Senin, 22 Juni 2009

Technopreneurship Atasi Masalah Pengangguran

Tingkat pengangguran cukup tinggi. Terutama pada masyarakat usia muda, yaitu 15-29 tahun. Nyatanya, mereka adalah para pengangguran terdidik. Itulah alasan mengapa perlu adanya Technopreneurship.


Diungkapkan Aji Hermawan, akademisi Recognition and Mentoring Program Institut Pertanian Bogor (IPB), dalam seminar “Peran technopreneur sebagai Sendi Kekuatan Daya Saing Bangsa” pada acara IKM Gathering yang diselenggarakan atas kerjasama Instituit Teknologi Telkom (IT Telkom) dengan Departemen Perindustrian Republik Indonesia (Depperind), di Kampus IT Telkom, Kamis (18/6).


Aji Hermawan, akademisi Recognition and Mentoring Program Institut Pertanian Bogor (IPB)


“Tingkat kemiskinan semakin tinggi di Indonesia. Pengembangan kewirausahaan masih berdasar pada kegiatan usaha yang minim akan value added,” ujar Aji.

Menurutnya, invensi dan inovasi merupakan solusi potensial dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan. Sehingga technopreneurship menjadi cara yang paling potensial untuk merealisasikan invensi dan inovasi dengan menciptakan dampak positif di masyarakat.

“Technopreneurship berarti komersialisasi teknologi. Dimana di dalamnya terdapat tahapan memulai usaha, kemudian mengembangkan pasar dan perluasannya,” kata Aji.

Disampaikan Aji, technopreneurship harus didukung oleh berbagai aspek. Di antaranya mentoring, dukungan teknis, pendanaan, promosi dan perluasan pasar serta fasilitas pendanaan komersial.

“Pendampingan teknis dan bisnis bagi setiap technopreneur yang menjadi peserta inkubasi. Ia juga membutuhkan layanan teknis utnuk pengembangan teknologi , persiapan usaha , pengembangan pasar serta ekspansi usaha,”

Ihwal pendanaan, Aji pun mengungkapkan, selain start up capital (modal awal) dan working capital (modal kerja), technopreneur juga membutuhkan seed capital, yaitu biaya langsung terkait kegiatan pengembangan teknologi. Untuk pendanaan komersial technopreneur juga membutuhkan fasilitas akses pembiayaan untuk pengembangan dan ekspansi usaha.

1 komentar:

  1. mm, saya sepakat, tapi bagaimana dengan pemecahan masalah pengangguran jika konteksnya lokal di sekitar IT Telkom? Apakah bisa langsung diterapkan? mengingat IT Telkom memiliki peran CSR-nya...

    BalasHapus