Rabu, 10 Februari 2010

IT Telkom Ulas Gagasan Techno Park di Rakor Kementrian Kominfo



Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) ulas gagasan Bandung Techno Park pada Rapat Koordinasi (Rakor) Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui video conference (Vicon), Rabu (3/2).Rakor dihadiri jajaran kementrian Kominfo, beserta kalangan perguruan tinggi, kalangan Lipi, industry dan UPT-UPT yang berada dibawah naungan Kominfo. Pada kesempatan tersebut, IT Telkom melakukan presentasi pada pukul 20.20 WIB.

Presentasi diawali dengan sambutan oleh Presiden Direktur Yayasan Pendidikan Telkom, Dr. Herry Kusaeri. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan konsep Techno Park oleh Dekan Fakultas Teknik Elektro dan Komunikasi (Penanggung Jawab Bandung Techno Park) dan Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir, Ir. Miftadi Sudjai, MSc.

Pada paparannya melalui vicon, Jangkung menjelaskan tentang konsep Bandung Techno Park yang telah dicanangkan pada 12 Januari 2010.

“Bandung Techno Park merupakan kerjasama IT Telkom dengan Departemen Perindustrian Republik Indonesia. Sementara ini, ada dua lembaga yang dipersiapkan menjadi bagian dari BTP, yakni Unit Pelayanan Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK) dan Pusat Desain Telekomunikasi (PDT),”

Rencananya, pembangunan Bandung Techno Park terdiri dari enam buah cluster yang terdiri dari Gedung utama, Gedung R&D, Gedung Training (UPT Telematika), dan beberapa ruang pembinaan. Sedangkan fokus bisnis BTP ada 8 (delapan) bidang yakni Research dan Development (R&D), Educational Training, Consultancy, Facility Provider, Business Mediation, Information Distribution, Certification, dan Production Support. Bandung Techno Park memiliki konsep strategis. Jangkung menyebutnya konsep ABG, Academic- Business- Government.

Senada Jangkung, Miftadi menjelaskan,

“Hubungan yang sinergi antara kalangan akademik- industri- pemerintah mendukung pertumbuhan industri lokal melalu transfer teknologi, joint research dan regulasi,”

Jelasnya, kekuatan perguruan tinggi ada pada kegiatan riset. Dengan demikian Techno Park bisa menjadi outlet riset. Bandung Techno Park bukan hanya milik IT Telkom atau keluarga besar Telkom. Namun terbuka bagi perguruan tinggi dan pihak lain.

Pada diskusi singkat melalui vicon tersebut, Lukman Hakim dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengakui gagasan dan konsep techno park menarik untuk diikuti. Ia pun mempertanyaakan adakah kemungkinan bagi LIPI untuk dapat bergabung.

Menjawab pertanyaan tersebut Miftadi mengatakan,

“Sangat bisa. Karena sementara ini IT Telkom dengan LIPI Bandung pun melakukan riset bersama. Kami juga punya banyak aplikasi software yang dapat diaplikasikan di LIPI,”

Kerjasama berarti perluasan dari kegiatan Bandung Techno Park. Diharapkan, dapat memberikan kontribusi dalam membentuk masyarakat informasi yang mampu mengelola dan memanfaatkan informasi bagi jalannya roda ekonomi nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar