaran Mutu 2009-2010, Senin (7/12). Acara tersebut diikuti oleh karyawan- karyawati IT Telkom setingkat Kepala Bagian dan Kepala Urusan. Hadir pula saat itu Wakil Rektor Bidang Umum Hendratno, SE.,Akt., MM.

Setiap bagian kerja memiliki target masing-masing yang harus dicapai. Target capaian tersebut harus berorientasi pada sasaran. Workshop sasaran mutu kali ini bertujuan untuk mensosialisasikan sasaran mutu institusi . Sasaran mutu menjadi rambu-rambu atau indikator pencapaian target masing-masing bagian institusi.

Workshop berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Vip B Kampus IT Telkom. Konsultan dari Proxis, Roni Sutrisno bertindak sebagai pemberi materi sekaligus mendampingi peserta selama workshop berlangsung.

Kamis, 03 Desember 2009

Pagelaran Busana Pesona Budaya 2009



Departemen Dalam Negeri Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menyelenggarakan Pagelaran Busana Daerah di Gedung Serba Guna (GSG) Kampus IT Telkom, Kamis (3/12). Acara ini merupakan bagian dari acara Pesona Budaya 2009 yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut, Rabu-Jumat (2-4/12). Pagelaran tersebut menampilkan pakaian adat dari beberapa daerah di Indonesia, seperti adat Sumatera, Jawa, Bali, Aceh dan lainnya. Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni, Dra.Endang Budiasih,MT dan Kepala Urusan Pelayanan Karir dan Alumni, Litasari Widyastuti Suwarsono, Psi bertindak sebagai dewan juri yang menilai penampilan peserta.

Rabu, 02 Desember 2009

UBAYA Kunjungi IT Telkom



Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK) Universitas Surabaya (UBAYA) mengunjungi Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Selasa (1/12). Mereka adalah Rudy Agustriyanto, ST.,MSc.,Ph.D, Budi Hartanto, ST., MSc, Moch Ubaidu Waluyo, SE dan I Gede Budiarta, S.Psi. Bertempat di ruang rapat gedung D IT Telkom, kedatangan mereka disambut hangat oleh pihak IT Telkom, yakni Wakil Rektor I Bidang Akademik Dr. Rendy Munadi, Kepala Bagian Administrasi Akademik(BAA) Ir.Rita Magdalena, MT, dan Bagian Sekretariat Institusi (Ka. BSI) Drs. Lilik Leksono gan Kepalaya Layanan Akademik Dadi Ismanto, Ssi.

Kunjungan tersebut merupakan studi banding mengenai tata kelola dan pelayanan administrasi akademik mahasiswa. Pertemuan yang berlangsung pukul 13.00 WIB itu membahas mengenai beberapa urusan perkuliahan. Mulai dari sarana, berita acara perkuliahan, pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS), pelaksanaan Geladi dan Coop, evaluasi penyusunan laporan kegiatan serta pelayanan kepada mahasiswa seperti daftar ulang, registrasi semester, pengunduran diri, cuti akademik, surat keterangan mahasiswa, cetak kartu mahasiswa (KTM, KHS dan KSM), wisuda, dan pengurusan ijazah.

Selasa, 01 Desember 2009

2012, Konvergensi dan JCP

Isu yang berhembus tentang tahun 2012 kini cukup meresahkan masyarakat. Namun bagi penggeliat teknologi informasi (IT), 2012 adalah tahun yang penuh peluang dan tantangan yang disebabkan oleh konvergensi teknologi dan Jabar Cyber Province (JCP). Keduanya dibahas dalam “Opening Seminar Pekan Teknologi 2009 : Dunia Digital Kedua” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Telekomunikasi (HIMATEL) IT Telkom, di Gedung Serba Guna kampus IT Telkom, Senin (30/11). Bertindak sebagai pembicara saat itu, Wakil Rektor Bidang Akademik IT Telkom,Dr. Rendy Munadi, Pakar IT, Ono. W Purbo dan Muhammad Deni Hendriawan sebagai staf sekaligus praktisi IT Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.

“Telekomunikasi, internet dan konten. Ketiganya akan terkonvergensi dalam satu teknologi. Dimana data, audio, visual dan storage akan mengarah pada Internet Protocol (IP) Network,” ujar Deni.

Tentunya, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara luas telah mendorong dunia menuju tatanan baru. Ekonomi akan terkonvergensi dengan informasi.

“The Digital Lifestyle” dan “knowledge based economy” menjadi tantangan TIK di era konvergensi. Disinilah pemerintah perlu berantisipasi dan meningkatkan kinerja pelayanan publik dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam konteks e-government (E-Gov).



“Pemerintah melakukan pemanfaatan network guna meningkatkan kinerja pelayanan publik. Di antaranya memanfaatkan network untuk K3 (kolaborasi, koordinasi dan komunikasi), meningkatkan investasi dan perizinan melalui PPTSP.

Selanjutnya,pemanfaatan network juga diimplementasikan untuk E-Procurement (LPSE), internet publik gratis , layanan internet keliling dan penetrasi internet melalui layanan mobil,” papar Deni.

Pun, pemerintah juga memanfaatkan network untuk inkubator e-Gov di 156 kecamatan di Jawa Barat (Jabar) dengan membangun penetrasi akses internet bagi masyarakat dan komunitas informasi di lingkungan masyarakat sekitar kecamatan. Kedepannya, peran serta masyarakat akan dilibatkan dalam kontribusi informasi aktual.

JCP merupakan salah satu program unggulan pemerintah Jabar dimana terbentuknya sebuah masyarakat informasi di berbagai bidang. Untuk itu, pemerintah gencar mempersiapkan agar target JCP segera tercapai. Di antaranya dengan membangun infrastruktur jaringan, optimalisasi konten, memaksimalkan pemanfaatan jaringan eksisting, perluasan akses internet serta menyusun regulasi daerah guna mendukung implementasi JCP.

“Tahun 2010 direncanakan akan di bangun infrastruktur jaringan, yakni koneksi WAN antar OPD (Organisasi Perangkat Daerah), koneksi integrasi jaringan provinsi dengan 260 kecamatan, serta koneksi integrasi jaringan provinsi dengan pedesaan berbasis mobilephone,” jelas Deni.

Diceritakannya, optimalisasi konten di wujudkan melalui e-office, sebagai salah satu langkah menuju paperless. Sedangkan untuk memperluas akses internet, akan dibangun fasilitas hotspot bagi masyarakat.

Senin, 30 November 2009

IT Telkom Lantik Pejabat Baru

Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) lantik beberapa pejabat baru Senin (30/11).. Mewakili Rektor IT Telkom, Ir. Husni Amani, MM., MSc yang berhalangan hadir, Wakil Rektor Bidang Umum Hendratno, SE.,Akt memberikan langsung surat keputusan (SK) kepada para pejabat baru di ruang rapat gedung D Kampus iT Telkom.

Pejabat baru di antaranya Niken Dwi Wahyu sebagai Ketua Program Studi D3 Teknik Informatika, Bayu Erfianto sebagai Kepala Laboratorium Sistem dan Jaringan Komputer, Muhammad Iqbal, ST., MT sebagai Kepala Urusan Kerjasama, Mira Rahayu, ST.,MT sebagai Kepala Urusan Pelayanan Penganbdian Masyarakat merangkap Kepala Urusan Pelatihan Bagian TCS, Riza Agustiansyah, ST.,Mkom sebagai Kepala Urusan Laboratorium Software Engineering, Imam Rojali sebagai Kepala Urusan Laboratorium Business Solution, Priadi Dharmono sebagai Kepala Urusan Perkuliahan dan Ujian, sedangkan Suparmo sebagai Kepala Urusan Rumah Tangga.

Dalam sambutannya Hendratno menyampaikan, jabatan adalah amanat yang harus dikerjakan dengan baik. Yang harus diperhatikan adalah setiap bidang memiliki andil masing-masing. Dengan demikian, dari hal yang paling besar hingga paling kecil akan memberi kontribusi pada setiap pengembangan institusi.

Kamis, 26 November 2009

SMK Unggulan Terpadu PGII Bandung Kunjungi IT Telkom

SMK Unggulan Terpadu PGII Bandung Jurusan Multimedia dan Teknik Jaringan Akses kunjungi Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Kamis (26/11). Bertempat di Learning Center IT Telkom, kunjungan tersebut disambut oleh Kepala Bagian Sekretariat Institusi (Ka.BSI), Drs. Lilik Leksono; Public Relation IT Telkom Hetty Hidayati, ST.,MT dan Dekan Fakultas Informatika IT Telkom, Fazmah Arif Yulianto ST.,MT. Sebanyak 45 siswa ini didampingi oleh para guru dan Kepala Sekolah SMK Unggulan Terpadu PGII, Benny Chaniago.

“SMK Unggulan Terpadu PGII Bandung memiliki dua kompetensi keahlian, yakni Multimedia dan Teknik Jaringan Akses. Tentu sangan relevan dengan latar belakang IT Telkom. Siswa kami bisa memanfaatkan kunjungan ini sebagai pemicu motivasi baru untuk melihat gambaran lebih luas lagi tentang apa yang dipelajari di sekolah,” papar Benny.

Kompetensi Multimedia dan Teknik Jaringan Akses memang cukup digemari. Senada hal tersebut, dalam presentasinya dihadapan seluruh siswa Fazmah menyebutkan,

“ Kompetensi tersebut akan mendukung kehidupan bangsa hingga 10 tahun ke depan. Indonesia memiliki peluang di sisi konten untuk bersaing dengan bangsa lain. Hal itu dikarenakan kompetensi tersebut memiliki unsur kemauan, otak dan kreativitas,”

Sebelum kembali ke sekolahnya, siswa SMK Unggulan Terpadu PGII Bandung menyempatkan diri mengunjungi laboratorium Multimedia dan Jaringan Access.

Genia Festival 2009 : Buat Game Pakai Silverlight dan XNA, Siapa Takut?



Teknik Informatika Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) gelar seminar IT yang bertajuk “Buat Game Pakai Silverlight dan XNA, Siapa Takut?”. Acara yang merupakan bagian dari Genia Festival 2009 ini berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) IT Telkom, Selasa (24/11) . Bertindak sebagai pembicara adalah Microsoft Student Partner , yakni Wirawan Winarto dari IT Telkom dan Pendiri Agate Studio, Arief Widhiyasa dari ITB. Dalam presentasinya, Wirawan menyampaikan tutorial pembuatan game dengan Microsoft Silverlight. Sedangkan Arief menyampaikan tutorial tentang pembuatan game dengan XNA.

Silverlight dan XNA adalah sebuah teknologi dari Microsoft yang berkaitan dengan pembuatan game. Menurut Ketua Panitia Genia Festival 2009, Ericky Bobby Ferdinanda DS, animo masyarakat terhadap dunia games cukup besar. Hal itu menjadikan pembuat games semakin marak.

Selain seminar IT, mahasiswa Teknik Informatika IT Telkom 2006 ini juga menyebutkan,

“Beberapa acara lainnya yang turut memeriahkan Genia Festival 2009 di antaranya pelatihan pembuatan games, ICT Contest, IT Camp, Cybergame Contest, Web Design Contest, Animated Commercial Contest, dan Documenter Movie Contest. Di penghujung Genia Festival juga akan digelar Clossing Party.”

8 Tim Lolos Final Nedcom 8

8 tim raih lolos final dalam ajang tahunan Fakultas Elektro dan Komunikasi Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Nedcom 8. Pengumuman pemenang dilakukan langsung usai penjurian, Jumat (20/11). Pemenang di antaranya 3 tim kategori software dan 5 tim kategori hardware.

“Nedcom tahun ini melaksanakan 2 kategori lomba, software dan hardware. Awalnya di masing-masing kategori ada 4 tim yang masuk final. Namun, karena kategori software hanya 3 tim yang layak masuk final, Maka untuk kategori hardware dipilih 5 tim. Di samping itu, memang jumlah peserta kategori hardware lebih banyak ketimbang software,” jelas Ketua Pelaksana Nedcom 8, Iswahyudi Hidayat, ST., MT.



Dalam hal ini, kompetisi hardware berbasis pada perangkat keras. Dalam lomba ini, peserta harus dapat membuat alat yang memiliki fungsi mendukung pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Alat yang diciptakan peserta merupakan penemuan baru, baik itu pengembangan aplikasi yang sudah ada ataupun penemuan hasil yang terbaru. Sedangkan kompetisi software berbasis pada perangkat lunak. Dalam lomba ini, peserta harus membuat suatu software alat yang memiliki fungsi mendukung pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Dalam hal ini, peserta harus menggunakan software open source . Namun, karya yang dihasilkan harus berupa inovasi baru, baik pengembangan aplikasi yang sudah ada maupun penemuan hasil yang terbaru.

Pada kategori hardware, di peringkat pertama jatuh pada SMA Negeri 1 Tasikmalaya dengan inovasi Aplikasi Pengukur Ketinggian Air pada Kolam Perikanan Darat Menggunakan Modul Mikrokontroller dengan Handphone sebagai Tampilan Informasi. Sedangkan peringkat, jatuh pada SMK Telkom Sandy Putra Jakarta dengan inovasi Automatic Watering Plants. Peringkat ketiga masih di raih oleh tim dari SMK Telkom Sandy Putra Jakarta dengan karya Automatic Egg Counter. Pada peringkat keempat diraih oleh tim SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo dengan inovasi alat Percepatan Pembuatan Tempe Bermedia Stabilisator Temperatur Sederhana dan peringkat kelima diraih oleh SMA Negeri 2 Magelang dengan inovasi Pemanfaatan Konfigurasi Mikrokontroller dengan Media Microphone HP sebagai Salah Satu Solusi Mengatasi Hama Burung Area Pertanian.

Pada kategori software, peringkat pertama diraih oleh SMA Negeri 39 Jakarta dengan inovasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Alam. Sedangkan peringkat kedua diraih oleh SMA Negeri 1 Jember dengan Inovasi Pemanfaatan Software Geographic Information System (GIS) untuk Mendukung Fleksibilitas Perencanaan dalam Bidang Pertanian. Dan peringkat ketiga diraih oleh SMK Telkom Sandhy Putra Jakarta dengan inovasi Rancang Bangun Rekayasa Perangkat Lunak Sistem Administrasi Ternak Unggas Berbasis VB9.0 Dengan MS ACCES sebagai Database.

Kedelapan tim tersebut berhak mendapatkan penghargaan berupa trofi dan uang tunai. Bagi juara pertama, penghargaan ditambah dengan sertifikat ‘diterima’ tanpa tes masuk di Fakultas Elektro dan Komunikasi IT Telkom.

Juara pertama kategori hardware mendapat uang tunai Rp. 2.500.000 dan sertifikat tanda ‘diterima’ tanpa tes masuk di program studi Teknik Elektro IT Telkom, sedangkan juara kedua mendapat uang tunai sebesar Rp. 2.000.000,- , juara ketiga mendapat uang tunai sebesar Rp. 1.500.000,-, juara keempat mendapat uang tunai sebesar Rp. 1.000.000,- dan juara kelima mendapat uang tunai sebesar Rp. 500.000,-.

Pada kategori software, juara pertama berhak mendapat uang tunai Rp. 2.000.000,- dan sertifikat tanda ‘diterima’ tanpa tes masuk di program studi Teknik Komputer IT Telkom. Sedangkan juara kedua berhak mendapatkan uang tunai Rp. 1.500.000,- dan juara ketiga mendapat Rp. 1.000.000,-.

Senin, 23 November 2009

Dua SMK Kunjungi IT Telkom



Di pagi yang cerah Senin (23/10), Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) mendapat dua kunjungan sekaligus. Yakni dari SMK PGRI 4 Denpasar Bali dan SMKN 1 Jamblang Cirebon. Kedatangan mereka disambut oleh Kepala Bagian Sekretariat Insitusi (BSI) IT Telkom, Drs. Lilik Leksono dan Publik Relation IT Telkom Hetty Hidayati,ST.,Mkom, di GSG IT Telkom.

Sebagai Wakil Kepala Sekolah SMK PGRI 4 Denpasar Bali, Made Kumara mengaku bangga karena dapat mengajak 100 muridnya mengunjungi Bandung dan IT Telkom.
“Siswa SMK PGRI 4 Denpasar Bali yang hadir saat ini adalah siswa jurusan IT Multimedia. Kami ingin mengenal pengembangan IT di Bandung termasuk di IT Telkom. Usai kunjungan, siswa kami akan membuat laporan berupa karya tulis ilmiah,” kata Made.

Senada Made, Wakil Kepala Sekolah SMKN 1 Jamblang Cirebon Saprudin,Skom yang saat itu mengajak 150 muridnya saat itu. Ia menganggap latar belakang IT Telkom yang berbasis TIK cukup relevan dengan bidang siswanya, yaitu Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan.

Memenuhi kebutuhan kedua tamu IT Telkom tersebut, Kepala Bagian Sistem Informasi (Ka. Sisfo) IT TelkomYanuar Firdaus, ST., MT menyampaikan presentasi tentang penerapan Teknologi Informasi di IT Telkom. Selanjutnya, para siswa mendapat kesempatan untuk mengunjungi laboratorim Teknik Informatika IT Telkom.

Jumat, 20 November 2009

International Conference on Telecommunication (ICTEL) 2009 : Knowledge Based Society Dominasi Trend ICT Masa Depan

Sebagai teknologi yang bersifat netral, ICT (Information dan Communication Technology) membutuhkan pengembangan yang berorientasi pada pembangunan masyarakat yang berbasis ilmu pengetahuan. Kemampuannya dalam mengolah dan mengkomunikasikan informasi menjadikan ICT dapat diterima secara luas. Sehingga ia mampu menerobos pundi-pundi kehidupan masyarakat.

Pada International Conference on Telecommunication (ICTel) 2009, Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) mengangkat tema "ICT Development for The Knowledge Based Society”, Rabu (18/11). Berlangsung di Grand Preanger Bandung konferensi menghadirkan DR.Ir.Titon Dutono, M.Eng Direktur Telekomunikasi Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) RI, sebagai Keynote Speech, dan tiga pembicara pada Plenary Session. Mereka adalah Prof. Dr. Marzuki Bin Khalid dari University Technology of Malaysia (UTM) dengan Topik: “Artificial Intelligence: From Mathematics to Industry”. Dilanjutkan dengan pembicara kedua yakni Pemimpin Redaksi www. detik. Com, Budiono Darsono dengan Topik: “Cyber media: Seni Memadu Komunikasi, Telekomunikasi, dan Teknologi”. Dan pembicara ketiga akademisi dan praktisi dari IT Telkom yaitu Ir. Achmad Ali Muayyadi, MSc, PhD dengan Topik: “Mobile Network Development and It’s Impact in Shaping Society”.



Akademisi IT Telkom sekaligus Ketua Pelaksana ICTel 2009, Iswahyudi Hidayat mengatakan,

“Piranti teknologi informasi sudah melekat di kehidupan masyarakat. Kapan dan di mana pun piranti menjadi bagian dari kegiatannya,”

Hal itulah yang menjadikan kebutuhan piranti kian meningkat. Jelasnya, hardware kian praktis sehingga masyarakat sulit melepaskannya. Mutlak terdapat ketersambungan antara satu fungsi dengan fungsi lainnya. Perluasan fungsi piranti keras semakin melebar. Telepon seluler saja kini sudah merambah pada fungsi komputer, video perekam, kamera, audio dan fungsi lainnya. Intinya, piranti keras teknologi informasi akan terkonvergensi. Jika tidak, nilai jualnya akan berkurang hingga akhirnya mati.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Dr. Marzuki Bin Khalid juga menyatakan bukan hanya konvergensi melainkan aspek biologis. Dalam presentasinya ia menilai, adanya kombinasi antara ilmu matematika dan biologi. Penggabungan ini akan menjadi trend industri kedepan mengingat produk yang dihasilkan memiliki performansi lebih. Fungsi biologisnya mampu mengurangi tenaga operasional manusia, bahkan memiliki keandalan lebih.

“Fenomena biologi mulai dari molekular, genetik hingga pergerakan tubuh yang kemudian diformulasikan kedalam rumusan algoritma matematika. Itulah landasan ilmunya,” ujarnya.

Bahkan, kaatanya, komputasi DNA yang berbasis teori Leonard Adleman bakal menjadi trend piranti komputer. Jika ini terjadi kecepatan processor bisa mencapai satu quadrillion dalam satu instruksinya.

Lain halnya Marzuki, dengan topik yang diangkatnya Budiono Darsono menitik beratkan pada fungsi percepatan penyampaian informasi kepada masyarakat. Masyarakat selalu butuh informasi setiap saat.

“Interaksi teknologi kian kian lekat dengan keseharian masyarakat. Hal itu bermuara dari kebutuhan masyarakat akan kebutuhan informasi terbaru dan tercepat,” ujar Budiono.

Media atau situs biasa menjadi alat untuk menyampaikan berita dan informasi. Kendati demikian, ia menilai bahwa yang menjadi ‘raja’ bukan teknologi, tapi isinya.

“Bukan berarti melupakan teknologi, tapi tetaplah fokus pada isi. Jadi membangun situs web adalah persoalan bagaimana mempublikasikan fakta secara menarik,” ujarnya.

Ia menilai, dalam hal publikasi esensinya adalah komunikasi. Samahalnya dengan mempublikasikan informasi melalui koran, majalah, radio, dan televisi.

ICTel merupakan konferensi tahunan. Forum tersebut merupakan ajang pertemuan antara peneliti, akademisi, pelaku bisnis telekomunikasi, pembuat kebijaksanaan, serta pengguna telekomunikasi. Di tengah pesatnya perkembangan ICT, konferensi ini penting. Pasalnya, perkembangan tersebut diikuti dengan perkembangan aplikasi teknologi yang cepat pula. Dengan demikian, ICTEL 2009 memberikan kesadaran bahwa dunia penelitian dan teknologi mempunyai jarak sangat dekat.

ICTel 2009 juga menampilkan presentasi 54 paper para akademisi dan peneliti dalam rangkaian acara Call for Paper . Berbagai lingkup materi relevan juga dipublikasikan dalam One Day Tutorial yang dipandu oleh Business Architect PT Telkom, Nyoman Bogi Aditya Karna, ST, MSEE.

Pengembangan ICT membutuhkan kontribusi kongkrit dan ide-ide kreatif dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ICTEL 2009 diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap ilmu pengetahuan berbasis masyarakat yang mencakup regulasi, bisnis, layanan, content, jaringan, teknologi dan perangkat infrastruktur ICT.

Seminar Nasional “Goes to Air Plane Industrial Country? Why Not?” Ulas Peranan TIK dalam Dunia Penerbangan

Laboratorium Communication System Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menggelar Seminar Nasional yang bertajuk “Goes to Air Plane Industrial Country? Why Not?”. Bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) kampus IT Telkom, acara berlangsung lancar. Bertindak sebagai pembicara Ir. Yusfandi Gona, MF (Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara), Rachmat Khanafi (GMF Aeroasia) dan Abdullah Agus Ma’rufi (Direktorat Teknologi dan Pengembangan Dirgantara Indonesia).



Pentingnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di dunia penerbangan mewarnai topik bahasan seminar saat itu. Khususnya peranannya dalam komunikasi, navigasi, surveillance dan air traffic management.

Penerbangan membutuhkan peralatan komunikasi yang canggih. Itulah sebabnya peran TIK sangat diutamakan dalam bidang ini. Fasilitas komunikasi penerbangan terdiri dari komunikasi antar stasiun penerbangan dan komunikasi lalu lintas penerbangan. Koordinasi antar bagian diperlukan untuk mendukung kelancaran penerbangan.

Disebutkan pula, kekhawatiran dunia penerbangan indonesia yang masih diwarnai dengan kasus kecelakaan pesawat. Mengamini kenyataan tersebut Rachmat Khanafi mengungkapkan,

“ Kasus kecelakaan pesawat di Indonesia cukup memprihatinkan. Regulator, operator dan kalangan akademik harus berpikir mencari solusi untuk menanggulanginya,”

Katanya, tentu banyak tantangan untuk mengembangkan TIK di dunia penerbangan khususnya pengembangan teknologi navigasi untuk menghindari kecelakaan. Di masa depan, TIK penerbangan akan terintegrasi.

Kepada peserta seminar, Rachmat juga memamerkan kecanggihan proses pembuatan pesawat terbang Boeing 777. Mulai dari tahap pembuatan struktur pesawat, perakitan mesin, avionic dan kokpit.

Selasa, 03 November 2009

Kunjungan STMIK AMIKOM Yogyakarta ke IT Telkom



Mahasiswa Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta kunjungi Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Selasa (3/10), untuk melakukan studi ekskursi. Kedatangan mereka disambut Public Relation IT Telkom, Hetty Hidayati, ST.,Mkom, Dekan Fakultas Informatika IT Telkom Fazmah Arif Yulianto ST.,MT, Kepala Bagian Sistem Informasi (Ka. Sisfo) IT Telkom Yanuar Firdaus, ST., MT dan Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HMIF), Bilhasri Ramadhoni.

Acara studi ekskursi diawali dengan presentasi tentang Fakultas Informatika oleh Fazmah. Kemudian disambung presentasi dari Yanuar mengenai implementasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di IT Telkom. Selanjutnya, Bilhasri memberikan pemaparan tentang HMIF IT Telkom.

Usai pemaparan tersebut, acara bersambung ke sesi tanya jawab. Diskusi hangat berlanjut menjadi berbagi cerita tentang pengalaman mahasiswa di masing-masing perguruan tinggi. Sdui antaranya menyangkut akademik, sistem, hubungan mahasiswa dan pihak kampus serta masalah-masalah perkuliahan lainnya. Diskusi tersebut diakhiri dengan pertukaran cenderamata dan kunjungan ke laboratorium riset Fakultas Teknik Informatika IT Telkom.

Senin, 02 November 2009

Kembali, Pencari Kerja Padati Indonesia Career Expo 2009

Ribuan pencari kerja kembali padati Indonesia Career Expo 2009, Jumat- Sabtu (30-31/10). Acara tersebut diselenggarakan oleh Infocom Career Development Center Institut Teknologi Telkom (iCDC IT Telkom).



Disampaikan Kepala Pengembangan dan Layanan Karir, Dra. Shanka Dwi Ciptaningsih,

“Selama dua hari, Indonesia Career Expo 2009 telah dikunjungi sekitar 4 ribu pelamar kerja. Memang kali ini agak menurun dibanding Indonesia Career Expo pada Maret lalu yang mencapai 7 ribu pelamar kerja,”

Acara yang berlangsung di Landmark Convention Hall Jl. Braga Bandung itu di ikuti oleh 35 perusahaan nasional. Meliputi BUMN, Swasta Nasional, dan Multi Nasional. Di antaranya Axioo, PT. Prama Persada (Astra Group), Sinarmas Agribisnis/ Smart Telecom, Alfamart, Torrecid Group, Jatis Group, PT Adira Daya Mustika, PT. Matahari Putra Prima, UOB Buana, TERA Komputer, PT Indosat, PT Logam Inti Utama Sentosa, PT Verena Oto Finance, Lippo Group, PT Konimex, PT. Aneka Spring Telecommunication, PT Xsis Mitra Utama, PT. Revo Indonesia, Eshther House of Beauty, PT. Rifan Financindo Berjangka, BCA Finance, PT Epson, Summit Oto Finance, PT. Codephile, PT. Landson, PT. Nusantara Surya Sakti, Gratica, Century Healthcare, FIF, Andi Offset, Nobbe System, PT. Datacomm Diangraha dan PT Toba Pulp Lestari.

Berbagai posisi di tawarkan, mulai dari profesional, staf hingga level menejer. Posisi yang paling banyak ditawarkan perusahaan, menurut Shanka, di antaranya adalah tenaga teknologi informasi (IT), keuangan, perbankan dan staf HRD.

Kegiatan proses melamar kerja dilakukan baik secara langsung atau pun drop CV. Selain itu, acara diisi pula oleh kegiatan presentasi profil perusahaan oleh HRD masing-masing perusahaan. Sehingga pelamar kerja bisa mengenal lebih dekat tentang perusahaan yang hendak dilamarnya.

Selanjutnya, beberapa perusahaan akan melakukan proses Interview maupun psikotest bagi pelamar yang lolos seleksi awal.

Jumat, 30 Oktober 2009

Penandatanganan Serah Terima LC IT Telkom



Penandatanganan Serah Terima Learning Center dari pihak PT Waskita Karya (Waskita) dan Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) berlangsung lancar di Gedung Learning Center (LC) IT Telkom, Jumat (30/10). Penandatanganan dilakukan oleh Rektor IT Telkom, Ir. Husni Amani,MM.,MSc dan Kepala Cabang Waskita Jawa Barat, Asmo Budi Maryoto. Wakil Rektor II Bidang Umum Hendratno, SE., Akt., MM sebagai ketua panitia pembangunan LC, mengawali acara tersebut dengan membacakan laporan kegiatan pembangunan LC yang telah resmi berakhir 15 Juli 2009.

Waskita merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Selain melakukan konstruksi terhadap LC IT Telkom, Waskita telah berperan dalam mengerjakan proyek-proyek besar di dalam negeri dan luar negeri. Pada sambutannya Husni menyampaikan,

“LC diharapkan bisa memberi kontribusi positif terhadap institusi dan masyarakat,”
Menilai LC sendiri, Husni berpendapat, sudah seharusnya perpustakaan menjadi ikon perguruan tinggi. Penampilannya yang futuristik sehingga mejadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa untuk mengunjunginya. Sehingga mahasiswa betah belajar di sana.

Kamis, 29 Oktober 2009

Workshop Penulisan Buku Ajar



Bagian Teknologi dan Metode Pembelajaran Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) mengadakan workshop Penulisan Buku Ajar, Kamis (29/10). Acara tersebut berlangsung di Learning Center kampus IT Telkom. Para dosen IT Telkom turut menjadi peserta pada acara tersebut. Workshop menghadirkan para pembicara dari penerbit Andi, yakni Andreas Hery dan Yohanes.

Minat dosen IT Telkom untuk menulis buku memang cukup tinggi. Sangat tepat jika workshop tersebut menyajikan banyak informasi terkait seluk-beluk penulisan buku, penerbit sampai proses bisnis penulisan.

Disampaikan Andreas Hery pada presentasinya, tulislah buku yang baik dan unik sehingga mampu menarik perhatian penerbit.

“Buku teks yang baik sudah tentu mengandung materi yang sesuai dengan kurikulum. Sifat buku seperti guru atau didaktikal, namun tetap informatif, komunikatif dan atraktif. Buku teks harus ditulis oleh penulis yang kompeten,” papar Andreas.

Jika buku teks harus sesuai kurikulum, lain halnya dengan buku populer. Buku populer lebih menekankan pada keunikan buku itu sendiri. Yang terpenting, kata Andreas harus coherent, consistent, concise, correct, dan clear.

Peluang penulisan buku di Indonesia cukup baik. Hal itu didukung oleh kondisi industri penerbitan itu. Dalam presentasinya Yohanes menyampaikan bahwa sedikitnya 10.000 judul buku baru diterbitkan perbulan.Buku-buku tersebut berasal dari 686 penerbit tergabung dalam IKAPI. Omsetnya mencapai 1,1 trilyun perbulan. Buku-buku tersebut dijual melalui 3600 toko buku terdaftar yang tersebar di seluruh Indonesia.

Disamping peluang, dunia penerbitan pun menghadapi tantangan yang patut disikapi. Tantangan tersebut datang dari kurangnya minat baca dan menulis. Disamping itu, apresiasi hak cipta seperti pembajakan dan duplikasi non legal lainnya.

Workshop Penulisan Buku Ajar berlangsung selama dua hari, dan akan berlangsung hingga Jumat (30/10).

Rabu, 28 Oktober 2009

Kuliah Umum High Performance Computing

Institut Teknologi Telkom(IT Telkom) menyelenggarakan kuliah umum, Selasa (27/10). Acara yang berlangsung di gedung C Kampus IT Telkom mengangkat tema High Performance Computing. Bertindak sebagai pembicara Prof.Heiko Schroder dari MRIT University, dan Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir Ir. Miftadi Sudjai, MSc sebagai moderator. Peserta kuliah terdiri mahasiswa Teknik Komputer.

Saat itu hadir pula Rektor IT Telkom, Ir Husni Amani, MM.,MSc beserta Dekan Fakultas Elektro & Komunikasi Ir. Jangkung Raharjo, MT dan Ketua Program Studi S1 Teknik Komputer Ir. Agus Virgono,MT, turut menyaksikan berlangsungnya kuliah umum. Acara diakhiri dengan penyerahan cendera mata oleh Husni dan Jangkung kepada Heiko.

SMKN 2 Bandung Kunjungi IT Telkom



Siswa SMKN 2 Bandung kunjungi Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Selasa (27/10). Kedatangan mereka disambut Kepala Bagian Sekretariat Institusi (Ka. BSI) IT Telkom Drs. Lilik Leksono, dan Public Relation IT Telkom Hetty Hidayati, ST.,Mkom. Sejumlah 76 siswa ini didampingi oleh Kepala Sekolah SMKN 2 Bandung, Rad Supardan.

Disampaikan Rad,

“Manfaat kunjungan ini adalah untuk pengenalan industri dan institusi. Dengan demikian, menambah wawasan siswa kelas 11. Secara institusi, kunjungan ini sebagai upaya link and match SMKN 2 dengan perguruan tinggi,”

SMKN 2 berlokasi di Jl.Ciliwung No. 4 Bandung. Kini SMKN 2 memiliki 1606 siswa. Rad berharap, siswa dapat mengenal lebih dekat bagaimana ICT dan IT Telkom. Sehingga setelah lulus dapat melanjutkan kuliah dan mendalami ilmu ICT.

Pada kesempatan tersebut, siswa diberikan informasi mengenai implementasi ICT di IT Telkom. Informasi tersebut disampaikan Kepala Bagian Sistem Informasi (Ka. Sisfo) Yanuar Firdaus, ST., MT. Dalam presentasinya Yanuar menyampaikan beberapa informasi , di antaranya mengenai infrastruktur jaringan, backbone kampus bandwith internet, IT Infrastruktur, Bandwith Manajemen, dan infrastruktur hotspot.

Senin, 26 Oktober 2009

Seminar “Vacancy Training : Siap Menghadapi World Class University”

Infocom Career Development Center Institut Teknologi Telkom menggelar seminar “Vacancy Training : Siap Menghadapi World Class University”. Seminar berlangsung di Gedung Serba Guna kampus IT Telkom, Senin (26/10). Menghadirkan beberapa pembicara, yakni Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir, Ir. Miftadi Sudjai, MSc ;Senior Architel ASIA (TIBCO Software), Rully Achdiat dan Human Capital Department PT. Pasifik Satelit Nusantara, Agustin B.Prabowo. Seminar tersebut mengupas tuntas kiat sukses meraih peluang kerja di tengah trend dunia kerja dan industri teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Alumni harus dapat mempersiapkan diri memasuki dunia kerja dan mampu bersaing secara sehat dengan lulusan-lulusan dari lembaga pendidikan lain. Sebagaimana disampaikan Agustin, semakin pesat perkembangan dunia pendidikan menyebabkan tingginya persaingan antar lulusan-lulusan perguruan tinggi Indonesia.



“Banyak perguruan tinggi yang memiliki kurikulum yang baik dan menghasilkan lulusan-lulusan yang baik pula. Namun, banyak lulusan berkualitas yang tetap tidak lolos pada saat seleksi penerimaan karyawan,” kata Agustin.

Lalu mengapa demikian?

Menurut Agustin, ada beberapa penyebab yang menjadikan pelamar tidak lolos dalam proses seleksi karyawan. Boleh jadi, hasil wawancara menunjukan si pelamar belum memiliki kompetensi yang sesuai dengan kualifikasi perusahaan. Atau, perusahaan mensinyalir adanya indikasi kebohongan yang dilakukan pelamar karena biasanya interviewer/ HRD melakukan cek referensi. Atau malah adanya faktor subyektifitas interviewer mengambil suatu keputusan. Kunci sukses interview menurut Agustin, adalah etika dan pengetahuan yang baik.

“Kuncinya adalah skill dan pengetahuan yang bagus, keahlian bernegosiasi dan mempunyai attitude dan aptitude yang baik,” pungkas Agustin.

Lain halnya Miftadi, ia menilai trend dunia kerja dipengaruhi juga oleh trend industrinya. Tengok saja trend Industri TIK di Indonesia yang kian kompetitif. Mulai dari perangkat, aplikasi dan layanan.

“Di Indonesia, terjadi downturn di sektor industri telekomunikasi akibat perang tarif. Jika revenue dan investasi turun maka peluang kerja baru berkurang, demikian pula sebaliknya,” kata Miftadi.

Namun berdasarkan pengamatannya, industri IT tetap tumbuh tinggi terutama di sektor IT Solution. Bahkan mulai 2010, teknologi dan jaringan WiMax diharapkan dapat menggairahkan kembali industri telekominikasi dan menciptakan peluang kerja baru. Guna menyikapi tantangan dan peluang dunia industri, Miftadi menyarankan agar lulusan perguruan tinggi dapat melengkapi dirinya dengan keahlian-keahlian terbaru yang dibutuhkan industri.

Sabtu, 24 Oktober 2009

Sidang Senat Terbuka IT Telkom Periode Oktober 2009

Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menyelenggarakan Sidang Senat Terbuka Wisuda Lulusan IT Telkom Periode Oktober 2009, Sabtu 24 Oktober 2009. Acara berlangsung pukul 09.00, di Gedung Serba Guna (GSG) Kampus IT Telkom, Jl. Telekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu, Bandung. Sidang senat kali ini adalah wisuda ke-empat sejak perubahan STT Telkom menjadi IT Telkom. IT Telkom mewisuda 629 lulusan yang terdiri dari lulusan program studi Pascasarjana, Sarjana dan Diploma III. Proses berlangsungnya wisuda, disaksikan oleh Direktur Human Capital General and Affairs PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Direktur IT & Supply PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Ketua Dewan Pengurus YPT, Koordinator Kopertis Wilayah IV Jawa Barat & Banten, Orang tua serta keluarga Wisudawan dan Wisudawati, Anggota Senat IT Telkom, Dosen dan Staf IT Telkom.



Jumlah wisudawan kali ini adalah jumlah terbesar. Dari jumlah tersebut, terdiri dari 17 lulusan program Pascasarjana Teknik Telekomunikasi, 264 lulusan program Sarjana Teknik Telekomunikasi, 118 lulusan program Sarjana Teknik Industri, 148 lulusan program Sarjana Teknik Informatika, 61 lulusan program Ahli Madya Teknik Telekomunikasi, dan 21 lulusan program Ahli Madya Teknik Informatika.

Demikian pula institusi memberikan penghargaan pada wisudawan yang memperoleh Predikat Kelulusan dengan Pujian (cum laude) sejumlah 66 orang, Predikat Kelulusan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi di setiap program studi (seluruhnya 6 orang), dan Predikat Kelulusan Tercepat atau lebih cepat dari waktu yang dijadwalkan sebanyak 5 orang. Sejak 19 tahun berdirinya, IT Telkom (sebelumnya STT Telkom) telah meluluskan 10.907 lulusan. Termasuk wisudawaan dan wisudawati yang diluluskan pada Sidang Senat Terbuka IT Telkom Periode Oktober 2009.

Sambutan di sampaikan Rektor IT Telkom, Ir. Husni Amani, MM.,MSc pada Sidang Senat Terbuka Wisuda Lulusan IT Telkom Periode Oktober 2009. Dalam sambutannya tersebut ia menyampaikan,

“Terdapat pertumbuhan hampir 100% pada komposisi wisudawan berpredikat cum laude dibandingkan semester lalu. Hal ini menunjukan, adanya peningkatan semangat dari mahasiswa IT Telkom untuk bekerja keras dan memiliki semangat fair competition sebagai bekal di dunia kerja,”

Pada kesempatan ini pula, Chief of Information Technology (CIO) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Indra Utoyo menyampaiakan orasi ilmiahnya. Ia mengangkat topik orasi mengenai Ekonomi Kreatif dan ICT di Era Digital. Disampaikan Indra,

“Telah banyak keterampilan yang dipelajari wisudawan selama berada di IT Telkom. Keterampilan itu sangat dibutuhkan oleh industri kreatif. Imajinasi, ide-ide yang tak terduga, kebijaksanaan, keebenaran dan jaringan kerja sama yang pernah di rintis, semuanya adalah modal untuk menikmati sukses besar sebagai pemimpin dalam profesi dan masyarakat,”

Jelasnya, ekonomi kreatif berlandaskan pada bisnis ide, dan mengubah ide tersebut menjadi produk. Paradigma ini menggabungkan 2 hal, yakni kreativitas dan ekonomi. Keduannya menjadi satu kombinasi yang menghasilkan nilai-nilai kemakmuran. Ekonomi baru ini digerakan oleh generasi muda yang kreatif, memiliki kemampuan teiknologi dan mamiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi. Dikatakannya,

“Industri kreatif mampu mendorong laju perekonomian menjadi lebih tinggi dibanding sektor lain, seperti industri jasa dan industri manufaktur. Riset The Ricard Florida Creativity Group menyebutkan, sektor kreatif dengan jumlah pekerja 30% dari total industri mampu menghasilkan upah gaji hampir 50%,”

Kepada wisudawan, Indra berpesan agar terlibat langsung dalam proses pembangunan nasional dengan menyumbangkan ide-ide kureatif, cemerlang dan produktif.

Press Release : Sidang Senat Terbuka IT Telkom Periode Oktober 2009

Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menyelenggarakan Sidang Senat Terbuka Wisuda Lulusan IT Telkom Periode Oktober 2009, Sabtu 24 Oktober 2009. Acara berlangsung pukul 09.00, di Gedung Serba Guna (GSG) Kampus IT Telkom, Jl. Telekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu, Bandung. Sidang senat kali ini adalah wisuda ke-empat sejak perubahan STT Telkom menjadi IT Telkom. IT Telkom mewisuda 629 lulusan yang terdiri dari lulusan program studi Pascasarjana, Sarjana dan Diploma III. Proses berlangsungnya wisuda, disaksikan oleh Direktur Human Capital General and Affairs PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Direktur IT & Supply PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Ketua Dewan Pengurus YPT, Koordinator Kopertis Wilayah IV Jawa Barat & Banten, Orang tua serta keluarga Wisudawan dan Wisudawati, Anggota Senat IT Telkom, Dosen dan Staf IT Telkom.

Jumlah wisudawan kali ini adalah jumlah terbesar. Dari jumlah tersebut, terdiri dari 17 lulusan program Pascasarjana Teknik Telekomunikasi, 264 lulusan program Sarjana Teknik Telekomunikasi, 118 lulusan program Sarjana Teknik Industri, 148 lulusan program Sarjana Teknik Informatika, 61 lulusan program Ahli Madya Teknik Telekomunikasi, dan 21 lulusan program Ahli Madya Teknik Informatika.

Demikian pula institusi memberikan penghargaan pada wisudawan yang memperoleh Predikat Kelulusan dengan Pujian (cum laude) sejumlah 66 orang, Predikat Kelulusan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi di setiap program studi (seluruhnya 6 orang), dan Predikat Kelulusan Tercepat atau lebih cepat dari waktu yang dijadwalkan sebanyak 5 orang. Sejak 19 tahun berdirinya, IT Telkom (sebelumnya STT Telkom) telah meluluskan 10.907 lulusan. Termasuk wisudawaan dan wisudawati yang diluluskan pada Sidang Senat Terbuka IT Telkom Periode Oktober 2009.

Sambutan di sampaikan Rektor IT Telkom, Ir. Husni Amani, MM.,MSc pada Sidang Senat Terbuka Wisuda Lulusan IT Telkom Periode Oktober 2009. Dalam sambutannya tersebut ia menyebutkan bahwa terdapat pertumbuhan hampir 100% pada komposisi wisudawan berpredikat cum laude dibandingkan semester lalu. Hal ini menunjukan, adanya peningkatan semangat dari mahasiswa IT Telkom untuk bekerja keras dan memiliki semangat fair competition sebagai bekal di dunia kerja.

Pada kesempatan ini pula, Chief of Information Technology (CIO) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Indra Utoyo menyampaiakan orasi ilmiahnya. Ia mengangkat topik orasi mengenai Ekonomi Kreatif dan ICT di Era Digital. Dalam orasinya Indra menyebutkan bahwa telah banyak keterampilan yang dipelajari wisudawan selama berada di IT Telkom. Keterampilan itu sangat dibutuhkan oleh industry kreatif. Imajinasi, ide-ide yang tak terduga, kebijaksanaan, kebenaran dan jaringan kerja sama yang pernah di rintis, semuanya adalah modal untuk menikmati sukses besar sebagai pemimpin dalam profesi dan masyarakat.

Jelasnya, ekonomi kreatif berlandaskan pada bisnis ide, dan mengubah ide tersebut menjadi produk. Paradigma ini menggabungkan 2 hal, yakni kreativitas dan ekonomi. Keduannya menjadi satu kombinasi yang menghasilkan nilai-nilai kemakmuran. Ekonomi baru ini digerakan oleh generasi muda yang kreatif, memiliki kemampuan teknologi dan mamiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi. Industri kreatif mampu mendorong laju perekonomian menjadi lebih tinggi dibanding sektor lain, seperti industri jasa dan industri manufaktur. Seperti disebutkan Riset The Ricard Florida Creativity Group bahwa sektor kreatif dengan jumlah pekerja 30% dari total industri mampu menghasilkan upah gaji hampir 50%. Kepada wisudawan, Indra berpesan agar terlibat langsung dalam proses pembangunan nasional dengan menyumbangkan ide-ide kureatif, cemerlang dan produktif.