Senin, 25 Mei 2009

Memulai Bisnis dari Nol

IT TELKOM, SENIN (25/5)-Geliat bisnis di kalangan mahasiswa semakin bergairah. Usaha mandiri kini telah menjadi alternatif sumber pendapatan yang patut dijelajahi kaum muda. Tengok saja Herpin Dwijayanti, Andrian, Uun Ainu Rofiq dan Firman Alfaritsi Ramadan. Mereka rupanya rela menduakan status mahasiswanya dengan menjadi pengusaha muda. Bahkan awal perjalanan bisnisnya pun tergolong unik dan menarik. Mereka pun berbagi cerita di acara Seminar Bisnis Fair IT Telkom dengan tajuk “Memulai Bisnis dari Nol” di Gedung Serba Guna (GSG) Kampus IT Telkom, Sabtu (23/5).



Herpin Dwijayanti (Mahasiswa Teknik Industri 2005)
Nekat Buka ‘Les-les’-an karena Kepiawaian


Karena kepiawaiannya berbahasa Inggris dan Jepang, Herpin nekat membuka Lembaga Kursus Bahasa Asing Hikari. Hikari memang belum lama berdiri, namun sudah memiliki 80 siswa.

“Modal awal untuk mendirikan Hikari adalah kemampuan berbahasa Inggris dan Jepang. Sedangkan modal lainnya adalah keberaniaan,” ujar Herpin.

Dalam menjalankan bisnisnya, Herpin mengutamakan kepuasan dan kepercayaan konsumen. Agar dapat menjaga kualitas lembaga pendidikannya, ia dibantu guru-guru bahasa yang berpengelaman dalam meningkatkan sistem ajar.

“Di Hikari, kami adalah tim yang solid. Saya yakin tim yang solid akan membawa kami pada kesuksesan,” katanya.

Diceritakannya, Herpin pernah menjadi pengajar bahasa Inggris di salah satu lembaga kursus bahasa Inggris milik orang lan. Baginya pengalaman tersebut adalah pengalaman yang berharga sehingga akhirnya ia memutuskan untuk mendirikan Hikari. Selain Hikari, Herpin juga membuka usaha percetakan, Midori Café Printing.

Andrian (Mahasiswa Teknik Elektro 2006),
Ramaikan Kuliner Bandung dengan Makanan Khas Aceh

Penjual makanan khas Aceh memang masih jarang ditemukan di Bandung. Bagi Andrian, ini adalah peluang manis untuk menjalankan bisnisnya, Warung Aceh. Sesuai namanya, warung Aceh menyajikan berbagai makanan dan minuman khas Aceh.

“Bisnis adalah hobi yang mengasikan sekaligus mendidik saya semakin mandiri,” ujar Andrian.

Senada Herpin Andrian juga yakin bahwa kunci keberhasilan dalam bisnis adalah keberanian dan keterampilan dalam manajemen, bukan sejumlah uang.

Uun Ainu Rofiq (Mahasiswa Teknik Telekomunikasi 2007)
Becak Creative, Antara Kreativitas dan 20 Ribu Rupiah


Bagi Uun, menyulap 20 ribu menjadi 4 juta rupiah adalah adalah ide gila. Bersama keempat temannya, Uun membuat katalog yang memuat gambar desain kaos dan jaket yang hendak mereka jual. Karena desain Uun dan teman-temannya itu keren, alhasil banyak konsumen yang tertarik kemudian memesan kaos dan jaket tersebut. Dari penjualan tersebut, Uun dan teman-temannya meraup keuntungan 4 juta rupiah. Inilah awal sejarah penjualan Becak Creative.

“Kepercayaan konsumen adalah kunci sukses dari setiap penjualan yang dilakukan oleh Becak Creative,” kata Uun. Dengan kepercayaan, Uun mengaku Becak Creative belum pernah mengalami kerugian hingga kini.

Menurutnya, banyak produk yang bisa di jual di Bandung. Becak Creative muncul sebagai salah satu usaha mandiri yang menjual berbagai suvenir. Selain menjual eceran, Becak Creative juga menjual dalam jumlah partai.

Firman Alfaritsi Ramadan (Mahasiswa Teknik Informatika 2006)
Susu Murni Siap Antar


Kalau Anda malas bangun pagi untuk membeli susu, jangan khawatir. Hubungi saja Firman melalui SMS atau telepon maka susu siap diantar sampai depan pintu rumah.

“Sifat malas konsumen juga bisa jadi ide bisnis,” lugas Firman.

Firman yang mengaku sangat hobi minum susu, melihat kemalasan orang lain adalah inspirasi utama dalam bisnisnya. Di Jepang, jasa seperti ini memang biasa. Namun di Indonesia masih terbilang langka. Saat mengawali bisnisnya, Firman mengaku Cuma dengan modal nekat.

“Dalam berwirausaha yang terpenting adalah keyakinan untuk memulainya,” kata Firman.

Baginya, tidak punya uang bukan alasan untuk tidak berwirausaha. Banyak jalan yang bisa ditempuh di antaranya menawarkan kerjasama dengan pihak lain, mengajak investor atau kerja dulu pada orang lain lalu uangnya bisa pakai buat modal.

2 komentar: