Rabu, 16 September 2009

Cerdaskan Masyarakat Peduli Sampah

Kenyataannya, kerap dijumpai masalah saat pendidikan lingkungan diterapkan di tengah masyarakat. Kendalanya, partisipasi masyarakat terhadap lingkungan masih rendah. Terutama masalah sampah. Penyebabnya adalah kurangnya pemahaman terhadap masalah sampah itu sendiri, serta rendahnya komitmen masyarakat dalam menyelesaikan masalah tersebut. Disinilah mahasiswa berperan aktif mencerdaskan masyarakat.

Melalui kegiatan Pengenalan Dunia Kampus Telekomunikasi (PDKT) 2009 Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Minggu (16/8), 1950 mahasiswa dan mahasiswi baru (maba/miba) melakukan aksi kepedulian lingkungan. Bahkan, mereka juga menciptakan medianya sendiri dengan membuat poster-poster bertema lingkungan.

Selain kampanye lingkungan, mereka melakukan kerja bakti, penyuluhan dan pembagian keranjang sampah Takakura. Pengabdian masyarakat ini dilakukan bagi warga desa Palasari, Sukapura, PGA dan Sukabirus. Sebanyak 100 keranjang Takakura dibagikan di sana. Takakura adalah keranjang sampah yang dapat mengolah sampah organik rumah tangga. Keranjang ini merupakan hasil karya tim PKMM XXII PIMNAS 2009 IT Telkom.

“Kegiatan ini adalah sebuah bentuk kepedulian mahasiswa guna memberi pencerahan dalam mengatasi masalah lingkungan, terutama masalah sampah. Sekaligus menanamkan kesadaran positif di kalangan maba/miba IT Telkom,” papar mahasiswi Teknik Industri sekaligus anggota tim PKMM XXII PIMNAS 2009 IT Telkom, Herpin Dwijayanti.

Dipaparkan juga mahasiswi Teknik Telekomunikasi sekaligus kominfo BEM IT Telkom, Yulian Aryanti,

“Warga yang menerima keranjang Takakura wajib di gunakan sebagaimana fungsinya. Informasi tentang penggunaan Takakura disosialisasikan panitia ke setiap ketua RT dan RW,”

Jika masyarakat diberikan pemahaman baik tentang lingkungan, tentu memungkinkan masyarakat melakukan komitmen menyelesaikan masalah tumbuh dengan sendirinya. Buktinya, animo masyarakat terhadap kegiatan ini sangat baik. Sayangnya, karena keterbatasan jumlah Takakura, akhirnya beberapa warga terpaksa tidak kebagian Takakura. Bahkan beberapa dari mereka mengaku tetap ingin mencobanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar