Jumat, 26 Maret 2010

Workshop Nanosatellite 2010 Ulas Tuntas Teknologi Satelit Indonesia





Teknologi satelit di Indonesia masih dianggap tertinggal ketimbang negara-negara maju. Padahal sokongan teknologi satelit terhadap banyak sektor, seperti telekomunikasi, navigasi, kelautan, lingkungan hidup, eksplorasi sumber daya alam, serta peringatan dini bencana.


Laboratorium Antena Transmisi Telekomunikasi Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menyelenggarakan workshop Nanosatellite 2010. Acara berlangsung di Ruang Multimedia Gedung Learning Center IT Telkom, Jumat (26/3). Peserta terdiri dari para professional teknologi informasi (IT), kalangan akademisi, industri dan pemerintahan. Workshop memperkenalkan kepada peserta tentang Nanosatellite. Terselenggaranya Workshop Nanosatellite tentu tak lepas dari milestone pengembangan Nanosatellite di Indonesia. Pengembangan ini sudah dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang tergabung dalam INSPIRE (Indonesian Nano Satellite Platform Initiative for Research and Education).

Workshop menghadirkan pakar satellite, diantaranya Dr. Arifin Nugroho (Asosiasi Satelite Indonesia), Dwi Hartanto, MSc (TU Delft), Dr. Gunawan Setyo Prabowo (LAPAN), Ir. Miftadi Sudjai, MSc.,MPhill (IT Telkom), Muhammad Asvial, PhD (Universitas Indonesia) dan Dr.Eng.Son Kuswadi (Staf Ahli Menteri Pendidikan Nasional, PENS-ITS).

“Nanosatellite bukan semata-mata mainan teknologi, melainkan bisa menjadi bisnis yang alhasil akan memajukan dunia persatelitan di Indonesia,” ujar Miftadi dalam presentasinya.

Keberadaan teknologi satelit memang vital. Baik di lingkungan riset akademik, pemerintahan dan industri telekomunikasi dan informatika.

“Crew life support, in-situ sampling, observasi dan transportasi, menjadi misi satelit secara umum, “ tambah Miftadi.

Pada workshop tersebut membahas beragam aspek Nanosatellite. Pada sesi ini, peserta diberikan penjelasan secara ringkas mengenai pentingnya Nanosatellite. Juga dipaparkan mengenai perkembangan teknologi terkini dan manfaat yang dapat diberikan bagi negara.

Selanjutnya, workshop membahas Rekayasa Misi dan Penentuan Payload. Ada berbagai payload yang dapat dimuati dalam Nanosatellite di Indonesia. Pada sesi ini juga dibahas mengenai regulasi-regulasi tentang Nanosatellite. Sementara ini Indonesia belum memiliki regulasi tentang Nanosatellite.

Pembahasan Nanosatellite lainnya dibahas lebih mendalam di workshop hari itu. Diantaranya mengenai perancangan arsitektur, OBC dan CDHS pada Nanosatellite, aspek-aspek peluncuran Nanosatellite serta aspek Nanosatellite bagi wahana pengajaran engineering.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar