Kamis, 25 Maret 2010

Prihatin Banjir, Mahasiswa Gelar Tenda Dapur Umum

Hujan deras terus mengguyur Kabupaten Bandung belakangan ini. Akibatnya, Sungai Citarum meluap dan menggenangi ribuan rumah penduduk di Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang. Banjir juga merendam jalan yang menghubungkan Baleendah-Bojongsoang hingga setinggi lutut orang dewasa. Ribuan warga telah diungsikan ke tempat aman banjir, seperti mesjid dan koramil.


Keadaan tersebut spontan memprihatinkan. Untuk mengatasi kekurangan pasokan makanan bagi pengungsi, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Korps Sukarela IT Telkom dan Pamalang Merah Indonesia, bersama-sama membuat dapur umum di halaman kampus IT Telkom. Di bawah tenda hijau beralaskan tikar mahasiswa menyiapkan makanan bagi warga pengungsi.



“Kegiatan dapur sudah berlangsung sejak Sabtu, (20/3). Kami bergotong royong memasak bagi warga pengungsi. Jumlahnya sebanyak dua kali sehari untuk makan pagi dan malam,” ungkap Andriatna Agung Kurniawan, mahasiswa Teknik Telekominikasi IT Telkom, saat dijumpai di dapur umum, Rabu (24/3).

Untuk distribusi makanan ke warga, ia terus melakukan koordinasi dengan posko banjir di Kecamatan. Sehingga terlansir warga mana saja yang membutuhkan pasokan makanan. Sementara ini, mahasiswa memasak untuk 1050 pengungsi di Dayeuhkolot.

2 komentar:

  1. Tambahan atau ralat :

    Posko Dapur Umum di IT Telkom didirikan karena sebelumnya Dapur Umum di Kantor Kecamatan Dayeuhkolot juga ikut terkena banjir. Tim Tanggap Bencana IT Telkom (TTB IT Telkom) yang baru terbentuk terdiri dari pilar utama : BEM (kordinasi), Astacala (operasional), KSR (diklat). Tim ini juga dibantu oleh para relawan mahasiswa atau pun alumni dari komunitas manapun yang bisa ikut serta.

    Salam,

    http://astacala.org

    BalasHapus
  2. Baik, terima kasih atas tambahan informasinya.
    Narasumber tambahan bisa posting informasi di kolom komentar.

    BalasHapus