Selasa, 06 April 2010

Hingga Kini, 11.221 Lulusan IT Telkom






Hingga kini, Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) telah menghasilkan 11.221 lulusan. Pada wisuda lulusan IT Telkom periode 27 Maret 2010, sejumlah 314 orang lulusan program studi Pascasarjana, Sarjana dan Diploma 3, diterjunkan ke masyarakat.


“Kami berharap, para lulusan tersebut merupakan sumber daya insani untuk memenuhi kebutuhan bangsa ini,” sambut Ir. Husni Amani, MM.,MSc, pada acara Wisuda Lulusan IT Telkom di GSG IT Telkom, Sabtu (27/3), yang merupakan wisuda ke-lima sejak STT Telkom berubah menjadi Institut Teknologi Telkom.

Pada periode ini IT Telkom berhasil mewisuda 6 orang luluan Pascasarjana Teknik Telekomunikasi, 148 orang lulusan Sarjana Teknik Telekomunikasi, 48 Sarjana Teknik Industri, 89 Sarjana Teknik Informatika, 13 lulusan Ahli Madya Teknik Telekomunikasi, dan lulusan 10 Ahli Madya Teknik Informatika. Dengan predikat kelulusan 55 lulusan dengan Pujian (cum laude), 5 lulusan IPK tertinggi, dan 6 lulusan tercepat.



Tentunya, kebersamaan dan kesinergian sangat diperlukan untuk melanjutkan program pembangunan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Indonesia telah menunggu para techno-preneurs untuk memperbaiki, mengangkat dan membangun pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia melalui aktualisasi ide-ide yang kreatif dan bernilai guna agar daya saing bangsa makin meningkat. Oleh karena itulah IT Telkom dalam memasuki memasuki RENETA II memiliki sasaran strategis yakni Quality Excellent, Knowledge Creation & Sustainable Growth.

“Perkembangan teknologi infokom sangat cepat dan dinamis. Kini perkembangannya mengarah pada konvergensi teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi. Begitu pula meningkatnya kompetisi serta kebutuhan pasar. Faktor tersebut menyebabkan industri selalu mengembangkan bisnisnya untuk memenuhi kebutuhan pasar infokom,” papar Husni.

Kendati demikian, Husni menilai factor tersebut memunculkan berbagai opportunity dan tantangan bisnis . Ini perlu selalu diantisipasi oleh pelaku industri termasuk institusi pendidikan.

“Bagi dunia pendidikan, kecendrungan tersebut harus dapat diantisipasi sejak dini agar lulusannya dapat memenuhi kebutuhan industri sehingga dapat memberikan kontribusi yang maksimal kepada para pemangku kepentingannya,” kata Husni.

Namun kepada lulusan Husni mengingatkan, bangsa Indonesia telah menunggu para techno-preneurs untuk memperbaiki, mengangkat dan membangun pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia melalui aktualisasi ide-ide yang kreatif dan bernilai guna agar daya saing bangsa makin meningkat.

“Selamat berkarya !” serunya.

2 komentar: