Selasa, 13 Juli 2010

A.T. Hanuranto, “Warga IT Telkom Harus Sadar Visi”

"Kesadaran visi ini harus tertanam dalam diri mahasiswa, dosen, staf serta pimpinan,” (Ahmad Tri Hanuranto).


Persaingan di dunia pendidikan sudah tidak bisa dipungkiri. Kondisi lingkungan senantiasa berubah silih berganti. Tantangan global pasti datang cepat atau lambat. Pada gilirannya, Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) akan menghadapinya. Rektor IT Telkom, Ir.Ahmad Tri Hanuranto, MT, yakin, IT Telkom dapat menghadapi tantangan itu jika warganya ‘sadar visi’. Ada tiga visi perguruan tinggi, yaitu pengembangan pendidikan dan pengajaran, penelitian dalam rangka pengembangan kebudayaan, dan pengabdian kepada masyarakat.


“Sadar visi yakni kesadaran atas visi institusi. Kesadaran visi ini harus tertanam dalam diri mahasiswa, dosen, staf serta pimpinan,” kata AT.

Alasannya, kepercayaan masyarakat patut diutamakan di tengah menghadapi persaingan global. Kepercayaan masyarakat terhadap IT Telkom sudah baik, tinggal bagaimana IT Telkom dapat mempertahankannya. Kepercayaan bisa dibangun dengan kesadaran visi . AT yakin, jika warga IT Telkom menyadari visi institusi maka kesadaran itu akan meminimalisir kultur negatif dan memaksimalkan kultur positif di dalamnya.

Salah satu langkah yang ditempuh AT untuk memaksimalkan kultur positif adalah kebijakannya untuk merampingkan organisasi IT Telkom. Tujuannya, untuk mempermudah birokrasi di dalam institusi. Dengan kebijakannya pula, ia bermaksud mengembalikan dosen ke fakultas secara bertahap guna memaksimalkan potensi fakultas. Inilah cara AT untuk mewujudkan visi perguruan tinggi.Tak terelakan, tantangan perguruan tinggi pun datang dari tuntutan mahasiswa.

“Beberapa upaya peningkatan infrastruktur sedang berjalan, terutama fasilitas yang berhubungan langsung dengan mahasiswa. Diantaranya penambahan ruang kelas dengan mengefektifkan ruangan, pengadaan laboratorium serta perluasan lahan parkir, “ jelas AT.

Kesadaran visi berhubungan erat dengan tingkat kematangan organisasi dan sumber daya manusianya. Kematangan organisasi bukan tanpa persoalan.

“Kesejahteraan pegawai serta perbaikan kultur kerja tetap membutuhkan solusi yang cemerlang,” ujarnya.

Bagaimanapun IT Telkom berada di tengah tantangan internal dan eksternal. Paradigma pendidikan harus menjadi landasan utama dalam mewujudkan kinerjanya. Tentunya melalui melalui kesadaran visi yang tumbuh di benak warga IT Telkom.

1 komentar:

  1. di tunggu semua janjinya yang di gedung K waktu itu pak,,,
    jangan sampai hanya jadi politikus aja,,,
    sukses pak A.T.,,,

    jangan hanya merampingkan pak, tapi perbaiki juga systemnya,,,
    g mudah mengubah dinasti jika dinasti itu sudah berdiri kokoh,,,

    BalasHapus