Jumat, 20 November 2009

International Conference on Telecommunication (ICTEL) 2009 : Knowledge Based Society Dominasi Trend ICT Masa Depan

Sebagai teknologi yang bersifat netral, ICT (Information dan Communication Technology) membutuhkan pengembangan yang berorientasi pada pembangunan masyarakat yang berbasis ilmu pengetahuan. Kemampuannya dalam mengolah dan mengkomunikasikan informasi menjadikan ICT dapat diterima secara luas. Sehingga ia mampu menerobos pundi-pundi kehidupan masyarakat.

Pada International Conference on Telecommunication (ICTel) 2009, Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) mengangkat tema "ICT Development for The Knowledge Based Society”, Rabu (18/11). Berlangsung di Grand Preanger Bandung konferensi menghadirkan DR.Ir.Titon Dutono, M.Eng Direktur Telekomunikasi Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) RI, sebagai Keynote Speech, dan tiga pembicara pada Plenary Session. Mereka adalah Prof. Dr. Marzuki Bin Khalid dari University Technology of Malaysia (UTM) dengan Topik: “Artificial Intelligence: From Mathematics to Industry”. Dilanjutkan dengan pembicara kedua yakni Pemimpin Redaksi www. detik. Com, Budiono Darsono dengan Topik: “Cyber media: Seni Memadu Komunikasi, Telekomunikasi, dan Teknologi”. Dan pembicara ketiga akademisi dan praktisi dari IT Telkom yaitu Ir. Achmad Ali Muayyadi, MSc, PhD dengan Topik: “Mobile Network Development and It’s Impact in Shaping Society”.



Akademisi IT Telkom sekaligus Ketua Pelaksana ICTel 2009, Iswahyudi Hidayat mengatakan,

“Piranti teknologi informasi sudah melekat di kehidupan masyarakat. Kapan dan di mana pun piranti menjadi bagian dari kegiatannya,”

Hal itulah yang menjadikan kebutuhan piranti kian meningkat. Jelasnya, hardware kian praktis sehingga masyarakat sulit melepaskannya. Mutlak terdapat ketersambungan antara satu fungsi dengan fungsi lainnya. Perluasan fungsi piranti keras semakin melebar. Telepon seluler saja kini sudah merambah pada fungsi komputer, video perekam, kamera, audio dan fungsi lainnya. Intinya, piranti keras teknologi informasi akan terkonvergensi. Jika tidak, nilai jualnya akan berkurang hingga akhirnya mati.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Dr. Marzuki Bin Khalid juga menyatakan bukan hanya konvergensi melainkan aspek biologis. Dalam presentasinya ia menilai, adanya kombinasi antara ilmu matematika dan biologi. Penggabungan ini akan menjadi trend industri kedepan mengingat produk yang dihasilkan memiliki performansi lebih. Fungsi biologisnya mampu mengurangi tenaga operasional manusia, bahkan memiliki keandalan lebih.

“Fenomena biologi mulai dari molekular, genetik hingga pergerakan tubuh yang kemudian diformulasikan kedalam rumusan algoritma matematika. Itulah landasan ilmunya,” ujarnya.

Bahkan, kaatanya, komputasi DNA yang berbasis teori Leonard Adleman bakal menjadi trend piranti komputer. Jika ini terjadi kecepatan processor bisa mencapai satu quadrillion dalam satu instruksinya.

Lain halnya Marzuki, dengan topik yang diangkatnya Budiono Darsono menitik beratkan pada fungsi percepatan penyampaian informasi kepada masyarakat. Masyarakat selalu butuh informasi setiap saat.

“Interaksi teknologi kian kian lekat dengan keseharian masyarakat. Hal itu bermuara dari kebutuhan masyarakat akan kebutuhan informasi terbaru dan tercepat,” ujar Budiono.

Media atau situs biasa menjadi alat untuk menyampaikan berita dan informasi. Kendati demikian, ia menilai bahwa yang menjadi ‘raja’ bukan teknologi, tapi isinya.

“Bukan berarti melupakan teknologi, tapi tetaplah fokus pada isi. Jadi membangun situs web adalah persoalan bagaimana mempublikasikan fakta secara menarik,” ujarnya.

Ia menilai, dalam hal publikasi esensinya adalah komunikasi. Samahalnya dengan mempublikasikan informasi melalui koran, majalah, radio, dan televisi.

ICTel merupakan konferensi tahunan. Forum tersebut merupakan ajang pertemuan antara peneliti, akademisi, pelaku bisnis telekomunikasi, pembuat kebijaksanaan, serta pengguna telekomunikasi. Di tengah pesatnya perkembangan ICT, konferensi ini penting. Pasalnya, perkembangan tersebut diikuti dengan perkembangan aplikasi teknologi yang cepat pula. Dengan demikian, ICTEL 2009 memberikan kesadaran bahwa dunia penelitian dan teknologi mempunyai jarak sangat dekat.

ICTel 2009 juga menampilkan presentasi 54 paper para akademisi dan peneliti dalam rangkaian acara Call for Paper . Berbagai lingkup materi relevan juga dipublikasikan dalam One Day Tutorial yang dipandu oleh Business Architect PT Telkom, Nyoman Bogi Aditya Karna, ST, MSEE.

Pengembangan ICT membutuhkan kontribusi kongkrit dan ide-ide kreatif dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ICTEL 2009 diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap ilmu pengetahuan berbasis masyarakat yang mencakup regulasi, bisnis, layanan, content, jaringan, teknologi dan perangkat infrastruktur ICT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar