Rabu, 31 Maret 2010

Pembukaan Kegiatan 20 Tahun YPT

Dalam rangka menyambut 20 tahun Yayasan Pendidikan Telkom, Selasa (30/03) lalu YPT Group mengadakan berbagai macam kegiatan seperti bakti sosial, seminar, training, serta olahraga. Bertempat di lapangan futsal BIKASOGA, bandung acara perdana yaitu pertandingan futsal antar institusi yang melibatkan seluruh jajaran pimpinan serta staf digelar.




Acara ini secara resmi dibuka oleh Ketua Panitia 20 tahun YPT, Listyo Dwi Harsono, Ir., MT dan Gunawan Harris. Dalam sambutannya Gunawan Harris mengatakan bahwa kegiatan ini semata-mata untuk lebih merekatkan hubungan personal antara sesama pegawai di lingkungan YPT group serta memajukan olahraga sebagai bagian dari hidup sehat. Sementara menurut Listyo acara 20 Tahun YPT ini akan lebih menekankan tentang peranan YPT yang memiliki 5 institusi pendidikan yang kesemuanya memang mendedikasikan diri pada dunia pendidikan.

“ Secara nyata YPT yang memiliki IT Telkom, IM Telkom, Poltek TELKOM, PDC, dan lembaga yang baru saja bergabung yaitu STISI Telkom mampu mengabdikan semuanya ke dalam kancah dunia pendidikan di Indonesia. Dengan acara ini kita harapkan lembaga yang ada di bawah YPT akan lebih dikenal masyarakat. “

Kunjungan The University of Auckland

Untuk menjembatani hubungan antara dunia pendidikan indonesia dan New Zeland, University of Auckland (http://www.auckland.ac.nz/uoa ) mengutus tiga orang perwakilannya untuk menjajaki kemungkinan kerjasama dengan beberapa universitas di Indonesia. Kali ini mereka berkesempatan untuk mengunjungi kampus IT Telkom. Rombongan yang dipimpin oleh DR Naresh Sighal BTech, MS, PhD, MRSNZ, associate professor dari University of Auckland langsung disambut oleh Rektor IT Telkom, Husni Amani Ir., MM., Msc dan beberapa jajaran pejabat dari bidang akademik seperti warek I, warek 2, serta para Dekan Fakultas.


Dalam presentasi yang disampaikan oleh kedua belah pihak terdapat beberapa topik yang kelak akan dibahas lebih lanjut seperti kemungkinan untuk mengadopsi penelitian dalam bidang teknis, pertukaran dan kunjungan staf dari masing-masing institusi serta penjajakan Dual Degree bagi mahasiswa dari kedua kampus tersebut.



Auckland yang terkenal sebagai kota pelayaran dunia memiliki daya tarik wisata kota pantai yang mampu menarik minat wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Di bidang pendidikan, University of Auckland yang dipimpin oleh Stuart N. McCutcheon memiliki jumlah mahasiswa lebih dari 38 ribu dan merupakan kampus terbaik di New Zealand.Kampus ini juga memiliki beberapa fasilitas penunjang pendidikan dan terkenal sebagai penghasil peneliti terbaik. Hingga tahun 2009, mereka sudah mendapatkan kuncuran dana penelitian hingga US$ 90 juta .

Kampus ini terbagi menjadi beberapa bagian yang tersebar di wilayah seperti Grafton, Epsom, Tamaki, dan Whangorei. University of Auckland sudah menjalin kerjasama dengan beberapa kampus di seluruh dunia dan tergabung sebagai anggota dari 2 organisasi yang mewadahi hubungan mereka yaitu Universitas 21 dan Association of Pacific Rim Universities.

Reported by David

Jumat, 26 Maret 2010

Workshop Nanosatellite 2010 Ulas Tuntas Teknologi Satelit Indonesia





Teknologi satelit di Indonesia masih dianggap tertinggal ketimbang negara-negara maju. Padahal sokongan teknologi satelit terhadap banyak sektor, seperti telekomunikasi, navigasi, kelautan, lingkungan hidup, eksplorasi sumber daya alam, serta peringatan dini bencana.


Laboratorium Antena Transmisi Telekomunikasi Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menyelenggarakan workshop Nanosatellite 2010. Acara berlangsung di Ruang Multimedia Gedung Learning Center IT Telkom, Jumat (26/3). Peserta terdiri dari para professional teknologi informasi (IT), kalangan akademisi, industri dan pemerintahan. Workshop memperkenalkan kepada peserta tentang Nanosatellite. Terselenggaranya Workshop Nanosatellite tentu tak lepas dari milestone pengembangan Nanosatellite di Indonesia. Pengembangan ini sudah dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang tergabung dalam INSPIRE (Indonesian Nano Satellite Platform Initiative for Research and Education).

Workshop menghadirkan pakar satellite, diantaranya Dr. Arifin Nugroho (Asosiasi Satelite Indonesia), Dwi Hartanto, MSc (TU Delft), Dr. Gunawan Setyo Prabowo (LAPAN), Ir. Miftadi Sudjai, MSc.,MPhill (IT Telkom), Muhammad Asvial, PhD (Universitas Indonesia) dan Dr.Eng.Son Kuswadi (Staf Ahli Menteri Pendidikan Nasional, PENS-ITS).

“Nanosatellite bukan semata-mata mainan teknologi, melainkan bisa menjadi bisnis yang alhasil akan memajukan dunia persatelitan di Indonesia,” ujar Miftadi dalam presentasinya.

Keberadaan teknologi satelit memang vital. Baik di lingkungan riset akademik, pemerintahan dan industri telekomunikasi dan informatika.

“Crew life support, in-situ sampling, observasi dan transportasi, menjadi misi satelit secara umum, “ tambah Miftadi.

Pada workshop tersebut membahas beragam aspek Nanosatellite. Pada sesi ini, peserta diberikan penjelasan secara ringkas mengenai pentingnya Nanosatellite. Juga dipaparkan mengenai perkembangan teknologi terkini dan manfaat yang dapat diberikan bagi negara.

Selanjutnya, workshop membahas Rekayasa Misi dan Penentuan Payload. Ada berbagai payload yang dapat dimuati dalam Nanosatellite di Indonesia. Pada sesi ini juga dibahas mengenai regulasi-regulasi tentang Nanosatellite. Sementara ini Indonesia belum memiliki regulasi tentang Nanosatellite.

Pembahasan Nanosatellite lainnya dibahas lebih mendalam di workshop hari itu. Diantaranya mengenai perancangan arsitektur, OBC dan CDHS pada Nanosatellite, aspek-aspek peluncuran Nanosatellite serta aspek Nanosatellite bagi wahana pengajaran engineering.

Kamis, 25 Maret 2010

Prihatin Banjir, Mahasiswa Gelar Tenda Dapur Umum

Hujan deras terus mengguyur Kabupaten Bandung belakangan ini. Akibatnya, Sungai Citarum meluap dan menggenangi ribuan rumah penduduk di Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang. Banjir juga merendam jalan yang menghubungkan Baleendah-Bojongsoang hingga setinggi lutut orang dewasa. Ribuan warga telah diungsikan ke tempat aman banjir, seperti mesjid dan koramil.


Keadaan tersebut spontan memprihatinkan. Untuk mengatasi kekurangan pasokan makanan bagi pengungsi, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Korps Sukarela IT Telkom dan Pamalang Merah Indonesia, bersama-sama membuat dapur umum di halaman kampus IT Telkom. Di bawah tenda hijau beralaskan tikar mahasiswa menyiapkan makanan bagi warga pengungsi.



“Kegiatan dapur sudah berlangsung sejak Sabtu, (20/3). Kami bergotong royong memasak bagi warga pengungsi. Jumlahnya sebanyak dua kali sehari untuk makan pagi dan malam,” ungkap Andriatna Agung Kurniawan, mahasiswa Teknik Telekominikasi IT Telkom, saat dijumpai di dapur umum, Rabu (24/3).

Untuk distribusi makanan ke warga, ia terus melakukan koordinasi dengan posko banjir di Kecamatan. Sehingga terlansir warga mana saja yang membutuhkan pasokan makanan. Sementara ini, mahasiswa memasak untuk 1050 pengungsi di Dayeuhkolot.

“Workshop Turbo Boost Your Skill with The Magnificores 2010” di Tengah Iklim 3 D



Belum lama ini film Meraih Mimpi telah berhasil menuai kesuksesannya sebagai film animasi 3D pertama di Indonesia. Film yang diproduksi Infinite Frameworks (IFW) itu tentu turut memicu gairah para kreator 3D. Di tengah hangatnya iklim animasi 3D, Fakultas Informatika Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) bersama Intel Indonesia Corporation (Intel) menyelenggarakan workshop Modelling 3 Dimensi. Acara berlangsung selama dua hari, Rabu-Kamis (24-25/3), di Gedung F Kampus IT Telkom. Workshop diikuti oleh 30 orang mahasiswa IT Telkom.


Tentang workshop, Agung Toto Wibowo, ST, MT, Fakultas Informatika, mengungkapkan,

“Workshop kali ini bertajuk Turbo Boost your skill with The Magnificores 2010. Selama dua hari, peserta diberikan materi keahlian 3D Modeling dan animasi. Peserta Workshop Modelling 3 Dimensi kali ini menggunakan aplikasi Blender,”

Jelasnya, pada workshop kali ini peserta dilatih membuat karakter 3D dengan menggunakan konsep T-Pose. Peserta diberikan modul dasar-dasar Blender hingga pembuatan 3D modeling dengan menggunakan Blender. Peserta juga diberikan pengetahuan tambahan tentang bagaimana membuat games dengan model polygon.Selanjutnya peserta juga dilatih membuat animasi dengan menggunakan dengan Blender.

Melirik potensi pasarnya, 3D animasi bakal menjadi bisnis besar yang menggeliat kreator-kreator muda. Makanya, Intel mendukung program workshop semacam ini. Dibenarkan Margaretha Nike, Marketing Communication Intel,



“Industri animasi, fotografi dan musik berkembang kian pesat. Khusus 3D, Indonesia masih membutuhkan sumber daya manusianya. Tidak hanya film, 3D Animasi juga bisa diimplementasikan dalam pembuatan games dan iklan komersil. Tentu menjadi nilai tambah bagi mahasiswa sendiri karena mereka menjadi lebih siap untuk bekerja dan berkreativitas,” jelasnya.

Rabu, 24 Maret 2010

Kunjungan Persahabatan BINUS ke IT Telkom


Kalau selama ini institusi dan fakultas melulu yang kedatangan tamu, kini giliran Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HMIF) Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) yang mendapat kunjungan persahabatan. Kunjungan itu datang 70 mahasiswa Binus University. Saat menyambutnya, HMIF didampingi oleh Kepala Bagian Sekretariat Institusi IT Telkom, Drs. Lilik Leksono. Pertemuan itu berlangsung di Ruang Multimedia Learning Center, Rabu (24/3).




Pada kesempatan tersebut, Ketua HMIF IT Telkom, Sukma Aji Triatmojo berbagi cerita tentang pengalaman HMIF dalam mengelola organisasinya. Disebutkannya pula beberapa program-program HMIF dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Pertemuan mahasiswa dari dua perguruan tinggi yang berbeda ini kemudian dimantapkan dengan diskusi antar keduanya.

Suasana pertemuan berlangsung hangat. Pertemuan mereka semakin akrab saat diskusi diselingi permainan-permainan kocak ‘ala mahasiswa.

Alumni Siap Lirik BTP



Boleh jadi kedatangan Muhammad James Falaludin menemui Penanggung Jawab Bandung Techno Park, Ir. Jangkung Raharjo, MT di Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) Februari lalu, menjadi pertanda alumni IT Telkom mulai melirik Bandung Techno Park (BTP).


Ternyata alumni Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom) yang kini menjadi CEO PT. Codephile Rekadaya Mandiri itu pun mengakuinya,

“Agar alumni lebih aktif di IT Telkom maka perlu dilibatkan menjadi bagian dari BTP. Mungkin melalui BTP dan dukungan dari pemerintah dapat membuka akses alumni untuk mengembangkan bisnis. Tentunya sesuai dengan kapasiatas alumni sebagai mitra BTP,” ujar James.

Jelasnya, pertemuan penjajakan keinginan alumni ini memang baru dua kali. Namun dengan adanya dukungan dari pemerintah bisa jadi jaminan. Sesuai dengan konsep BTP yang mengarah pada kewirausahaan, maka pertemuan tersebut juga turut mengundang para pengusaha di kalangan alumni.

“Alumni sendiri sudah cukup berpengalaman beberapa tahun di ladang bisnis. Dari pengalaman tersebut, dimana BTP akan meletakan posisinya,” ujar Ketua Bidang Pemberdayaan Alumni FAST (Forum Alumni STT Telkom) ini.

Bahkan, tambahnya, alumni bisa menjadi mitra dalam hal apa pun. Dalam menjalankan usahanya beberapa alumni sudah memiliki customer based sehingga lebih menguasai pasar. Bisa saja sebagian pasarnya dilempar ke BTP.

“Atau mungkin saja kami bisa menjadi fasilitator bagi calon-calon pengusaha,” ujarnya memberikan alternatif.



Antara alumni dan BTP memang masih pada tahap wancana awal. Pengusaha di kalangan alumni masih melihat apa yang ditawarkan BTP kepada industri kecil menengah (IKM). Namun lebih jauh lagi, inilah saatnya alumni berkontribusi kepada IT Telkom. Yakni, menjadi bagian dari BTP.

Selasa, 23 Maret 2010

Hadapi Penjurusan, Siswa SMAN 31 Kunjungi IT Telkom


Bagi siswa SMA, menghadapi masa penentuan jurusan memang membingungkan. Salah mengambil keputusan akan berpengaruh pada masa depan mereka. Justru pengenalan terhadap perguruan tinggi akan lebih membantu mereka dalam menentukan pilihan hendak kemanakah mereka akan menambatkan cita-citanya.


Hal serupa dialami oleh delapan orang remaja yang mengaku berstatus siswa SMAN 31 Jakarta. Mereka adalah Caturia, Fian, Bilal, Iwa, Respati, Vina, Yudhi dan Yuninta. Selasa pagi (23/3), mereka mengunjungi Institut Teknologi Telkom (IT Telkom). Mereka ingin mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai IT Telkom. Mengobati keingintahuan itu, mereka pun menemui Public Relation IT Telkom, Hetty Hidayati, S.Kom.,MT. Usai bertemu Hetty, mereka mengunjungi Learning Center IT Telkom.

Studi Banding IAIN Antasari

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari mengadakan studi banding ke Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Jumat (19/3). Pada kesempatan tersebut, IAIN Antasari usulkan kerjasama dengan Institut Teknologi Telkom (IT Telkom). Usul itu disampaikan Kepala Bagian Tata Usaha IAIN Antasari, Drs. M. Hasby, pada kesempatannya mengunjungi IT Telkom, Jumat (19/3).


“Pada dasarnya, IT Telkom punya banyak potensi yang tidak dimiliki IAIN Antasari. Begitu pun sebaliknya, IAIN juga punya potensi yang tidak dimiliki IT Telkom,”
Usulnya, IT Telkom dan IAIN Antasari bisa saling berbagi untuk melengkapi potensi yang belum dimiliki. Ia menilai jika kerjasama itu terjadi maka akan saling menguntungkan apalagi hingga terangkum dalam MOU. Ia berharap potensi yang berbeda ini bisa bersinergi dalam kerjasama yang rapi untuk jangka panjang. Jika memungkinkan kerjasama di bidang informatika.

“Tentunya, IT Telkom punya potensi lebih banyak. Dengan demikian, IT Telkom bisa share potensi pada kami. Mungkin saja bisa di sinergikan dengan potensi kami,” paparnya.

IAIN Antasari berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani KM 4.5 Banjarmasin. Kendati di batasi laut, IAIN Antasari tidak pernah ketinggalan kabar tentang perkembangan IT Telkom yang berada di Bandung, Jawa Barat. Hasby mengaku, ia mendengar kabar tentang IT Telkom melalui teman sesama akademisi.

“Ada seorang teman akademisi yang menyarankan kami untuk studi banding ke IT Telkom. Karena menurutnya IT Telkom memiliki debut yang bagus di bidang TIK. Nama IT Telkom terkenal di Kalimantan,”



Maka, bersilaturahmilah IAIN Antasari ke IT Telkom dengan maksud untuk perbincangkan topik-topik yang bernuansa akademik. Saat itu Hasby ditemani Dekan Fakultas Dakwah IAIN Antasari, Dr. H. Mukhyar Sani, MA. Mereka diterima oleh Rektor IT Telkom, Ir. Husni Amani, MM.,MSc, Wakil Rektor bidang Umum, Hendratno, SE.,AKt, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Ir. Imam Haryono, MBAT, Direktur Dukungan Akademik Drs. Suwandi, MSi, Ketua Program Studi Teknik Informatika Adrian R, ST.,MT. dan Ketua Program D3 Teknik Informatika Niken Dwi Cahyani, ST.,MT. Pertemuan tersebut berlangsung di ruang rapat Rektorat IT Telkom. Hasby meyakinkan, hasil pertemuan akan diangkat ke forum rektor di IAIN Antasari.

“Semoga akan ada tindak lanjut usai pertemuan ini,” ujar Hasby, mengakhiri sesi wawancara saat itu.

Rabu, 17 Maret 2010

YPT-YUM, Jejaki Kerjasama Antar Yayasan

Sudah selayaknya lembaga pendidikan memperluas jaringannya hingga ke manca negara. Pergaulan manca negara dapat di jalin melalui kerjasama yang saling menguntungkan. Hal serupa pun dilakukan oleh yayasan pendidikan dari dua negara yakni Yayasan
Universitry Multimedia (YUM) Malaysia dan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) Indonesia. YUM kini membawahi satu perguruan tinggi yakni, Malaysia Multimedia University (MMU). Sedangkan YPT membawahi tiga perguruan tinggi, yakni Institut Teknologi Telkom, Institut Manajemen Telkom dan Politeknik Telkom. Kabar penjajakan kerja sama ini berhembus saat kunjungan resmi YUM ke IT Telkom, Kamis (4/3).


“Banyak peluang kerjasama yang bisa terjalin antara YPT dan YUM. Diantaranya kerjasama dari segi akademik dan penelitian. Dari segi akademik, kerjasama bisa dimulai dengan program pertukaran pelajar,” papar Farida Ma’arof, Senior Director Office of Strategy Management MMU, yang sekaligus menjabat sebagai Director of YUM.

Pertukaran pelajar, jelasnya, memungkinkan mahasiswa memperoleh ¬double awward dari IT Telkom dan MMU. Dengan demikian mereka bisa bertukar pikiran, ilmu dan pengalaman. Bahkan pertukaran ini bukan hanya berlaku bagi mahasiswa saja, tetapi juga bagi dosen dan staf.

“Di bidang penelitian, kami berharap dapat melantik dosen YPT menjadi research fellow di MMU,” ucap Farida.

Menurutnya, bagus sekali jika kerja sama perguruan tinggi diwarnai dengan kegiatan riset bersama. Namun akan lebih kuat lagi jika komitmen kerja sama terjalin antar lembaga yang menaungi, dalam hal ini YPT dan YUM. Farida yakin, komitmen kerja sama antar yayasan akan lebih kuat.

“Ini pertama kalinya kerja sama yayasan antar bangsa dilakukan. Padahal sebelumnya kerja sama hanya melibatkan antar perguruan tinggi saja. Rencananya penandatanganan MoU akan dilaksanakan tanggal 23 Mei 2010,” akunya.

Ia mengharapkan kerja sama yang terjalin akan mendatangkan kesetaraan. Win-win solution, katanya. Pernah ada kerja sama antar IT Telkom dan MMU. Namun tidak terangkum dalam perjanjian atau MoU.

“Kerjasama ini akan membawa sinergi positif bagi kemajuan kedua perguruan berbeda bangsa. Sehingga dapat melahirkan pelajar-pelajar cemerlang yang mendukung tercapainya tujuan negara,” Farida mengakhiri perbincangannya.

Widyatama Juga Serius Kembangkan Softskill



Ada unsur softskill yang dinilai penting dalam dunia kerja. Unsur itu wajib dimiliki lulusan perguruan tinggi. Jika ingin mencapai prestasi karir yang gemilang mutlak harus memiliki kemampuan softskill yang baik. Kemampuan softskill itu di antaranya kemauan bekerja keras dan berpikir analitis, kepercayaan diri tinggi, mempunyai visi kedepan, mampu bekerja dalam tim, kematangan, mudah beradaptasi, mampu bekerja dalam tekanan, mengorganisasi pekerjaan dan kecakapan berbahasa Inggris.

Dalam meningkatkan kemampuan softskill mahasiswa, Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) menerapkan Transkrip Aktivitas Kemahasiswaan (TAK). Konsep TAK memungkinkan mahasiswa menadapatkan nilai atas kegiatan non-akademik di dalam kampus. Seperti berorganisasi, menyelenggarakan acara, mengadakan seminar, mengikuti seminar dan lainnya. Rupanya konsep TAK telah menarik perhatian Universitas Widyatama. Kabarnya, Widyatama juga kini tengah serius kembangkan softskill.

Dibenarkan Vice Rector of Planning and Development Affairs, Prof. Dr.H. Maman Kusman, S.E.,MBA, dalam kunjungan resmi studi banding Universitas Widyatama, Rabu (10/3).

“Menarik, IT Telkom memiliki TAK sebagai bentuk penilaian ekstrakulikuler mahasiswa yang terdokumentasikan. IT Telkom termasuk 100 perguruan tinggi terbaik Asia Tenggara. Oleh karena itu, IT Telkom bisa menjadi rujukan bagi Widyatama untuk studi banding softskill,”

Pengembangan softskill di IT Telkom dilihat dari kegiatan mahasiswa di luar perkuliahan. Ia berpendapat jika mahasiswa yang giat berorganisasi biasanya menjadi orang penting di tengah masyarakat. Sukses karena pribadinya aktif.
“Softskill sebenarnya bisa dibuat naluriah dan alamiah pada saat mahasiswa terjun di masyarakat. Menariknya, di IT Telkom ternyata sudah lama menerapkan pengembangan softskill,” jelas Maman.

Ia mengabarkan, Widyatama kini memiliki beberapa program pengembangan softskill. Sudah dua tahun Widyatama mendapatkan hibah dari Departemen Pendidikan Tinggi (DIKTI) untuk peningkatan softskill. Program tersebut fokus pada penerapan softskill dalam kegiatan belajar dan mengajar.

“Berkaitan metode belajar mengajar, softkill juga sangat baik jika penerapannya disesuaikan dengan mata kuliahnya. Saya yakin, cara seperti itu juga akan meningkatkan softskill mahasiswa,” papar Maman.

Metode itulah yang kini diterapkan di Widyatama. Maman menyebutnya SBLM, yakni Softskill Based Learning Method. Dalam metode ini, dosen berperan sebagai pilot yang menerapkan pembelajaran berbasis softskill.



“Dalam perjalanannya, kami membedakan mata kuliah yang berbasis softskill dengan mata kuliah yang tidak berbasis softskill. Dan kini, sedang dalam tahap evaluasi keberhasilan penerapan SBLM. Apakah berhasil atau tidak,” pungkas Maman.

Memupuk JURNALISME di Ranah AKADEMIK

Tidak sedikit media kampus yang terpaksa ’gulung tikar’ karena terbentur berbagai persoalan. Entah itu karena masalah dana atau perbedaan idealisme media itu sendiri. Memang masalah dana seringkali menjadi alasan berakhirnya media kampus. Tidak jarang media kampus terpaksa tidak terbit karena adanya benturan idealisme mahasiswa dengan kepentingan institusinya. Kendati sosok mahasiswa tercermin kental dalam sebuah media kampus, namun tampaknya masalah ini harus disikapi bersama, baik oleh mahasiswa maupun institusinya.


Tak banyak perguruan tinggi yang menyadari manfaat jurnalistik atau pers kampus. Padahal perguruan tinggi memiliki potensi besar dalam menyumbangkan pencerahan dan pemikiran baru bagi sivitas akademika sendiri, bahkan masyarakat luas. Bagaimana tidak, perguruan tinggi memiliki inovasi serta sumber daya yang mampu membangun solusi dan berbagi informasi. Jadi tak ada salahnya jika jurnalistik masuk di ranah akademik. Kuncinya, tetap manajemen redaksi sebagai landasan sebuah penerbitan media kampus.

Banyak cara yang dapat dimanfaatkan perguruan tinggi untuk berbagi informasi. Misalnya menerbitkan koran kampus, majalah kampus dan tabloid, melalui website, fasilitas blog dan lainnya. Atau dengan cara lebih kompleks sepeti televisi kampus dan radio kampus. Apapun bentuknya, pers kampus idealnya tetap mengindahkan ciri khas akademis, yaitu pemikiran ilmiah, rasional, objektif, kritis, etis dan menjunjung tinggi nilai-nilai intelektualitas.

Setiap rubrikrasi dan muatan berita media kampus harus berkualitas dan padat guna. Informasinya bersifat mencerahkan pengetahuan baru. Ini memungkinkan jurnalistik kampus menyoroti kehidupan khas kampus. Muatan berita mengandung unsur sistem pendidikan baru, regulasi-regulasi pendidikan, perkembangan sains dan teknologi, inovasi dan kreativitas mahasiswa, seputar penelitian dosen dan mahasiswa, kultur kampus, dan unit kegiatan mahasiswa.

Menurut pakar jurnalistik Universitas Stanford, William L. Rivers, sebagaimana dikutip Assegaf, pers kampus idealnya harus mengikuti pendekatan jurnalistik yang serius. Berisikan tentang kejadian-kejadian yang bernilai berita bagi lembaga dan kehidupannya. Pers kampus harus menjadi wadah bagi penyaluran ekspresi mahasiswa. Pun, ia harus mampu menjadi pers yang diperlukan komunitas kampusnya. Pers kampus harus memenuhi fungsinya sebagai media komunikasi dan tidak memihak sekelompok kecil orang atau netral.

Media kampus tidak kalah pentingnya dengan penciptaan ’image’ perguruan tinggi itu sendiri. Pemberitaannya pun menunjukan eksistensi, kredibilitas serta profesionalitasnya. Kendati pers kampus berbeda dengan pers umum, sudah seharusnya lingkup dunia akademik mampu menjalankan pers kampus yang terstruktur. Dengan demikian sehingga reputasi media dan kampus akan terbentuk. Pada dasarnya, eksistensi suatu media tergantung dari kondisi internal media itu sendiri. Termasuk sumber daya manusianya, sarana pra sarana serta manajemen yang terencana. Selama pengelolaannya serius, media kampus cukup prospektif.

Penerbitan media kampus memiliki visi dan misi yang ditetapkan tim redaksi. Idealnya, tim redaksi terdiri dari elemen-elemen kampus, seperti pejabat rektorat, dosen dan mahasiswa. Bagian ini penting karena menetukan sikap media kedepannya. Visi dan misi merupakan filosofi media dimana di dalamnya terdapat prinsip yang permanen. Sehingga sikap media tidak melenceng dari ketentuan yang disepakati redaksi.

Merujuk pada pemikiran teoris manajemen asal Perancis, Henry Fayol, fungsi manajemen meliputi planning, organizing, acting, dan controlling. Sebelum menerbitkan media, tim redaksi wajib melakukan perencanaan matang. Pada tahap ini, visi, misi dan aturan disusun dan disepakati bersama. Boleh dibilang, tahap perencanaan menjadi landasan karena menjadi rambu-rambu dari sikap media itu sendiri. Tim redaksi adalah organisasi. Dimana setiap bagiannya memiliki tugas dan wewenang yang berbeda. Namun, satu dengan yang lainnya bekerja dan saling bersinergi sesuai dengan perencaanaan dan pengorganisasian. Setiap edisi atau frekuensi waktu tertentu, redaksi wajib melakukan rapat redaksi untuk menentukan peliputan dan pelaporan berita. Selanjutnya, pemimpin redaksi harus me-review ulang kinerja tim. Apakah pelaporan dan gaya bahasa berita sudah sesuai dengan perencanaan awal, tata tertib redaksi dan kode etik jurnalistik. Jika keempat teori ini diterapkan, tentu akan membangun manajemen redaksi media kampus yang lebih profesional.

Media kampus sangat berpotensi untuk menjadi produk jurnalistik yang mampu memberi kontribusi bagi sivitas akademika, bahkan masyarakat luas. Sudah saatnya media kampus menjadi ajang kreativitas mengedepankan profesionalitas dan intelektualitas. Bahkan, peran media kampus pun tak sebatas lingkup publikasi saja. Mengutip Dosen Jurnalistik Universitas Padjadjaran (UNPAD), Maimon Herawati, S.Sos, M.Litt, kuliah umum Materi Penulisan dan Jurnalistik di Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) Mei lalu, “Peninggalan terpenting sebuah peradaban adalah karya tulis. Jika ingin membangun peradaban, maka buatlah tulisan. Sebaliknya, jika ingin menghancurkan peradaban maka hancurkanlah tulisannya.” Disinilah tampak bahwa peran jurnalistik atau pers kampus bukan hanya mentransfer informasi dan kecerdasan, melainkan juga sebagai dokumentasi peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di kampus.




Risca Tesmianti Suarna
Staf Humas Institut Teknologi Telkom,
Tim Redaksi Majalah TELL dan www. ittelkom.ac.id (Terbitan IT Telkom)
Dimuat di Mimbar Kampus Harian Pikiran Rakyat Edisi Kamis, 10 September 2009.

Senin, 15 Maret 2010

Pemasangan Tiang Pancang Pembangunan Gedung Lab – IT Telkom

Seiring dengan bertambahnya jumlah mahasiswa dan kebutuhan akan ruang belajar dan laboratorium maka pada jum’at lalu (5/3) IT Telkom secara resmi menandai pembangunan perdana gedung 3 lantai yang berlokasi tepat di samping gedung serbaguna. Gedung yang memiliki luas 6500 m2 serta memiliki 3 lantai ini dibangun oleh PT. INDISI yang ditunjuk sebagai kontraktor pembangunan. Pembangunan gedung akan diperkirakan akan memakan waktu selama 7 bulan sehingga diharapkan saat Mahasiswa baru masuk, gedung sudah dapat dioperasikan.




Sebuah acara seremonial pemasangan perdana tiang pancang diadakan di lokasi tersebut. Hadir dalam acara tersebut jajaran pejabat dari kedua belah pihak. Dalam sambutan singkatnya Ketua Panitia Pembangunan gedung Lab, Budi Sulistyo yang sekaligus juga menjabat sebagai Direktur Dukungan Manajemen mengatakan bahwa gedung ini memang diperuntukan sebagian besar untuk kelas dan laboratorium. Hal senada pun diungkapkan oleh Rektor IT Telkom, Husni Amani, Ir., MSc., MBA yang juga turut memberikan sambutan singkatnya

“ Dengan adanya Gedung ini akan menjawab kebutuhan mengenai ruang belajar sekaligus kebutuhan akan ruangan lain seperti lab dan sebagainya. Gedung ini juga diharapkan dapat memberikan tambahan kenyamanan bagi para mahasiswa serta dosen dalam aktifitas studinya. “ ujarnya.

Dalam acara ini juga hadir pejabat dari Yayasan Pendidikan Telkom dan POLTEK Telkom.

Jumat, 12 Maret 2010

YPT Gelar Pelatihan Penyegaran Satpam

Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) menggelar pelatihan anggota Satpam YPT Group angkatan ke II. Penyelenggaraan pelatihan berlangsung di Gedung Vip B GSG Kampus Institut Teknologi Telkom (IT Telkom, Senin (8/3). Materi pelatihan mencakup Turjawali, Tongkat, TPTKP, bela diri, PBB, LPBA, KUHP, KUHAP, dan Etika Profesi.

Dalam menjalankan tugasnya, Satpam berkewajiban menjaga keamanan wilayah tugasnya. Perubahan lingkungan dan kultur masyarakat selalu berubah, sehingga menjadikan tugas Satpam bukan perkara mudah.

Internalisasi BTP Dalam Coffee Morning


Bandung Techno Park (BTP) terus menerus digaungkan. Kendati belum 100 hari, BTP disambut berbagai pihak. Tampak dari antusias beberapa perguruan tinggi dan lembaga pemerintah untuk turut bergabung di BTP.


Dalam rangka menggaungkan program-program BTP di lingkungan Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Penanggung Jawab BTP Ir. Jangkung Raharjo, MT mensosialisasikannya di acara Coffee Morning IT Telkom di GSG, Jumat (12/3). Acara tersebut dihadiri oleh Rektor IT Telkom Ir. Husni Amani, MM.,MSc, Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Rendy Munadi, Wakil Rektor Bidang Umum Hendratno, SE., AKt, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Ir. Imam Haryono, MBAT, para dosen dan staf.

Pada presentasinya Jangkung menyampaikan,

“Ada dua hal yang harus dipenuhi untuk menggiring IT Telkom menuju World Class University (WCU) , yakni riset dan technopark,”

Dalam perjalanannya, jelas Jangkung, BTP menjadi pendukung penting terhadap langkah IT Telkom menuju WCU. Rencananya, pembangunan Bandung Techno Park terdiri dari enam buah cluster yang terdiri dari Gedung utama, Gedung R&D, Gedung Training (UPT Telematika), dan beberapa ruang pembinaan. Sedangkan fokus bisnis BTP ada 8 (delapan) bidang yakni Research dan Development (R&D), Educational Training, Consultancy, Facility Provider, Business Mediation, Information Distribution, Certification, dan Production Support. Bandung Techno Park memiliki konsep strategis. Jangkung menyebutnya konsep ABG, Academic- Business- Government.

“Ada tiga bidang yang kini tengah difokuskan oleh pemerintah, yakni agrobisnis, telematika dan transportasi. Tentunya di sektor telematika menjadi peluang bagi BTP untuk turut berkontribusi,” pungkasnya.

Jumat, 05 Maret 2010

One Day Technopreneurship Workshop

Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) bersama RAMP Indonesia – Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan One Day Technopreneurship Workshop yang bertajuk One Step to Be Technopreneur. Acara berlangsung di Gedung C Kampus IT Telkom, Kamis (4/3). Lebih dari 150 mahasiswa peminat wirausaha mengikuti kegiatan tersebut.


Workshop mengulas segala topic yang menyangkut kegiatan kewirausahaan. Diantaranya, Pengenalan Technopreneurship, Success Story Technopreneurship, Validasi Ide dan Penilaian Peluang, Membangun Industri Kreatif Berbasis Kekayaan Intelektual, Merencanaakan dan Mengelola Fungsi Pemasaran, Financing dan Keuangan, dan Peran Bandung Technopark dalam Menumbuhkan Technopreneur.

Bertindak sebagai pembicara yakni Ono Suparno, S.TP.,MT.,Ph.D (RAMP-Indonesia), Yana S.Raharjo, ST.,MBA (PT Quasar), Ir. Budi Prapnoto, MBAT (IT Telkom), Iwan Iwut Tritoasmoro, ST.,MT(IT Telkom, Ir.Agus Achmad, MT (IT Telkom), dan Ir. Jangkung Raharjo, MT (Bandung Techno Park).

Ihwal kewirausahaan, Rektor IT Telkom Ir. Husni Amani, ST.,MT menyampaikan,

“Memupuk kewirausahaan penting bagi suatu negara. Di negara maju seperti Singapura, Amerika dan beberapa negara di Eropa, kegiatan wirausaha cukup tinggi,”



Intinya, bagaimana sikap masyarakat suatu negara dapat menangkap peluang dengan cepat. Tak dapat dipungkiri kehebatan Afrika Selatan yang mampu mengubah perekonomiannya menjadi lebih maju. Perubahan itu dilatarbelakangi oleh kreatifitas dan inovasi masyarakatnya. Sehingga perkembangan bisnis di Afrika Selatan berangsur meningkat. Husni yakin, wirausaha juga mampu menghasilkan human capital yang dapat menggerakan perekonomian Indonesia.

Senada Husni, Ono menyampaikan,

“Kini, saatnya perubahan paradigma ekonomi dari resource based economy menuju knowledge base economy. Dengan meningkatkan kesadaran technopreneurship berarti menciptakan wirausaha yang berbasis teknologi,”

Jelasnya, mahasiswa memiliki modal untuk memulai wirausaha, yakni pengetahuannya akan teknologi. Dengan demikian mahasiswa mampu menciptakan inovasi yang dapat memecahkan masalah-masalah yang ada di masyarakat. Inovasi tidak selalu super hebat. Yang penting inovasi itu dapat memberikan manfaat.

Rabu, 03 Maret 2010

Vacancy Training : Profesional Dalam Bisnis

Alangkah baiknya jika setelah lulus nanti mahasiswa mampu berwirausaha secara profesional. Tentunya selain memberi kontribusi terhadap perekonomian negara, juga dapat menciptakan lapangan kerja. Pada acara Vacancy Training “Pengembangan Keprofesian” yang diselenggarakan oleh infocom Career Development Center (iCDC) di GSG Kampus IT Telkom, Selasa (2/3), Presiden Direktur DDF Asia, Abdul Hadi berbagi pengalamannya. Ia menyampaikan kiat-kiat menjadi berbisnis yang profesional dan handal.


“Ada tiga kunci utama untuk menjadi wirausaha professional, yakni bekerja maksimal, disiplin waktu, dan komitmen yang kuat,” kata Abdul.

Pengusaha yang telah lama malang melintang di dunia telekomunikasi ini membuka usaha kontraktor pembangunan tower. Tercatat beberapa perusahaan provider ternama di Indonesia telah menjadi relasinya.

Sebagai perusahaan kontraktor, ketiga poin tersebut menjadi modal utama untuk menjaga kepercayaan klien. Kata Abdul, bekerja maksimal sehingga menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan klien. Pekerjaannya harus selesai tepat waktu sesuai dengan komitmen awal.

“Persaingan bisnis mulai ketat. Maka, berikan layanan terbaik untuk mencapai tingkat kepuasan konsumen,” seru Abdul.

Kata Abdul, bisnis tidak berawal dari orientasi profit. Melainkan pengembangan profesionalitas dan pengalaman bisnis itu sendiri. Semakin banyak pengalaman bisnis maka percaya diri semakin tinggi. Pengalaman demi pengalaman yang dilalui seiring waktu berjalan akan memberikan pemahaman baru dan memunculkan inovasi solusi. Dengan demikian, seorang pebisnis matang akan mempunya keberanian dalam mengambil keputusan.

“Jadi, jangan takut memulai bisnis dan mulailah dengan keyakinan. Selama mengikuti aturan main dengan benar, maka di sana pasti ada jaalan,” pungkasnya.

Resmi, BEM IT Telkom Kelola Student Hall

Tepat di samping gedung E Kampus Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) telah dibangun Student Hall. Sebuah teras luas setengah terbuka yang bisa digunakan mahasiswa untuk menyelenggarakan kegiatan. Senin (1/3), IT Telkom resmi menyerahkan wewenang kelola Student Hall kepada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).


“Fasilitas Student Hall bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan mahasiswa,” kata Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir, Ir.Miftadi Sudjai, MSc.

Senada Miftadi, Rektor IT Telkom Ir. Husni Amani, MSc.,MM menegaskan,
“Jika dimanfaatkan maksimal, tentu akan mendukung minat dan bakat mahasiswa disegala bidang,”

Tentunya dengan keberadaan Student Hall kegiatan mahasiswa bisa lebih berkembang lagi. Menyambut kesempatan manis tersebut, Presiden BEM IT Telkom, Billhasri Ramadhoni mengaku gembira atas kepercayaan IT Tekom kepada BEM.

“Tentu kepercayaan ini menjadi momentum baik bagi kolaborasi antara institusi dan mahasiswanya. Terutama dalam mewujudkan KBM yang bersinergi,” pungkasnya.

Selasa, 02 Maret 2010

Klinik IT Telkom Diluncurkan

Masa percobaan praktik Klinik Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) yang dimulai sejak pertengahan Februari lalu kini telah usai. Berakhirnya masa percobaan ditandai dengan peluncuran Klinik IT Telkom yang disaksikan oleh segenap civitas academica, Senin (1/3). Kini Klinik IT Telkom resmi dibuka.


Berdasarkan laporan dari Kepala Bagian Kemahasiswaan, Dra. Endang Budiasih, MT, selama percobaan Klinik IT Telkom sudah menerima 91 pasien. Jumlah tersebut terdiri dari pasien mahasiswa dan pegawai,

“Klinik IT Telkom melayani rawat jalan, berobat dan pemberian surat rekomendasi sakit bagi mahasiswa dan karyawan,”

Peluncuran Klinik IT Telkom ditandai dengan pengguntingan pita oleh Rektor IT Telkom, Ir.Husni Amani, MM.,MSc. Pada kesempatan tersebut Husni menyempatkan diri mengunjungi ruang pemeriksaan.

“Sebenarnya, di tahun 1990 IT Telkom pernah membuka klinik. Namun hanya berjalan 2 tahun,” kenang Husni.

Menurutnya, keberadaan Klinik IT Telkom turut mendukung terwujudnya Kampus Sehat. Husni berharap ada pengembangan fasilitas klinik. Ia menyarankan Klinik IT Telkom untuk melakukan survey kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikannya.

Senin, 01 Maret 2010

SMA 1 Cikarang Bekasi Kunjungi IT Telkom

Kamis pagi, (25/2) SMA 1 Cikarang Bekasi mengunjungi Institut Teknologi Telkom (IT Telkom). Sebanyak 200 siswa kelas 12 ini disambut hangat Kepala Bagian Sekretariat IT Telkom Drs. Lilik Leksono, dan Public Relation IT Telkom, Hetty Hidayati, SKom.,MT. Oleh Lilik, para siswa diterima di Gedung Learning Center IT Telkom.


Diawali dengan sambutan selamat datang oleh Lilik, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ari, Wakil Kepala Sekolah SMA 1 Cikarang Bekasi. Tentu kedatangan siswa SMA 1 Cikarang Bekasi bukan pertama kalinya. Hal itu disampaikan Ari dalam sambutannya di awal acara.

“Kunjungan ini merupaakan wujud keingintahuan siswa akan informasi dunia kampus dan teknologi,”

Untuk melayani keingintahuan tersebut, para siswa dan guru pendamping diajak mengunjungi perpustakaan IT Telkom yang terletak di Learning Center lantai 3. Dilanjutkan dengan kunjungan ke laboratorium Fakultas Teknik Elektro dan Komunikasi, Fakultas Rekayasa Industri dan Fakultas Teknik Informatika.Di sana, mahasiswa IT Telkom berbagi ilmu tentang teknologi dan pengalaman selama belajar di IT Telkom. Sebelum kembali ke Bekasi, tamu SMA Cikarang Bekasi menyempatkan beramah tamah dengan tim humas IT Telkom.