Senin, 24 Januari 2011
Eko Kurniawan “Tak Sulit Kerja di Luar Negeri”
Mencari pekerjaan di luar negeri tidak sesulit yang dibayangkan. Hal itu diakui alumni Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) angkatan 1995, Eko Kurniawan, ST, MT. Eko yang kini telah sukses berkarir di T-Mobile, salah satu vendor telekomunikasi Inggris sejak tahun 2007. Pada kuliah umum Fakultas Elektro dan Komunikasi (FEK) yang bertajuk “Kiat-kiat bekerja di Luar negeri”, Eko berbagi pengalaman dan tips untuk bekerja di luar negeri, Kamis (6/1).
“Keberadaan engineer di luar negeri cukup diperhitungkan. Banyak engineer asal Indonesia yang bekerja di luar negeri,” kata Eko.
Jelasnya, perkembangan teknologi ICT di Indonesia yang cukup pesat. Penggunanya pun tak kenal usia. Banyaknya pengguna telekomunikasi, membuat exposure pengalamannya lebih banyak dibandingkan engineer dari Eropa sekalipun.
“Implementasi teknologi di Indonesia dan Asia pada umumnya lebih banyak mengadopsi hal-hal baru dibanding Eropa, karena orang Eropa jarang mau mengadopsi teknologi-teknologi yang belum mereka tahu. Justru hal itu menjadi peluang bagi engineer Indonesia. Karir engineer telekomunikasi di luar negeri bisa dimulai di vendor, operator, dan subktraktor dengan jenis kerja kontrak atau permanen,” ungkapnya.
Bidang pekerjaannya pun banyak pilihan. Di antaranya radio, core network, dan Value Added Service (VAS)/IN. Pekerjaannya macam-macam, bisa di level operasionalisasi, Test & Integration, Design & Planning, dan Marketing.
“Kalau bidang marketing, orang ‘bule’ masih lebih dipercaya. Mereka rata-rata bekerja di timur Tengah, Eropa, Afrika, Amerika, dan Asia,” kata Eko.
Lalu apa saran Eko untuk mereka yang ingin berkiprah di luar negeri?
“Aktif di laboratorium, organisasi kemahasiswaan profesi, komunitas teknologi, dan bila perlu tugas akhirnya dibimbing oleh praktisi,”
Lalu, bangun networking dan mulailah bekerja di Multi National Company (MNC) agar ada kesempatan ditempatkan ke luar negeri. Pilihlah bidang teknologi yang memungkinkan bakal diimplementasikan di negara yang dituju. Misalnya, kalau ingin kerja di Eropa maka pilih LTE karena LTE akan diimplementasikan di sana.
“Jangan khawatir kerja di Eropa. Di Inggris saja, perusahaan-perusahaan tidak mempermasalahkan umur, status, gender, agama, bahkan cacat tubuh sekalipun, karena di negara itu ada hukum Equal opportunity atau persamaan kesempatan. Selama tidak mengganggu pekerjaan hal tersebut tak menjadi masalah bagi mereka,” pungkasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar